Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA
29
latarbelakang kebudayaan yang berbeda-beda, seperti adanya kelompok-kelompok etnis, dapat ditentukan varietas buah-buahan yang unggul yang dapat memenuhi
kebutuhan dan kepuasan konsumen. Tujuan diadakan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan perilaku konsumsi buah-buahan antara
konsumen kelas atas terhadap buah tropis Indonesia, serta mengetahui preferensi dan standar mutu yang dikehendaki oleh konsumen kelas atas terhadap buah
tropis Indonesia. Penelitian ini dilakukan atas dasar pendekatan fisik liingkungan tempat
tinggal yaitu di Kompleks Pemukiman Villa Duta, Kotamadya Bogor. Penelitian ini melibatkan responden yang terdiri atas 35 responden etnis Melayu dan 25
responden etnis Tionghoa. Penentuan sampel konsumen dilakukan dengan menggunakan teknik Stratified Random Sampling. Bahan tes produk yang
digunakan terdiri dari buah salak varietas Bali dan Pondoh serta mangga Arummanis dan Manalagi. Penelitian ini menggukanan The Before Consumption
Positioning Technique pada analisis pembentukan persepsi konsumen dan The
After Consumption Positioning Technique untuk menentukan preferensi
konsumen. Data tentang persepsi dan preferensi diolah menggunakan sebaran
frekuensi dan analisis deskriminan dengan bantuan paket program komputer Minitab versi 8.2. sedangkan data tentang perilaku konsumsi diolah dengan cara
tabulasi sederhana. Hasil penelitian yang diperoleh adalah masyarakat kelas atas memiliki
alasan dalam mengkonsumsi buah-buahan yaitu, pertama ditentukan oleh faktor gizi, kemudian rasa dan kebiasaan. Apabila mereka ingin memilih satu jenis
30
buah, maka yang menentukan buah tersebut dipilih yaitu dilihat dari faktor mutu, kemudian kebersihan dan warna buah.
Masyarakat kelas atas lebih menyukai membeli buah-buahan di supermarket dengan alasan sekalian berbelanja, kualitas yang lebih baik serta
lebih nyaman dan praktis dibandingkan pasar dan kios buah. Umumnya mereka menganggap bahwa buah adalah merupakan kebutuhan pokok yang harus
dikonsumsi. Salak pondoh dan mangga arummanis merupakan salak dan mangga yang
sering dikonsumsi oleh masyarakat kelas atas. Kemudian berikutnya untuk etnis Melayu lebih banyak mengkonsumsi salak bali dan mangga manalagi, sedangkan
untuk etnis Tionghoa yaitu mangga gedong dan masih banyak terdapat etnis Tionghoa yang tidak mengetahui varietas salak yang sering dikonsumsinya.
Atribut buah salak yang cenderung diinginkan konsumen yaitu : buah salak yang mempunyai rasa yang manis, ukuran buah yang besar, daging buah
tebal dan keras dan kulit buah yang bersih. Salak pondoh memiliki keunggulan dari atribut rasa yang manis meskipun belum tua. Sedangkan salak bali memiliki
keunggulan dari atribut ukuran buah relatif besar, daging buah relatif tebal dan keras serta kulit relatif bersih. Hal ini disebabkan karena salak bali mempunyai
sisik buah yang lebih kecil, pendek dan rapat dibandingkan salak pondoh. Atribut buah mangga yang cenderung diinginkan konsumen yaitu buah
mangga yang mempunyai rasa manis, ukuran besar, kulit yang bersih, daging buah cenderung keras, dan derajat kematangan cenderung mentah. Mangga
arummanis memiliki keunggulan dari atribut rasa, kulit buah yang relatif bersih, dan ukuran buah yang cenderung besar. Sedangkan mangga manalagi memiliki
31
keunggulan atribut daging buah yang cenderung keras dan derajat kematangan yang cenderung mentah.
Untuk dapat mengembangkan jenis buah-buahan yang sesuai dengan karakteristik perilaku konsumsi kosumen buah-buahan, kegiatan pemasaran
modern harus mengutamakan penyusaian strategi pemasaran dengan karakteristik, keinginan dan kebutuhan konsumen. Hal ini penting sebagai informasi dalam
usaha meningkatkan mutu buah, menentukan jenis buah-buahan yang sesuai dengan selera konsumen, serta untuk dijadikan pedoman dalam pendistribusian
buah-buahan ketempat-tempat penjualan buah tertentu yang dihubungkan dengan pilihan atau perilaku konsumsi konsumen buah-buahan.