Chrysophyta Biologi SMA Kelas X-Herni Budiati-2009

Protista 71 Tugas 4.2 Sperma yang dihasilkan anteridia mempunyai flagela yang kecil. Setelah terjadi pembuahan akan terbentuk zigot. Setelah dilepaskan dari induknya, zigot siap tumbuh membentuk filamen baru.

7. Euglenophyta

Euglenophyta meliputi sekitar 1.000 jenis ganggang uniseluler yang bergerak aktif dengan flagela. Ganggang ini tersebar luas di perairan maupun di tanah-tanah lembab membentuk selaput seperti beludru. Ganggang ini melakukan reproduksi aseksual dengan pembelahan biner membujur. Contoh yang terkenal adalah Euglena. Euglena menunjukkan ciri-ciri binatang yaitu tidak mempunyai dinding sel dari selulosa. Membran luarnya lentur dan dapat direnggangkan. Beberapa spesies mempunyai bintik mata yang jelas. Di dalam selnya terdapat vakuola kontraktil dan fibril-fibrilmikrotubula. Namun demikian Euglena melakukan fotosintesis karena mempunyai kloroplas dan bersifat autotrof fakultatif. C Protista Menyerupai Jamur flagela vakuola kontraktil kloroplas nukleus butiran paramilum periplas stigma Sumber: Dasar-Dasar Mikrobiologi, 2005 Gambar 4.18 Euglena acus termasuk dalam Euglenophyta. Gambar 4.19 Jamur lendir Physarium yang ditumbuhkan pada media agar. 1. Pertumbuhan Dinoflagellata di laut yang sangat pesat menimbulkan pasang merah red tide yang dapat membahayakan organisme lain dan kesehatan manusia. Apakah yang menyebabkan terjadinya pasang merah? Apakah efek yang ditimbulkan dan bagaimana usaha untuk menghindarinya? 2. Buatlah tabel yang mengungkapkan bahan-bahan yang dihasilkan ganggang dan pemanfaatannya dalam industri dan kehidupan sehari-hari, kemudian kumpul-kan sebagai tugas portofolio. Protista menyerupai jamur terdiri dari kelompok jamur lendir slime mold. Jamur lendir meliputi sekelompok mikroorganisme yang heterogen. Jamur lendir mempunyai ciri-ciri menyerupai hewan dan jamur. Daur hidupnya melalui fase vegetatif dan generatif yang bergantian. Fase vegetatifnya menyerupai lendir yang dapat bergerak seperti hewan disebut plasmodium, namun struktur reproduksinya dapat menghasilkan spora yang terbungkus dinding sel seperti pada jamur. Jamur lendir tidak memiliki klorofil sehingga semuanya bersifat heterotrof yang memakan bahan organik dekomposer atau saprofit, bakteri, dan Protozoa atau bersifat parasit pada organisme lain. Habitatnya adalah di perairan, tempat yang sejuk dan lembab seperti di dasar hutan hujan tropis, serasah daun dan kayu lapuk, dan di tanah lembab yang banyak mengandung bahan organik. Peranan jamur lendir adalah sebagai dekomposer, mengen- dalikan pertumbuhan bakteri dan protozoa, dan menyebabkan penyakit pada hewan dan tanaman budidaya. Sumber: www.bioweb.uncc.edu 72 Biologi SMA dan MA Kelas X Protozoa menyerupai jamur dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu jamur lendir sejati Myxomycetes, filum Amoebozoa, jamur lendir endoparasit Plasmodiophoro- mycetes, jamur lendir seluler Acrasiomycetes, jamur lendir jaring Labyrinthulomycetes dan jamur air Oomycetes. Sistem klasifikasi lama memasukkan jamur lendir endoparasit, jamur lendir seluler, dan jamur lendir jaring ke dalam Myxomycetes, namun sekarang dipisah menjadi kelas tersendiri yang bersama- sama dengan jamur air dimasukkan dalam filum Heterokon- tophyta.

1. Myxomycetes

Beberapa ahli menyebut Myxomycetes sebagai Mycetozoa karena dalam daur hidupnya dijumpai tahapan yang serupa dengan kehidupan Protozoa, diselingi dengan tahapan yang menyerupai kehidupan jamur. Dalam siklus hidupnya terdapat fase vegetatif yang diselingi dengan fase generatif. Pada fase vegetatif bentuknya menyerupai lendir yang dapat berpindah- pindah dengan menjulur ke tempat-tempat yang mengandung banyak makanan. Sel Myxomycetes menyerupai protoplasma Amoeba dengan banyak inti multinukleat yang tidak berdinding yang disebut plasmodium. Ukuran dan warnanya sangat beragam dan bentuknya berubah-ubah ketika merayap di atas permukaan substrat. Organisme ini memakan bakteri, Protozoa, spora jamur lain, dan bahan-bahan organik lain seperti sisa-sisa daun, ranting, dan kayu. Makanan diserap dengan fagositosis dan dicerna dalam vakuola makanan dan sisa-sisa yang tidak dicerna dikeluarkan dari vakuola. Jika lingkungan tidak menguntungkan, jamur lendir ini membentuk sel yang berdinding tebal dan keras yang disebut sklerotium. Pada fase generatifreproduktif, Myxomycetes hidup menetap dan mempunyai bentuk yang khas berupa tubuh buah sporangium yang mempunyai dinding sel yang disebut peridium . Tubuh buah Myxomycetes menghasilkan spora-spora haploid yang berflagela disebut miksflagelata myxoflagellata. Spora ini tahan terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Flagela pada spora berfungsi untuk bergerak dan dapat dilepaskan ketika tumbuh menjadi individu baru yang disebut miksamuba myxoamoeba. Contoh Myxomycetes adalah Ceratiomyxa fructilosa, Physarium polycephalum, Didymium nigripes. Trichia persimilis, dan Stemonitis splendens. Perhatikan daur hidup Physarium polycephalum salah satu jenis Myxomycetes dari ordo Physarales.

2. Plasmodiophoromycetes

Mikroorganisme ini menyerupai Myxomycetes, namun plasmodium multinukleatnya berkembang di dalam jaringan tumbuhan inang. Plasmodium menghasilkan zoosporangium yang menghasilkan spora. Infeksi terjadi jika zoospora menembus akar tanaman inang dan tumbuh menjadi Sumber: www.wikipedia.com Gambar 4.20 Tubuh buah yang diha- silkan jamur lendir. spora perkecambahan Sumber: Repro Bank Gambar Penerbit, 2006 tubuh buah meiosis permulaan terja- dinya tubuh buah plasmodium tua plasmodium muda kariogami plasmogami plasmogami pembelahan sel miksamuba miksflagelata T AH AP D IPL O ID T AH AP H APL O ID Gambar 4.21 Daur hidup Physarium polycephalum, salah satu jenis Myxomycetes.