Tabel 4.1 Skor Skala Likert
Pernyataan favorable Nilai
Selalu 4
Sering 3
Kadang 2
Jarang 1
Tidak pernah Tabel 4.2
Distribusi Pernyataan Kuesioner Salat Berjamaah Aspek
Nomor Item Jumlah
Keteraturan 7, 8, 11
3 Waktu
1, 4 2
Tempat 2, 3, 5, 6
4 Interaksi
9, 10, 12, 13, 14, 15 6
Jumlah Item Soal 15
Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai tertinggi dari kuesioner salat berjamaah adalah enam puluh 60 dan nilai terendah adalah nol
0, adapun skala ukur yang digunakan pada variabel ini adalah skala ordinal.
c. Kuesioner Depresi. Kuesioner depresi
dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi tingkat depresi responden berdasarkan penghitungan jumlah skor dari kuesioner yang diisi. Kuesioner yang dipergunakan
adalah kuesioner Geriatric Depression Scale GDS yang merupakan kuesioner baku berupa 30 pertanyaan dengan menggunakan skala
Guttman. Skor 0-9 menunjukan responden tidak depresi, skor 10-19 menunjukan responden mengalami depresi ringan, skor 20-30
menunjukan responden mengalami depresi berat Yesavage, 1983 dalam Abou-Shaleh, 2010. Geriatric Depression Scale GDS
Yesavage mempunyai nilai reliabilitas alpha cronbrach sebesar 0,94 dan validitas korelasi produk momen sebesar r = 0,82 McDowell
Newell, 1996 dalam Trisnapati, 2012. Geriatric Depression Scale GDS versi panjang telah diuji penggunaannya pada lingkungan
institusi Panti Sosial Tresna Werdha PSTW dengan hasil validitas alpha cronbach sebesar 0,819. Hasil ini menyatakan bahwa penelitian
dengan menggunakan Geriatric Depression Scale GDS layak dilakukan karena cocok dan valid digunakan untuk menilai tingkat
depresi pada lansia di institusi panti Sari, 2012.
H. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Herlanti 2014 mengatakan instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat, yaitu valid dan reliabel agar kesimpulan yang ditarik sesuai dengan
fakta. Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian ini hanya dilakukan terhadap kuesioner salat berjamaah yang dilaksanakan di Panti Sosial Tresna
Werdha PSTW Budi Mulia 01 Cipayung. Tempat ini dipilih karena memiliki kesamaan karakteristik dengan tempat pelaksanaan penelitian.
Pengujian instrumen penelitian dilakukan terhadap 30 lansia dari jumlah total 30 responden lansia yang dibutuhkan dalam penelitian.
Uji validitas dilakukan untuk menunjukan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Instrumen penelitian dikatakan valid
jika koefisien korelasi product moment r-tabel α ; n – 2 n = jumlah