Myxomycetes Plasmodiophoromycetes Biologi SMA Kelas X-Herni Budiati-2009

Protista 73 myxoamoeba perkecambahan spora yang menghasilkan bentuk serupa amoeba yang kemudian tumbuh menjadi plasmodium. Ketika ukuran plasmodium bertambah mengakibatkan akar- akar tanaman inang membengkak menyebabkan penyakit yang disebut bengkak akar. Pada tahap ini spora dibentuk dan tetap tinggal di dalam sel-sel tanaman inang. Spora Plasmo- diophoromycetes tidak dihasilkan di dalam tubuh buah seperti dijumpai pada jamur lendir yang lain. Apabila tanaman inang mati dan membusuk, spora-spora Plasmodiophoromycetes dibebaskan dan siap untuk menginfeksi bibit-bibit tanaman baru. Tanaman yang sering digunakan sebagai inang adalah tanaman kentang dan kubis yang menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan diakhiri dengan kematian sebelum waktunya. Kelompok Plasmodiophoromycetes yang lain merupakan parasit pada ganggang air tawar. Contohnya adalah Plasmodiophora brassicae yang menyebab- kan bengkak akar pada tanaman kubis, Spongospora subterranean merupakan parasit pada tanaman kentang, Sorodiscus, Tetramyxa, Octomyxa, dan Polymyxa.

3. Acrasiomycetes

Acrasiomycetes merupakan jamur lendir seluler yang hidup bebas dan amoeboid berbentuk menyerupai amoeba, namun plasmodiumnya tidak multinukleat. Dapat dijumpai di berbagai tempat di dalam tanah yang banyak mengandung bahan organik, memakan bakteri dan zat-zat organik. Tubuh buah Acrasiomycetes disebut sorokarp yaitu tubuh buah yang sering ditemukan bercabang-cabang dan tiap ujung cabang membentuk kelompok-kelompok spora. Spora Acrasiomycetes berbentuk seperti bola atau telur dengan dinding sel tipis yang mengandung selulosa. Pada beberapa spesies yang lain, spora yang dihasilkan tidak mengandung dinding sel yang disebut pseudospora . Spora akan berkecambah membentuk miksamuba yang kemudian tumbuh menjadi plasmodium. Contoh jamur lendir seluler adalah Acrasis, Sappina, Polysphodylium, dan Dictyostelium discoideum.

4. Labyrinthulomycetes

Jamur lendir dalam kelas Labyrinthulomycetes memiliki sedikit persamaan dengan golongan jamur. Kebanyakan dijumpai di lingkungan laut dan menjadi parasit atau saprofit pada ganggang laut. Namun beberapa jenisnya juga dijumpai di daratan. Jamur lendir ini pada permukaannya terdapat jaring halus yang berasal dari lendir yang dikeluarkannya. Sel-selnya sebagian besar berbentuk lonjong atau seperti gelendong. Sel- sel ini tidak berdinding dan tiap sel berinti satu. Sel-sel tersebut terhimpun menjadi satu kelompok oleh benang-benang dari lendir yang dihasilkannya. Sejumlah sel kemudian berkelompok dan membentuk sporosit yang menghasilkan spora. Spora Labytunthulomycetes berselaput lendir dan berflagela dua. Sumber: Dasar-Dasar Mikrobiologi, 2005 pseudoplasmodium spora berkecambah amoeba agregasi Gambar 4.22 Daur hidup Dictyo- stelium discoideum, salah satu jenis Acrasio- mycetes. Sumber: Repro Bank Gambar penerbit, 2006 Gambar 4.23 Pseudoplasmodium dari Labyrinthulomycetes: a jenis Labyrinthula vitellina dan b jenis L. minuta. a b 74 Biologi SMA dan MA Kelas X Tugas 4.3 Setelah dilepaskan dari sporosit, spora berenang menggunakan flagela. Ketika flagela dilepaskan spora akan tumbuh dan membelah berulang kali membentuk koloni baru. Contoh Labyrinthulomycetes adalah Labyrinthula minuta, L. algeriensis, L vitellina, dan L. macrocystis.

5. Oomycetes

Oomycetes meliputi jenis-jenis jamur lendir uniseluler yang membentuk benang-benang miselium yang bercabang-cabang. Habitatnya di tempat yang lembab atau di perairan. Beberapa jenis bersifat saprofit sebagai dekomposer dan ada yang bersifat parasit pada tanaman dan hewan air. Reproduksi aseksual pada Oomycetes yang hidup di air dengan zoospora berflagel dua, sedangkan yang hidup di darat dengan sporangium dan konidium. Reoproduksi seksual dengan oogami. Selnya membentuk struktur yang mengandung sel telur dan struktur yang membentuk sel sperma. Kedua struktur ini kemudian bersatu sehingga terjadi pembuahan yang menghasilkan zigot diploid yang kemudian tumbuh membentuk spora berdinding tebal yang disebut zoospora dengan dua flagela, satu flagela tidak berbulu menjurus ke belakang dan satu flagela berbulu menjurus ke depan. Zoospora bila berkecambah akan membentuk individu baru. Oomycetes penting secara ekonomi dan ilmu pengetahuan karena banyak menyebabkan penyakit pada hewan dan tanaman budidaya, contohnya adalah sebagai berikut. a. Lagenidium rabenhorstii, mempunyai hifa bercabang yang hidup parasit dalam sel-sel ganggang. b. Saprolegnia parasitica parasit pada ikan dan telur-telur ikan. c. Phytium debaryanum menyebabkan busuk pada kecambah. d. Phytophthora infestans, merupakan parasit yang menyerang tanaman kentang, tomat, dan sebagainya. e. Pythophtora faberi, menimbulkan penyakit pada tanaman karet pada luka bekas sadapan. f. Plasmopara viticola, merupakan parasit pada tanaman anggur. g. Pseudoperonospora cubensis, parasit pada tanaman mentimun. h. Albugo candida, parasit pada tanaman kol, kubis, dan kelompok Cruciferae yang lain. Sebutkan ciri-ciri jamur lendir, kemudian lakukan diskusi dengan kelompokmu untuk mengindentifikasi ciri-ciri yang menyebabkan jamur lendir tidak dimasukkan ke dalam kingdom Fungi. Bio Info Oomycetes Oomycetes dulu dikelompokkan dalam kingdom Fungi, tetapi karena menunjukkan beberapa perbedaan maka dimasukkan ke dalam kindom Protista. Dinding sel Oomycetes tersusun atas selulosa bukan berupa zat kitin seperti jamur. Selain itu hifanya tidak bersekat dan fase vegetatifnya bersifat diploid. Pada jamur fase vegetatif ini bersifat haploid. Dalam sistem klasifikasi terbaru Oomycetes dikelompokkan dalam filum Heterokontophyta. Sumber: Repro Bank Gambar Penerbit, 2006 vesikel zoospora sista dari zoospora perkecambahan hifa tubuh sporangium perkecam- bahan oogonium plasmogami kariogami oospora meiosis TAH AP HAPL OID TAH AP DIPL OID anteridum Gambar 4.24 Daur hidup Phytium debaryanum, salah satu jenis Oomycetes.