berartilah kamu telah meninggalkan sunah Nabimu. Dan apabila kamu telah meninggalkan sunah Nabimu, maka sesatlah
kamu semua Saya tahu bahwa yang suka meninggalkan salat jamaah itu tidak lain melainkan orang munafik yang telah nyata
kemunafikannya. Dahulu pernah terjadi seseorang dipapah oleh dua orang yang memasukannya dalam barisan salat.” HR.
Muslim.
4. Syarat Wajib Salat Berjamaah
a. Bermaksud atau berniat mengikuti imam b. Mengetahui apa yang sedang dikerjakan imam
c. Makmum berada di belakang imam d. Salatnya makmum harus sama dengan salat imam
e. Tidak boleh mendahului atau melambatkan imam dalam takbir atau dalam dua gerakan rukun
f. Tidak ada dinding penghalang antara imam dan makmum, kecuali
bagi wanita g. Jarak antara makmum dan imam dibaris akhir tidak lebih dari 300
hasta Ihsan, 2009.
5. Sunat-sunat dalam Salat Berjamaah
a. Berjamaah di masjid yang terjauh letaknya dan terbanyak anggota
jemaahnya b.
Berjalan ke masjid dengan tenang c.
Meringankan salat
d. Melambatkan rakaat pertama
e. Wanita menjadi imam bagi sesama wanita
f. Imam beralih haluan ke kanan atau kiri setelah salam lalu pindah dari
tempatnya Sabiq, 2006.
6. Halangan yang Membolehkan Seseorang Meninggalkan
Salat Berjamaah
a. Dingin dan hujan, berdasarkan hadis dari Jabir Ra., katanya: “Kami keluar bersama Rasulullah Saw. dalam suatu perjalanan,
kemudian kehujanan, maka beliaupun bersabda: “Siapa yang suka di antaramu, boleh salat dalam kemahnya sendiri-sendiri.”
HR. Ahmad, Muslim, Abu Daud dan Turmudzi. Sebab-sebab yang dianggap sama dengan dingin dan hujan ialah
panas yang sangat, gelap gulita atau takut dari seorang yang aniaya. b. Telah tersedia hidangan, berdasarkan hadis Ibnu Umar Ra.:
“Apabila seseorang diantaramu sedang makan, janganlah tergesa-gesa hingga selesai melakukannya sekalipun salat telah
dibacakan qomatnya.” HR. Bukhari. c. Desakan dua macam buang air. Dari ‘aisyah Ra., bahwa ia mendengar
Nabi Saw. bersabda: “Tidak sempurna salat seseorang yang dimukanya telah tersedia
makanan, demikian pula di waktu ia sedang menahan dua macam buang air.” HR. Ahmad, Muslim, dan Abu Daud.