Nilai kredit tidak cocok dengan kebutuhan pembiayaan yang terlalu besar.

75

e. Efek situasi perekonomian yang memburuk. 2. Jangkauan Bank dalam Mengolah Risiko

a. Penerapan Manajemen Risiko

Di negara maju, ilmu ini sebetulnya sudah beken sejak 15 tahun lalu. Hasil riset George Allayannis dan James Watson 1990-1995 dari Universitas Virginia, menyimpulkan bahwa manajemen risiko akan meningkatkan nilai perusahaan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi dengan menurunkan biaya modal dan mengurangi ketidakpastian aktivitas sosial. 5 Kita tahu, manajemen risiko terkait dengan good corporate governance GCG. Prinsip transparansi dalam GCG menuntut diterapkannya enterprise-wide risk management. Penerapan manajemen risiko oleh perusahaan ini bertujuan mengidentifikasi risiko perusahaan, mengukurnya dan mengatasinya pada level toleransi tertentu. 6 Menurut Rahardja 1997, penilaian kredit harus memenuhi criteria sebagai berikut : 7 1 Keamanan kredit safety. Harus benar-benar diyakini bahwa kredit tersebut dapat dilunasi kembali. 5 Irwan Makdoerah, Manajemen Risiko, Risiko Manajemen, http:www.majalahtrust.comdanlainlainkolom1124.php, di akses pada 2 April 2009 6 Irwan Makdoerah, Manajemen Risiko, Risiko Manajemen 7 Chairuddin Syah Nasution, Manajemen Kredit Syariah, Kajian Ekonomi dan Keuangan, Vol. 7 No. 3, September 2003, hal. 92-93. 76 2 Terarahnya tujuan penggunaan kredit suitability. Kredit akan digunakan untuk tujuan yang sejalan dengan kepentingan masyarakat atau setidaknya tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku. 3 Menguntungkan profitable. Kredit yang diberikan menguntungkan bagi bank maupun bagi nasabah. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi resiko penilaian kredit Rahardja:1997, antara lain : 1 Character ; 2 Capacity ; 3 Capital ; 4 Conditional ; 5 Collateral. 8

b. Analisis Pembiayaan

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi resiko penilaian kredit Rahardja:1997, antara lain : 1 Character ; 2 Capacity ; 3 Capital ; 4 Conditional ; 5 Collateral. 9

3. Kebijakan Pemerintah

Pancasila dan Undang-undang Dasar Tahun 1945 merupakan landasan ideologi dan konstitusional pembangunan nasional termasuk pemberdayaan koperasi dan usaha kecil dan menengah. Pemberdayaan koperasi dan usaha kecil dan menengah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang demokratis, adil dan makmur sesuai dengan amanat konstitusi Undang-undang Dasar Tahun 1945. Rencana strategis Kementerian Koperasi dan UKM ini disusun atas dasar landasan idiil 8 Chairuddin Syah Nasution, Manajemen Kredit Syariah, hal. 92-93. 9 Chairuddin Syah Nasution, Manajemen Kredit Syariah, hal. 92-93.