Alat Penelitian dan Pengukuran

46 pengalaman. Suryani, 2008:102 Kematangan Buah Suatu keadaan luar dan dalam buah lokal yang layak untuk dikonsumsi B8 Skala Likert Interval 5 Rasa Buah Suatu keadaan buah yang dirasakan oleh lidah B9, B10 Skala Likert Interval 5 Ketersedian Buah Keadaan buah lokal yang ada dipasaran B11, B12 Skala Likert Interval 5 Preferensi Konsumen X3 Menurut Elizabeth dan Sanjur 1982 dalam Suharjo 1989:186 karakteristik makanan dapat mempengaruhi Preferensi seseorang. Contohnya : keistimewaan produk, kinerjamanfaat penampilan, rasa, warna, dan harga. Keistimewaa n Perbedaan buah lokal yang tidak dapat dimiliki oleh buah impor C1, C2 Skala Likert Interval 5 Harga Nilai tukar buah lokalyang bisa disamakan dengan uang C3, C4 Skala Likert Interval 5 Penampilan Segala sesuatu yang berhubungan dengan penampilan luar buah lokal yang mudah diamati C5 Skala Likert Interval 5 KinerjaMan faat Suatu kondisi yang memberikan dampak positif untuk konsumen C6, C7 Skala Likert Interval 5 Perilaku Konsumen Y adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal- hal di atas atau kegiatan mengevaluasi. Perilaku seseorang konsumen dipengaruhi oleh faktor- faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Kotler 2008:25 Kebudayaan Merupakan determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang. Kelas budaya, subbudaya, dan sosial sangat memmpengaruhi perilaku D1, D2 Skala Likert Interval 5 Sosial Seperti kelompok referensi, keluarga, serta peran sosial dan status mempengaruhi perilaku konsumen D3, D4 Skala Likert Interval 5 Pribadi Dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, seperti : pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan gaya hidup D5, D6, D7 Skala Likert Interval 5 Psikologis Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah respon rangsangan dan sekelompok proses psikologis,seperti motivasi, persepsi, pembelajaran dan memori D8, D9, D10 Skala Likert Interval 5

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

4.1. Kondisi Fisik Wilayah Jakarta Barat

Jakarta Barat merupakan sebuah wilayah dari bagian provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Setiap wilayah khususnya Kota Administrasi Jakarta Barat memiliki ciri tertentu, berikut ciri yang dilihat dari aspek fisik adalah :

4.1.1. Keadaan Geografis

Kota Jakarta Barat terletak antara 106 22’ 42” BT sampai 106 58’ 18” BT dan 50 19 ’ 12” LS sampai 60 23’ 54” LS. Permukaan tanahnya relatif datar, terletak sekitar 7 meter diatas permukaan laut BPS Kota Administrasi Jakarta Barat, 2014 : 1. Jakarta Barat merupakan bagian dari wilayah Ibukota Jakarta yang mempunyai kekhususan, diantaranya Jakarta Barat sebagai kota tua dan kota metropolitan yang serba megah. Julukan ini didasarkan pada kenyataan bahwa Jakarta Barat terdapat bangunan-bangunan tuakuno, dan gedung mewah seperti hotel, apartemen, pusat perdagangan, dan sebagainya. Berikut peta wilayah kota Jakarta Barat yang menampilkan batas wilayah kecamatan, nama-nama jalan, batas sungai, serta beberapa objek lokasi fasilitas kota seperti instansi pemerintah, sekolah di kota Jakarta Barat. 48 Gambar 5 Peta Wilayah Jakarta Barat Tersedia : http:semuadatalengkap.blogspot.com diakses pada tanggal 28 September 2014 Kota Adminsitrasi Jakarta Barat merupakan wilayah sebelah barat Provinsi DKI Jakarta, dengan batas-batas wilayah : a. Utara : berbatasan dengan wilayah Jakarta Utara b. Timur : berbatasan dengan wilayah Jakarta Pusat c. Selatan : berbatasan dengan wilayah Banten d. Barat : berbatasan dengan Tanggerang.

4.1.2. Iklim

Suhu udara rata-rata di Jakarta Barat sepanjang tahun 2013 berkisar antara 28,13 C dengan kecepatan angin 4,03 knots dan kelembaban udara sebesar 76,92 49 persen. Hanya pada bulan September curah hujan terendah sebesar 49,5 mm 2 , dan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 621,9 mm 2 . Jumlah hari hujan pada tahun yang sama adalah 185 hari BPS Kota Administrasi Jakarta Barat, 2014 : 1.

4.1.3. Luas Wilayah

Berdasarkan SK-Gubernur Nomor 171 Tahun 2007 luas wilayah Jakarta barat adalah sebesar 129,54 Km 2 . Masing-masing Kecamatan di wilayah Jakarta Barat memiliki keluasan wilayah sebagai berikut : Kecamatan Kembangan 24,16 Km 2 , Kecamatan Kebon Jeruk 17,51 Km 2 , Kecamatan Palmerah 7,51 Km 2 , Kecamatan Grogol Petamburan 9,99 Km 2 , Kecamatan Tambora 5,40 Km 2 , Kecamatan Taman Sari 7,73 Km 2 , Kecamatan Cengkareng 26,54 Km 2 , dan yang terakhir kecamatan paling luas yaitu Kecamatan Kalideres deng luas 6 kali lipat luas Kecamatan Tambora yaitu 30,23 Km 2 . 4.1.4. Penggunaan Tanah Penatagunaan lahan di Jakarta Barat cukup kompleks dan sering menimbulkan dampak negatif terhadap daya dukung lingkungan. Luas lahan wilayah kotamadya Jakarta Barat sekitar 12.491,9 ha, dirinci berdasarkan penggunaannya : 50,50 untuk Perumahan, 5,80 untuk areal Industri, 20,60 untuk TamanTanah Kosong, dan 23,10 lainnya. Jika dilihat berdasarkan status kepemilikan dapat dirinci sebagai berikut : Hak Milik tercatat 175.376 bidang, HGB 91.124 bidang dan Lainnya 22.465 bidang.