Pembiayaan Investasi Syariah Pembiayaan Produktif a. Pembiayaan Modal Kerja Syariah

20 Yang dimaksud dengan investasi adalah penanaman dana dengan maksud untuk memperoleh imbalan manfaat keuntungan di kemudian hari, mencakup hal-hal antara lain 17 : 1 Imbalan yang diharapkan dari investasi adalah berupa keuntungan dalam bentuk finansial atau uang financial benefit. 2 Badan usaha umumnya bertujuan untuk memperoleh keuntungan berupa uang, sedangkan badan sosial dan Badan-badan Pemerintah lainny bertujuan untuk memberikan manfaat sosial social benefit dibandingkan dengan keuntungan finansialnya. 3 Badan-badan usaha yang mendapat pembiayaan investasi dari bank harus mampu memperoleh keuntungan finansial financial benefit agar dapat hidup dan berkembang serta memenuhi kewajibannya kepada bank. Pembiayaan investasi adalah pembiayaan jangka menengah atau jangka panjang untuk pembelian barang-barang modal yang diperlukan untuk 18 1 Pendirian proyek baru, yakni pendirian atau pembangunan proyek pabrik dalam rangka usaha baru. 2 Rehabilitasi, yakni penggantian mesin peralatan lama yang sudah rusah dengan mesin peralatan yang baru yang lebih baik. 3 Modernisasi, yakni penggantian menyeluruh mesin peralatan lama 17 Adiwarman A. Karim, Bank Islam “Analisis Fiqih dan Keuangan”, hal. 236 18 Adiwarman A. Karim, Bank Islam “Analisis Fiqih dan Keuangan”, hal. 237 21 dengan mesin peralatan baru yang tingkat teknologinya lebih baik tinggi. 4 Ekspansi, yakni penambahan mesin peralatan yang telah ada dengan mesin peralatan baru dengan teknologi sama atau lebih baik tinggi, atau 5 Relokasi proyek yang sudah ada, yakni pemindahan lokasi proyek pabrik secara keseluruhan termasuk sarana penunjang kegiatan pabrik, seperti laboratorium, dan gudang dari suatu tempat ke tempat lain yang lokasinya lebih tetap baik. B. Pengertian Manajemen Risiko Pada Bank Syariah 1. Manajemen Dalam Syariah Islam mewajibkan para penguasa dan para pengusaha untuk berbuat adil, jujur dan amanah demi terciptanya kebahagiaan manusia falah dan kehidupan yang baik hayatan thayyibah yang sangat menekankan aspek persaudaraan ukhuwah, keadilan sosio-ekonomi, dan pemenuhan kebutuhan spiritual umat manusia. Umat manusia memiliki kedudukan yang sama di sisi Allah sebagai khalifah dan sekaligus sebagai hamba-Nya tidak akan dapat merasakan kebahagiaan dan ketenangan batin kecuali bila kebutuhan-kebutuhan material dan spiritual telah dipenuhi. 19 19 Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Syariah, Jakarta: Pustaka Alvabet, Cet. 4, Mei 2006, hal. 85. 22 Untuk melaksanakan kewajiban tersebut para penguasa atau pengusaha harus menjalankan manajemen yang baik dan sehat. Manajemen yang baik harus memenuhi syarat-syarat yang tidak boleh ditinggalkan conditio sine qua non demi mencapai hasil tugas yang baik. Oleh karena itu para penguasa atau pengusaha wajib mempelajari ilmu manajemen. Apalagi bila prinsip atau teknik manajemen itu terdapat atau diisyaratkan dalam Al Qur’an atau Hadits. 20

2. Risiko-Risiko Bank

Meskipun manajer bank berusaha untuk menghasilkan keuntungan setinggi-tingginya, secara simultan mereka harus juga memperhatikan adanya kemungkinan risiko yang timbul menyertai keputusan-keputusan manajemen tentang struktur aset dan liabilitisnya. Bank Indonesia menyebutkan, risiko yang dihadapi bank itu mencakup risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis dan risiko kepatuhan. 21

3. Risiko Menurut Pandangan Islam

Pada dasarnya Islam mengakui bahwa kecelakaan, kemalangan kerugian dan kematian merupakan takdir Allah. Hal ini tidak dapat ditolak. Hanya saja kita sebagai manusia juga diperintahkan untuk membuat 20 Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Syariah, hal. 87 21 Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Syariah, hal. 61 23 perencanaan untuk menghadapi ketidakpastian di masa depan. Firman Allah SWT Surat Al-Hasyr 59 ayat 18:                     Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok akhirat; dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” QS. Al-Hasyr – 18 Dalam Al Qur’an, surat Yusuf 12 ayat 43-49, Allah SWT juga menggambarkan contoh usaha manusia membentuk sistem produksi menghadapi kemungkinan yang buruk di masa depan. Secara ringkas, ayat ini bercerita tentang pertanyaan raja Mesir tentang mimpinya kepada Nabi Yusuf, di mana raja Mesir bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi yang kurus dan dia juga melihat tujuh tangkai gandum yang hijau berbuah serta tujuh tangkai yang merah mengering tidak berbuah. Berdasarkan bahasa, risiko mempunyai makna akibat yang kurang menyenangkan merugikan, membahayakan dari suati perbuatan atau tindakan sedangkan manajemen risiko berarti upaya untuk mengurangi dampak dari unsur ketidakpastian.