PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 JUNI 2014, 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014, 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011
Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated
Lampiran – 5102– Schedule 46. MANAJEMEN RISIKO lanjutan
46. RISK MANAGEMENT continued
Risiko kredit lanjutan Credit risk continued
Faktor utama yang berperan dalam pengendalian dan mengurangi risiko kredit adalah kemampuan
satuan kerja perkreditan dalam membuat analisa kredit, sehingga pada akhirnya tercapai suatu
keseimbangan antara pengelolaan risiko dengan pengembangan bisnis. Dalam penyaluran kredit
Bank menentukan besaran maksimum angsuran kredit yang didasari atas kemampuan debitur.
Bersamaan dengan itu, pengelolaan portofolio dan risiko kredit merupakan tanggung jawab dari Komite
Manajemen Risiko. The main factor that controls and reduces credit risk
is the ability of the credit unit to analyse the credit, which results in a balance between the credit risk
and business development consideration. The Bank also set a maximum loan instalment based on the
debtor’s
capacity. At the same time, portfolio management and credit risk is the responsibility of
the Risk Management Committee.
i Pengukuran risiko kredit
i Credit risk measurement
Dalam mengukur risiko kredit untuk pinjaman yang
diberikan, Bank
mempertimbangkan estimasi kerugian saat debitur kemungkinan
tidak dapat memenuhi liabilitasnya dan estimasi kerugian atas kewajiban debitur yang telah
wanprestasi. Untuk mengelola dan memantau risiko atas penyaluran kredit, secara rutin Bank
melakukan analisa terhadap portofolio kredit berdasarkan segmentasi bisnis dan kualitas
kredit dari debitur. In determining the estimation of credit risk, the
Bank considers the loss estimation when the debtor may not fulfil its obligation and loss
estimation when the debtor has failed to pay. To manage
and monitor
the risk
in loan
disbursement, the Bank performs analysis of its loan portfolio on regular basis based on business
segments and loan quality of its debtors.
Bank telah
mengembangkan model
untuk mendukung kuantifikasi dari risiko kredit. Model
peringkat dan
skor ini
digunakan untuk
keseluruhan portofolio
kredit utama
dan membentuk
basis untuk
mengukur risiko
wanprestasi. Dalam mengukur risiko kredit
untuk pinjaman
yang diberikan,
Bank mempertimbangkan
dua komponen:
i ‘probability
of default’
“PD” klien
atau counterpart atas kewajiban kontraktualnya; ii
kemungkinan rasio pembalikan atas kewajiban yang telah wanprestasi ‘loss given default’
“LGD”. Model
ini terus
ditelaah untuk
memonitor tingkat
akurasi model,
relatif terhadap
kinerja aktual
dan diubah
jika diperlukan
untuk mengoptimalisasi
keefektivitasannya. The Bank has developed models to support the
quantification of the credit risk. These rating and scoring models are in use for all key credit
portfolios and form the basis for measuring default risks. In measuring the credit risk of loans,
whereby the Bank considers two components: i the ‘probability of default’ “PD” by the client or
counterparty on its contractual obligations; ii the likely recovery ratio on the defaulted obligations
the ‘loss given default’ “LGD”. The models are reviewed to monitor their robustness relative to
actual performance and amended as necessary to optimise their effectiveness.
Loss given default merupakan ekspektasi Bank atas besarnya kerugian dari suatu klaim pada
saat wanprestasi terjadi. Hal ini dinyatakan dalam persentase kerugian per unit dari suatu
eksposur.
Loss given
default biasanya
bervariasi sesuai dengan tipe rekanan, jenis dan senioritas dari klaim dan ketersediaan
agunan atau pendukung kredit lainnya. Loss
given default
represents the
Bank’s expectation of the extent of loss on a claim
should default
occur. It
is expressed
as percentage loss per unit of exposure. Loss given
default typically
varies by
the type
of counterparty, type and seniority of claim and
availability of collateral or others credit support.
PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 JUNI 2014, 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 2011 Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2014, 31 DECEMBER 2013, 2012 AND 2011
Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated
Lampiran – 5103– Schedule 46. MANAJEMEN RISIKO lanjutan
46. RISK MANAGEMENT continued
Risiko kredit lanjutan Credit risk continued
ii Pengendalian batas risiko dan kebijakan mitigasi
ii Risk limit control and mitigation policies Untuk menghindari risiko konsentrasi kredit,
Bank menetapkan limit eksposur untuk setiap nasabah baik pihak berelasi maupun pihak
ketiga dalam kebijakan dan pedoman batas maksimum pemberian kredit.
Bank mengelola,
membatasi dan
mengendalikan konsentrasi risiko kredit - baik secara
khusus, terhadap
debitur individu
maupun kelompok
dan industri
maupun geografis.
To minimise the credit concentration risk, the Bank sets an exposure limit to each related and
non-related parties as mentioned in the maximum lending limit policy.
The Bank manages limits and controls the credit concentration risk - in particular, to individual
counterparties and groups and to industries and geographies.
Batas pemberian
kredit ditelaah
mengikuti perubahan pada kondisi pasar dan ekonomi dan
telaahan kredit secara periodik dan penilaian atas kemungkinan wanprestasi.
Lending limits are reviewed in the light of changing market and economic conditions and
periodic credit reviews and assessments of probability of default.
Dalam proses pengajuan kredit, pembelian surat berharga maupun penempatan pada bank
lain, Bank menetapkan dual control dalam rangka four eyes principles yang melibatkan
petugas marketing, petugas pemeriksa dan pejabat pemutus yang memiliki kewenangan.
Beberapa pengendalian spesifik lainnya dan pengukuran mitigasi dijelaskan di bawah ini:
In the loan application process, purchase of securities and placement with other banks, the
Bank sets dual control as part of four eyes principles
which involve
marketing officers,
supervisors and authorised approvers. Some other specific controls and the mitigation
measurement are explained as follows: Agunan
Collateral Bank menerapkan kebijakan untuk memitigasi
risiko kredit,
antara lain
dengan meminta
agunan sebagai jaminan pelunasan kredit. Jenis agunan yang dapat diterima dalam rangka
memitigasi risiko kredit meliputi: The Bank applies policies to mitigate credit risk,
by asking collateral to secure the repayment of loan. Collateral types that can be used to mitigate
the risk include:
• Kas
• Tanah danatau bangunan
• Standby LC
• Mesin
• Kendaraan bermotor
• Piutang
• Persediaan
• Cash
• Land andor building
• Standby LC
• Machinery
• Vehicle
• Trade receivable
• Inventory