Faktor Penyebab Depresi pada Lansia

disuapi. Individu seringkali khawatir dengan fungsi-fungsi tubuhnya hipokondria, kontaknya dengan kenyataan menjadi sangat lemah. Delusi dan halusinasi berhubungan dengan perasaan bersalah. Keinginan mati begitu kuat sehingga jika ada kesempatan ia mungkin akan bunuh diri Semiun, 2006. c. Depresi berat Depresi berat ditandai dengan terpenuhinya gejala untuk menegakan diagnosa depresi dimana gejala tersebut mempengaruhi fungsi sosial dan kegiatan sehari-hari. Pada tingkat ekstrim ini individu dapat mengalami gangguan fungsi total sosial dan sehari-hari bahkan hanya untuk sekedar makan, mengenakan pakaian, atau menjaga kebersihan diri serta munculnya ide dan tanda bunuh diri APA, 2006. Ciri depresi berat individu mengasingkan diri secara total dari lingkungan, ia benar-benar membeku, diam seperti patung, menolak untuk berbicara atau bergerak. Ia tidak mau makan bahkan menolak sama sekali memenuhi kebutuhan fisiologisnya. Kesadaran kabur karena banyak dihinggapi oleh delusi-delusi yang tidak keruan. Ia tidak mempan terhadap bujukan atau ancaman. Kegiatan jantung dan peredaran darah berkurang sehingga bisa membahayakan kehidupannya Semiun, 2006.

5. Diagnosis depresi

a. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders DSM-IV-TR DSM-IV-TR dalam edisi keempatnya merupakan taksonomi yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association APA yang menjelaskan gangguan jiwa dengan kriteria diagnosa spesifik Videbeck, 2013. DSM-IV-TR menunjukan bahwa diagnosis dari depresi memerlukan kehadiran mood atau minat yang menurun di semua atau hampir semua aktifitas, psikomotor yang tampak melambat, perubahan selera makan atau berat badan yang signifikan, perubahan waktu tidur, kelelahan atau hilangnya energi, kesulitan dalam berpikir atau berkonsentrasi, perasaan tidak berharga, perasaan bersalah yang berlebihan, atau berpikir untuk bunuh diri. Tanda-tanda ini harus berlangsung terus menerus selama dua minggu Ivancevich et al, 2005. b. Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa-III PPDGJ III Klasifikasi PPDGJ III terbitan Departemen Kesehatan menggunakan WHO ICD-X dengan menerapkan pendekatan gangguan jiwa merupakan pendekatan sindrom atau kumpulan gejala yang secara klinik cukup bermakna dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan atau hendaya di dalam satu atau lebih fungsi penting manusia Direktorat Bina Farmasi, 2007. c. Geriatric Depresion Scale GDS GDS merupakan kuesioner yang dikembangkan secara khusus untuk mengkaji tingkat gejala depresif pada lanjut usia. Instrumen pengukuran ini berhasil membedakan antar depresi sedang dan depresi berat. GDS berisi 30 pertanyaan dengan jawaban “ya” atau “tidak”. 10 pertanyaan memiliki kunci jawaban negatif sedangkan 20 pertanyaan memiliki kunci jawaban positif. Instrumen ini memiliki internal consistency sebesar 0,94 dan split-half reliability sebesar 0,94 Ebert Robert, 2011.

C. Salat Berjamaah 1. Definisi

Salat berjamaah adalah salat yang dilakukan secara bersama-sama dan sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang yakni imam dan makmum. Cara mengerjakannya, imam berdiri di depan dan makmum di belakangnya. Makmum harus mengikuti perbuatan imam dan tidak boleh mendahului Al Mahfani, 2008. Semakin banyak jumlah orang yang berjamaah maka Allah semakin cinta terhadap hal tersebut, karena itulah masjid menjadi tempat yang paling dicintai Allah Swt. karena di masjid bisa berkumpul orang yang salat berjamaah dalam jumlah yang besar Tharsyah, 2008.

2. Hukum Salat Berjamaah

Fitra 2013 menerangkan bahwa terdapat beberapa pendapat mengenai hukum salat berjamaah, yaitu: