Manajemen Usaha Kecil dan Menengah UKM

61 penggunanaan semua sumber daya organisasi untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Adapun fungsi manajemen yang terpenting bagi seorang wirausahawan adalah untuk mengambil keputusan mengenai apa yang hendak dihasilkan 99 . Di dalam mengambil keputusan, diperlukan suatu seni atau ilmu pertimbangan yang banyak ditentukan oleh pengalaman dalam mengambil keputusan, di sini diperlukan manajer yang mampu memadukan keterampilan teknis dengan keterampilan manajerialnya untuk mengambil keputusan perusahaan secara mantap. Seorang pengusaha yang merupakan bagian dari lingkungan sosial tertentu dengan sistem nilai tertentu yang tidak saja mempengaruhi, melainkan juga dapat membentuk sikap dan tingkah laku sebagai pengusaha. Bahkan dilihat dari aspek legal, sistem dan struktur perusahaan-perusahaan atau industri merupakan bagian dari sistem hukum dan sistem politik yang berlaku. Maka dari itu, masalah manajemen perusahaan tidak dapat dilepaskan atau diceraikan dengan lingkungannya begitu saja 100 . Dengan demikian seyogyanya pengusaha harus memliki wawasan luas. Yang dengan kemampuan tersebut pengusaha dapat merespon lingkungannya dengan tepat dan cepat sasaran. Para pengusaha juga dituntut agar mampu 99 Murti Sumarni, Marketing Perbankan, Yogyakarta: Liberty, 1997, hal. 55. 100 M. dawam Raharjo, ed., Pembangunan Ekonomi Nasional Suatu Pendekatan Pemerataan, Keadilan dan Ekonomi Kerakyatan, Jakarta: PT. Internusa, 1997, cetakan ke-1, hal. 151. 62 menciptakan suatu lingkungan terdekat yang memungkinkan mereka bersentuhan dengan informasi perubahan. Di sinilah kita melihat bahwa persoalan manajemen sebenarnya tidak terbatas di lingkungan perusahaan saja, pengusaha dapat memecahkan persoalan secara lebih objektif di luar perusahaan, yaitu dengan rekan-rekan pengusaha lain.

4. Permasalahan Hambatan yang Dihadapi Usaha Kecil dan Menengah UKM

Dalam perkembangan di Indonesia, UKM menjumpai banyak hambatan kendala yang terjadi dalam beberapa aspek yang berkaitan langsung dengan kegiatan usahanya. Adapun hambatan-hambatan tersebut antara lain:

a. Keterbatasan Pemasaran

Pemasaran sering dianggap sebagai salah satu kendala yang kritis bagi perlembagaan UKM. Salah satu yang terkait dengan pemasaran yang umum dihadapi oleh UKM adalah tekanan-tekanan persaingan, baik di pasar besar UB maupun pasar ekspor. Selain informasi terbatas, banyak UKM, khususnya mereka yang kekurangan modal dan SDM serta mereka yang berlokasi di daerah-daerah pedalaman yang relatif terisolasi dari pusat-pusat informasi. Komunikasi dan transportasi, juga mengalami kesulitan untuk memenuhi standar-standar 63 internasional yang terkait dengan produksi dan perdagangan 101

b. Keterbatasan Finansial

UKM, khususnya usaha kecil di Indonesia menghadapi 2 dua masalah utama aspek finansial. Mobilitas modal awal star-up capital dan akses ke modal kerja dan finansial jangka panjang untuk investasi yang sangat diperlukan demi pertumbuhan output jangka panjang. Hal ini disebabkan lokasi bank relatif terisolasi, persyaratan terlalu berat, urusan administrasi terlalu bertele-tele, dan kurang informasi mengenal skim-skim perkreditan yang ada dan prosedurnya 102

c. Keterbatasan Sumber Daya Manusia SDM

Keterbatasan SDM yang merupakan salah satu kendala serius bagi banyak usaha kecil dan menengah di Indonesia, terutama dalam aspek-aspek enterpreneurship, manajemen, teknik produksi, pengembangan produk, engineering design, quality control, organisasi bisnis akuntansi, data processing, teknik pemasaran dan penelitian pasar. Keterbatasan SDM merupakan salah satu ancaman bagi UKM di Indonesia untuk dapat bersaing di pasar domestik maupun di pasar internasional 103 .

d. Keterbatasan Bahan Baku

101 Tulus T.H. Tambunan, Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia, Beberapa Isu Penting, Jakarta: Ssalemba Empat, 2002 edisi 1, hal. 73 102 Tulus T.H. Tambunan, Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia, Beberapa Isu Penting, hal. 74 103 Tulus T.H. Tambunan, Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia, Beberapa Isu Penting, hal. 79