Penyakit Akibat Virus Biologi SMA Kelas X-Herni Budiati-2009

30 Biologi SMA dan MA Kelas X yang disebabkan oleh Pneumocystis carinii merupakan penyebab utama kematian orang yang terkena infeksi HIV, penyebab yang lain adalah terjadinya kanker dan sarkoma. AIDS ditularkan melalui hubungan seks, kontak langsung dengan darah, jaringan, atau jarum suntik yang terkontaminasi HIV, dan ditularkan dari ibu kepada anaknya selama kelahiran dan menyusui. Gejala virus ini baru muncul lebih kurang 10 tahun setelah infeksi. c. Demam ebola disebabkan oleh virus ebola yang berbentuk seperti benang panjang yang ujungnya melengkung. Virus ebola awalnya adalah virus yang menyerang binatang kera di daerah tropis daratan Afrika. Virus ebola disebarkan melalui cairan tubuh penderita yang masuk ke peredaran darah orang yang sehat atau melalui jalur pencernaan. Belum ditemukan obat atau vaksin yang efektif untuk mengen- dalikan virus ebola. Wabah ebola beberapa kali melanda Afrika, yaitu tahun 1976 di Sudan menginfeksi 284 orang dan menewaskan 151 orang. Pada tahun 1995 wabah ebola melanda Kongo, ditemukan 318 kasus dengan 280 orang meninggal dunia. Tiga dari empat orang yang terinfeksi virus ebola di Kongo meninggal dunia. Pada tahun 2000 – 2001 wabah ebola menyerang Uganda menewaskan 224 orang. Pada tahun 2002 virus ebola kembali muncul di Gabon dan Kongo. d. Penyakit rabies disebabkan oleh virus rabies yang menyerang anjing. Biasanya ditularkan ke manusia melalui gigitan. Gejala penyakit muncul setelah periode inkubasi selama 10 hari sampai satu tahun berupa demam, kesulitan bernapas, kontraksi otot yang tak terkendali, dan gejala takut pada air. Biasanya diikuti dengan kematian antara 3 hari sampai 3 minggu setelah gejala muncul. Usaha yang dapat dilakukan adalah mencegah perkembangan dan penularan virus dengan vaksin rabies. e. Penyakit cacar atau variola disebabkan oleh virus smallpox. Penyakit cacar berakibat fatal dan sangat mudah ditularkan melalui kontak tubuh dengan penderita. Setelah masa inkubasi selama 12 hari, muncul gejala demam tinggi dan emosi kacau yang tampak seperti gejala keracunan. Tiga atau empat hari kemudian gejala ini diikuti dengan munculnya ruam di wajah, lengan, paha, telapak tangan, dan telapak kaki. Dalam enam sampai 10 hari ruam berkembang menjadi radang. Pada daerah radang ini sangat mudah terjadi infeksi sekunder oleh bakteri. Radang kemudian akan mengeras, biasanya meninggalkan parut di kulit. Demam dan gejala keracunan mulai berkurang. Kematian biasanya diakibatkan oleh infeksi pada jantung, hati, dan otak. Pada tahun 1967 WHO mengeluarkan program vaksinasi untuk melawan virus cacar, karena pada saat itu penyakit ini menyebabkan infeksi pada 10 – 15 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya, dengan 2 juta orang diantaranya meninggal dunia. Pada tahun 1979 WHO menyatakan virus Gambar 2.9 Virus ebola yang menye- babkan demam ebola. Sumber: Microsoft Encarta, 2006 Gambar 2.10 Virus cacar. Sumber: Microsoft Encarta, 2006 Virus 31 cacar telah punah dari bumi dan merekomendasikan untuk menghentikan vaksinasi dan menghancurkan stok virus di laboratorium. Pada saat ini sampel virus cacar hanya ada di Amerika dan Rusia. f. Penyakit polio disebabkan oleh virus poliomielitis. Virus masuk ke dalam tubuh manusia melalui hidung dan mulut. Di dalam tubuh, virus menginfeksi sel saraf pusat dan menggunakannya untuk replikasi. Infeksi dapat menyebab- kan paralisis tidak mampu menggerakkan bagian tubuh parsial yang permanen. Penyakit ini biasanya ditemukan pada anak-anak berumur antara 5 – 10 tahun. Penyakit polio mula-mula diteliti oleh ilmuwan Jerman Jacob von Heine pada tahun 1840. Periode inkubasi virus ini antara 4 sampai 35 hari. Gejala awal ditunjukkan adanya kelelahan, demam, sakit kepala, muntah-muntah, kesulitan buang air besar, kekakuan pada leher, diare, dan rasa sakit pada anggota gerak tubuh. Karena sel saraf yang mengatur pergerakan otot tidak dapat diganti ketika rusak, maka infeksi virus polio dapat menyebabkan paralisis permanen. Jika yang diserang adalah sel saraf pusat yang mengatur respirasipernapasan, penderita hanya dapat bertahan hidup jika dimasukkan ke dalam paru-paru buatan. Kasus paralisis muncul satu diantara 100 kejadian nonparalisis. Pada tahun 