Pembiayaan Modal Kerja PMK Pembiayaan Investasi

70 Pembiayaan modal kerja untuk keperluan jasa konstruksi atau pengadaan pesanan, berdasarkan SPK Surat Perintah Kerja. 4 Pembiayaan Modal Kerja Salam Pembiayaan modal kerja untuk pembelian barang yang masih dipesan terlebih dahulu, dengan pembayaran tunai di awal. 5 Pembiayaan Modal Kerja Musyarakah Pembiayaan modal kerja untuk keperluan konstruksi atau pengadaan pesanan, berdasarkan SPK, di mana bank memberikan modal sesuai porsinya, setelah dikurangi self financing modal sendiri.

c. Pembiayaan Investasi

Pembiayaan untuk jangka menengah atau jangka panjang untuk pembelian barang-barang modal yang diperlukan untuk pendirian proyek baru, rehabilitasi, modernisasi, ekspansi atau relokasi proyek yang sudah ada dengan menggunakan skim murabahah, ijarah muntahiyya bittamlik IMBT, salam dan istishna. 11 1 Pembiayaan Investasi Murabahah Pembiayaan investasi untuk keperluan jasa konstruksi atau pengadaan pesanan, berdasarkan SKP Surat Perintah Kerja, di mana bank memberikan modal sesuai porsinya, setalah dikurangi self financing modal sendiri. 11 www.bankdki-syariah.com, diakses pada 12 Maret 2009. 71 2 Pembiayaan Investasi IMBT Ijarah Muntahiyya Bittamlik Pembiayaan investasi untuk keperluan menyewa, membangun gedung, memiliki kendaraan dan lain-lain, dengan mengangsur di mana akhir periode angsuran nasabah dapat memiliki aktiva tersebut atau hanya sewa saja. 3 Pembiayaan Investasi Salam Pembiayaan investasi untuk pembelian barang yang masih dipesan dahulu dengan pembayaran tunai di awal. 4 Pembiayaan Investasi Instishna Pembiayaan modal kerja untuk program pemerintah dalam rangka pengembangan usaha kecil di lingkungan PD Pasar Jaya, yang memiliki lokasi berdagang secara tetap, memiliki surat ijin tempat usaha SITU dan rekomendasi dari kepala PD Pasar Jaya. Dari produk-produk yang ada pada Bank DKI Syariah secara teknis sudah dapat menampung kebutuhan masyarakat akan pembiayaan berbasis syariah. Itu terlihat dari berbagai macam produk yang dikeluarkan Bank DKI syariah, baik produk tabungan, investasi, serta pembiayaan. 72

BAB IV RISIKO DAN UPAYA MEMINIMALISIR RISIKO PEMBIAYAAN

PRODUKTIF UNTUK UKM

A. Faktor-faktor yang Dapat Menimbulkan Risiko Pada Pembiayaan Produktif Untuk UKM

1. Permasalahan yang Terdapat Pada UKM

Ekonomi rakyat merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup pengaman perekonomian nasional dalam masa krisis ekonomi, serta menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi pasca krisis ekonomi. Perekonomian Indonesia masih didominasi oleh sektor dengan produktivitas yang rendah, seperti: sektor pertanian, perdagangan dan industri rumah tangga. Pada sektor dengan produktivitas yang rendah inilah jumlah usaha mikro dan kecil terkonsentrasi 84,7 yang memperebutkan porsi PDB sebesar 30,4 pada tahun 2003. Hal ini mengindikasikan masih rendahnya produktivitas dan daya saing usaha mikro dan kecil. 1 Memang cukup berat tantangan yang dihadapi untuk memperkuat struktur perekonomian nasional. Pembinaan pengusaha kecil harus lebih diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pengusaha kecil menjadi 1 Departemen Koperasi dan UKM, Rencana Strategis 2004-2009, hal. 5. 72 73 pengusaha menengah. Namun disadari pula bahwa pengembangan usaha kecil menghadapi beberapa kendala seperti tingkat kemampuan, ketrampilan, keahlian, manajemen sumber daya manusia, kewirausahaan, pemasaran dan keuangan. Lemahnya kemampuan manajerial dan sumberdaya manusia ini mengakibatkan pengusaha kecil tidak mampu menjalankan usahanya dengan baik. Secara lebih spesifik, masalah dasar yang dihadapi pengusaha kecil adalah: 2 a. Kelemahan dalam memperoleh peluang pasar dan memperbesar pangsa pasar. b. Kelemahan dalam struktur permodalan dan keterbatasan untuk memperoleh jalur terhadap sumber-sumber permodalan. c. Kelemahan di bidang organisasi dan manajemen sumber daya manusia. d. Keterbatasan jaringan usaha kerjasama antar pengusaha kecil sistem informasi pemasaran. e. Iklim usaha yang kurang kondusif, karena persaingan yang saling mematikan. f. Pembinaan yang telah dilakukan masih kurang terpadu dan kurangnya kepercayaan serta kepedulian masyarakat terhadap usaha kecil. Sementara itu kementrian koperasi menyebutkan beberapa permasalahan 2 Mudrajat Kuncoro, Usaha Kecil di Indonesia: Profil, Masalah dan Strategi Pemberdayaan, Yogyakarta: Kelompok Diskusi Pascasarjana Ilmu-ilmu Ekonomi UGM, 2000, Makalah Studium Generale “Strategi Pemberdayaan Usaha Kecil di Indonesia, h. 8.