Halangan yang Membolehkan Seseorang Meninggalkan
memanfaatkan potensi alam pikir bawah sadar subconcious mind, yang merupakan sekitar 90 dari potensi otak manusia dan selama ini belum
termanfaatkan. Pemanfaatan alam pikir bawah sadar akan membuat manusia mendayagunakan potensi otak intuitif, kreatif, dan inovatif selain
menumbuh-kembangkan spiritualismenya. Salat yang dilaksanakan secara ikhlas dan khusyu dapat juga menyebabkan lahirnya kesatuan antara Akal-
Budi. Teba 2008 mengatakan bahwa Alquran dan hadis membawa keterangan yang dapat dianggap sebagai cara untuk meraih salat khusyuk,
yaitu: a. Salat karena ingat Allah Swt., artinya niat salat bukan karena dorongan
selain Allah Swt., Allah Swt. berfirman: “Sungguh, Akulah Allah tiada Tuhan selain Aku. Maka
sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku.” QS. Thaha:14.
b. Zakat, salat tidak berdiri sendiri ia merupakan satu kesatuan dengan ibadah yang lain, sehingga salat yang khusyuk harus dibarengi dengan
ibadah dan amal shaleh, kalaupun orang yang mengerjakan salat tetapi tidak mengeluarkan zakat merasa bahwa salatnya khusyuk, itu hanya
perasaan subjektif yang menyesatkan. Allah Swt. berfirman: ”Maka celakalah orang yang salat, yang melalaikan salatnya
mereka yang dilihat orang, tapi enggan memberikan sedekah berupa keperluan yang berguna.” QS. Al-Maun:4-7.
c. Mengerjakan salat dengan sabar, sabar berarti menahan, maksudnya adalah menahan diri dari keluh kesah ketika menjalankan ajaran
Tuhan. Allah Swt. berfirman: “Orang yang sabar, orang yang benar, orang yang taat
beribadah, orang yang memberi nafkah, dan orang yang berdoa memohon ampun sebelum fajar menyingsing.” QS. Ali ‘Imran
[3]:17.