1950 telah ditemukan vaksin, sehingga serangan virus polio dapat ditekan serendah mungkin. g. Virus hepatitis B HVB menyebabkan inflamasiradang dan pembengkakan pada hati. Infeksi virus menyebabkan sakit kuning dan sakit seperti influensa. Sakit kuning disebabkan karena cairan empedu menyebar ke seluruh tubuh sehingga kulit dan bola mata berwarna kuning. Infeksi yang kronis menyebabkan cirrhosis rusaknya sel hati dan kanker hati. Saat ini diketahui ada tiga virus yang menyebabkan hepatitis, yaitu virus A, B, dan non A-non B. Virus A menyebabkan penyakit hepatitis A, virus B dapat menyebabkan penyakit hepatitis B yang paling berbahaya, dan virus non A-non B menyebabkan penyakit hepatitis C. Untuk mencegah hepatitis dilakukan dengan menjaga kebersihan makanan beserta perlengkapan makan dan mengikuti imunisasi hepatitis. h. Virus juga menyebabkan infeksi pada tumbuhan. Gejala infeksi virus pada tumbuhan misalnya berupa pola bercak atau mosaik pada daun, daun kekuningan, pertumbuhan terhambat dan kematian dini, bentuk yang tidak normal, dan pertumbuhan yang luar biasa. Beberapa virus tumbuhan telah diketahui misalnya virus mosaik tembakau TMV, virus penyebab daun menggulung pada tanaman kentang, virus yang menyebabkan ujung tanaman bit mengeriting, virus tungro yang menyerang tanaman padi disebarkan oleh wereng, dan virus CVPD citrus vein phloem degeneration yang menyebabkan degenerasi pembuluh floem pada tanaman jeruk. Virus tersebut telah dipelajari intensif karena Vaksin Polio Pada tahun 1950 Jonas Salk mengembangkan vaksin yang dibuat dari virus polio inaktif dari tiga strain yang diketahui yaitu Brunhilde tipe 1, Lansing tipe 2, dan Leon tipe 3. Kekebalan terhadap satu salah tipe virus tidak sekaligus kebal terhadap infeksi tipe yang lain. Pada tahun 1954 vaksin yang ditemukan Salk dinyatakan aman dan efektif untuk mencegah perkembangan virus polio. Pada tahun 1963 ahli virus Albert Sabin mengembangkan vaksin yang berisi virus hidup yang dilemahkan yang dapat diberikan secara oral, disebut TOPV tri- valent oral polio vaccine yang kemudian menggantikan model vaksinasi suntik yang ditemukan Salk sebelumnya. TOPV kemudian menjadi standar imunisasi di Amerika dan dunia. Hasilnya kasus virus polio menurun drastis, dari 57.879 kasus pada tahun 1952 menjadi beberapa kasus tiap tahun. Kasus polio kembali mencuat pada tahun 1988 di mana ditemukan sebanyak 350.000 kasus di seluruh dunia. Namun mulai tahun 2000, kasus polio menurun lagi. Bio Info Gambar 2.11 Virus hepatitis B menye- babkan penyakit hepa- titis. Sumber: Microsoft Encarta, 2006 32 Biologi SMA dan MA Kelas X menyebabkan kerugian yang besar. Virus tumbuhan disebarkan oleh serangga, air atau tanah yang terkontaminasi virus, peralatan yang tercemar virus, dan melalui proses pengentenan.

3. Pencegahan Penyakit Akibat Virus

Secara umum penyebaran penyakit karena virus dapat dicegah dengan pola hidup bersih dan higienis. Pola hidup ini akan mencegah penyebaran virus penyebab penyakit. Tubuh yang sehat mempunyai pertahanan yang baik terhadap serangan virus. Secara alami pertahanan tubuh terhadap infeksi virus adalah dengan mekanisme fagositosis oleh sel darah putih leukosit dan pembentukan antibodi. Antibodi terbentuk di dalam tubuh jika ada protein asing dari virus masuk ke dalam tubuh disebut antigen. Pembentukan antigen dapat dirangsang dengan pemberian vaksinasi. Vaksin dapat berupa virus mati atau virus hidup yang sudah dilemahkan. Ketika virus yang telah mati atau dilemahkan pada vaksin masuk ke dalam tubuh, tubuh merespons dengan membentuk antibodi yang dapat melawan virus tersebut, sehingga ketika terjadi infeksi oleh virus yang sebenarnya, tubuh telah kebal. Namun vaksin tidak bekerja sama baiknya untuk semua orang dan tidak dapat memberantas semua penyakit virus. Satu vaksin hanya efektif untuk satu jenis virus. Oleh karena itu sekarang dikembangkan vaksin virus ganda atau multivalen . Satu suntikan vaksin ini dapat membuat kebal seseorang terhadap beberapa serangan virus sekaligus. Bio Info Teknologi Nano dan Senjata Biologi Upaya pemanfaatan virus untuk meningkatkan kesejahteraan ma- nusia semakin terbuka lebar. Pada bulan April 2006 para ahli dari Institut Teknologi Massachusetts berhasil membuat sejenis kawat penghantar