Program Fasilitasi Pembiayaan Bagi KUMKM
88
Hal tersebut di atas dilakukan dengan :
1 Program Peningkatan Aksebilitas
19
a Memantapkan regulasideregulasi sistem penjaminan kredit usaha mikro dan kecil.
b Memfasilitasi penyediaan dana penjaminan bagi lembaga penjaminan kredit usaha seperti PT. Sarana Pengembangan Usaha serta Perum
Pegadaian. c Mendorong terbentuknya Lembaga Penjaminan Kredit Daerah
LPKD untuk pemberdayaan UMKM setempat, seraya meningkatkan peran serta pemerintah daerah.
d Memfasilitasi sertifikasi tanah bagi pengusaha mikro dan kecil yang terkait dengan penjaminan kredit usaha di perbankan, bekerjasama
dengan Badan Pertanahan Nasional dan Departemen Dalam Negeri.
2 Program Perluasan Sumber Pembiayaan
20
a Penyediaan dana bergulir bagi perkuatan permodalan usaha mikro dan kecil melalui perbankan termasuk Bank Pembangunan Daerah
maupun KSPUSP – Koperasi. b Penyediaan dana bergulir dengan sistem bagi hasil untuk perkuatan
permodalan usaha mikro dan kecil melalui lembaga keuangan syariah
19
Departemen Koperasi dan UKM, Rencana Strategis 2004-2009, hal. 71
20
Departemen Koperasi dan UKM, Rencana Strategis 2004-2009, hal. 71-72.
89
seperti Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri. c Fasilitasi kredit usaha untuk UKM yang berorientasi ekspor
bekerjasama dengan Bank Ekspor Indonesia. d Fasilitasi sumber dana non-kredit seperti sistem gadai, anjak piutang,
pasar modal dan dana pensiun. e Fasilitasi : “start-up Loan” dengan modal ventura untuk
menumbuhkan unit usaha baru, khususnya yang berbasis teknologi dan mempunyai pasar, bekerja sama dengan PT. Bahana Artha
Ventura.
3 Program Pemberdayaan Lembaga Keuangan Mikro
21
a Menyusun kebijakan nasional yang disepakati oleh pihak pemerintah, perbankan dan pelaku usaha, tentang pemberdayaan lembaga
keuangan untuk pembiayaan usaha mikro. b Mengembangan sistem monitoring dan evaluasi dari dana-dana
perkuatan untuk LKM, baik dari pemerintah maupun lembaga donor internasional. Kegiatan ini termasuk pengawasan dan pengendalian
KSPUSP - Koperasi yang efektif dan perintisan sistem informasi nasabah kredit biro.
c Memfasilitasi berfungsinya Second-tier bank seperti Bank Koperasi ataupun APEX non bank seperti PT. Permodalan Nasional Madani
21
Departemen Koperasi dan UKM, Rencana Strategis 2004-2009, hal. 72-73.
90
untuk Lembaga Keuangan Mikro yang formal dan tersebar di seluruh wilayah.
d Meningkatkan permodalan LKM melalui berbagai instrumen yang efisien seperti pasar modal dan pemanfaatan dana pensiun serta
asuransi. e Membina kerjasama internasional tentang LKM, baik beberapa
bencmarking, pelatihan kejuruan maupun pengadaan dana khusus untuk permodalannya seperti dari Bank Dunia, JBIC, ADB dan KfW.