berteknologi nano dari virus yang dihasilkan dengan cara memodifikasi gen virus. Mereka juga telah menggunakan virus untuk membuat baterai yang menghasilkan energi listrik tiga kali lebih banyak dibanding- kan material yang dipakai untuk membuat baterai konvensional. Dua teknologi ini berpotensi untuk diguna- kan dalam pengembangan kristal cair, sel surya, sel bahan bakar, dan peralatan mikroelektronik lain. Namun virus juga berpotensi untuk digunakan sebagai senjata biologis. Penelitian diawali ketika virus influensa berhasil dikembangkan di laboratorium pada tahun 1918. Virus cacar yang telah dinyatakan punah oleh WHO ternyata masih tersisa di beberapa laboratorium dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai senjata biologis. Sumber: www. wikipedia.com Rangkuman • Ciri-ciri virus adalah berukuran mikroskopis, diameter antara 20 – 300 nm, tersusun atas materi genetik berupa ADN atau ARN dan protein pelindung yang disebut kapsid, bentuk beraneka macam, bersifat parasit, dapat dikristalkan, dan hanya dapat berkembang biak di dalam sel hidup. Tugas 2.3 Serangan virus flu burung SARS pada tahun 2005 hingga 2006 menyebabkan kerugian yang besar bagi petani unggas di Indonesia karena virus itu menyebab- kan kematian unggas secara mendadak dan sangat mudah ditularkan. Virus ini diduga merupakan mutasi dari virus corona yang menyerang sistem pernapasan. Carilah informasi mengenai virus flu burung beserta kerugian atau bahaya yang diakibatkan. Sertakan pula cara-cara untuk menanggulangi serangan virus ini. Susunlah karyamu sebagai tulisan ilmiah kemudian diskusikan hasilnya dengan kelompokmu. Virus 33 5. Tahap reproduksi virus pada daur litik adalah .... a. adsorpsi – injeksi – sintesis protein – replikasi – lisis – perakitan b. injeksi – adsorpsi – sintesis protein – replikasi – perakitan – lisis c. adsorpsi – injeksi – sintesis protein – replikasi – perakitan – lisis d. adsorpsi – injeksi – replikasi – sintesis protein – perakitan – lisis e. injeksi – adsorpsi – sintesis protein – replikasi – perakitan – lisis 6. Ketika dalam daur lisogenik, bakteri yang terinfeksi virus tidak menunjukkan gejala penyakit karena …. a. virus tidak bersifat parasit b. ADN virus tidak aktif c. virus belum menginjeksikan materi genetik d. jumlah asam nukleat virus masih sedikit e. virus belum matang Latihan 2 I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat Kerjakan di buku tugasmu • Virus mempunyai sifat sebagai benda mati dapat dikristalkan dan benda hidup dapat berkembang biak. Namun virus bukan sel karena hanya mempunyai asam nukleat dan selubung protein, belum mempunyai membran sel, sitoplasma, organel, dan tidak melakukan metabolisme. • Virus memanfaatkan kemampuan metabolisme sel inang yang diinfeksinya untuk memperbanyak virus. Terdapat dua daur infeksi virus yaitu daur litik dan daur lisogenik. • Tahapan replikasi virus adalah adsobrsi, injeksi, sintesis protein, penggandaan materi genetik virus, pematangan atau perakitan, dan litik atau rusaknya sel inang. • Kegunaan virus yaitu sebagai bahan penelitian genetik, sebagai pembawa gen dalam rekayasa genetika, dan menghasilkan vaksin. • Penyakit yang disebabkan oleh virus pada manusia contohnya AIDS, cacar air, ebola, rabies, polio, dan hepatitis. Penyakit akibat virus pada hewan contohnya penyakit mulut dan kuku, rabies, dan penyakit sampar. Penyakit akibat virus pada tumbuhan contohnya virus mosaik tembakau, virus tungro, CVPD, daun menggulung pada tanaman kentang, dan ujung daun mengeriting pada tanaman bit. • Serangan virus dapat dicegah dengan pola hidup bersih, tubuh yang sehat, dan vaksinasi. Vaksin dapat berupa virus yang telah dimatikan atau virus hidup yang telah dilemahkan dan sekarang dikembangkan virus multivalen. 1. Virus pertama kali ditemukan pada tahun 1871 – 1899 oleh .... a. Ivanovski d. Seleiden b. Aristoteles e. Mary Back c. Robert Hooke 2. Virus bukan merupakan sel karena tidak mempunyai .... a. organela b. protein c. asam nukleat d. protoplasma dan nukleus e. asam nukleat dan protoplasma 3. Materi yang tersimpan dalam kapsid virus berupa …. a. protein d. lemak b. glikoprotein e. asam nukleat c. lipoprotein 4. Contoh virus ARN adalah …. a. virus herpes d. HIV b. bakteriofag e. virus hepatitis B c. virus cacar