Daur Lisogenik Biologi SMA Kelas X-Herni Budiati-2009
Virus
27
karena radiasi ultraviolet. Penelitian lain menunjukkan setelah mengalami daur lisogenik sekitar 100.000 kali, ADN
viral secara spontan aktif dan memulai virus litik. Virus tidak dapat berkembang biak dengan pembelahan.
Reproduksi pada virus disebut replikasi yaitu pembentukan komponen virus dan perakitannya untuk membuat virus baru.
Replikasi dimulai ketika virus masuk ke dalam sel. Pelindung virus dilepaskan oleh enzim dalam sel, dan ARNADN virus
masuk dan mengadakan kontak dengan ribosom organela tempat sintesa protein di dalam sel. Kemudian akan
berlangsung sintesis protein yang spesifik sesuai ARNADN. Asam nukleat virus mengganda, dan protein yang diperlukan
sebagai pelindung juga dibentuk. Kemudian berlangsung perakitan partikel virus yang baru. Beberapa jenis virus keluar
dari dalam sel bersamaan dengan rusaknya sel yang ditumpangi. Virus jenis yang lain dapat keluar dari sel melalui membran
tanpa mematikan sel yang ditumpanginya.
Agar lebih jelas, perhatikan tahap-tahap replikasi virus pada daur litik di bawah ini.
a. Tahap adsorbsi, yaitu virus menempel pada permukaan sel inang. Tempat penempelan virus terletak pada bagian yang
mengandung protein tertentu yang dapat dikenali oleh reseptor virus.
b. Tahap injeksi, yaitu virus melakukan penetrasi pada membran sel dan masuk ke dalam sitoplasma, atau hanya
memasukkan materi genetik ke dalam sel inang dengan kapsid beserta selubung bila ada tetap di permukaan sel
inang. Pada sel tumbuhan yang mempunyai dinding sel kaku, masuknya virus ke dalam sel inang dilakukan dengan
bantuan serangga ketika memakan bagian tumbuhan. Virus hewan juga dapat masuk ke sel inang melalui proses
fagositosis. Coba kamu ingat kembali bagaimana proses fagositosis pada sel hewan.
c. Tahap sintesis protein berdasarkan materi genetik dari virus. Setelah masuk di dalam sel inang, materi genetik virus akan
mengendalikan segala proses di dalam sel inang. Di sini materi genetik yang dibawa virus digunakan untuk
memproduksi protein yang diperlukan oleh virus. Protein yang dihasilkan adalah protein kapsomer dan protein enzim
untuk replikasi materi genetik virus.
d. Tahap berikutnya yaitu replikasi penggandaan materi genetik virus. Pada tahap ini dihasilkan materi genetik baru
yang sama persis dengan materi genetik virus yang menginfeksi. Replikasi dapat berlangsung di dalam
sitoplasma maupun di dalam nukleus, tergantung pada jenis virus yang menginfeksi.
e. Tahap pematangan, yaitu perakitan atau penggabungan materi genetik virus dengan kapsid. Masing-masing ADN
hasil replikasi masuk ke dalam kapsid, sehingga terbentuk virus baru yang telah utuh. Dalam setiap sel inang dapat
terbentuk hingga 100 virus baru.
Gambar 2.5 Daur infeksi virus.
Sumber: Microsoft Encarta, 2006
tahap adsorbsi
tahap injeksi
tahap sintesis
tahap replikasi
tahap pematangan
perakitan
tahap litik bakteriofag
ADN virus bakteri
ADN bakteri infeksi
daur litik daur
lisogenik
berubah menjadi daur litik sel lisis
Gambar 2.6 Tahapan replikasi virus.
Sumber: Dasar-Dasar Mikrobiologi, 2005
28
Biologi SMA dan MA Kelas X
f. Tahap terakhir adalah tahap litik, yaitu ketika virus keluar dari sel inang, diikuti dengan rusaknya sel inang lisis.
Sekarang juga diketahui bahwa beberapa jenis virus yang lain dapat keluar dari sel melalui membran tanpa mematikan
sel yang inangnya. Daur ini akan berulang, masing-masing virus yang telah
meninggalkan sel inang akan mencari sel baru untuk diinfeksi. Bagaimana proses replikasi virus pada daur lisogenik?
Contoh virus yang melakukan daur lisogenik adalah bakteriofag yang disebut virus lambda
O yang menginfeksi bakteri Escherichia coli. Daur lisogenik ini ditemukan oleh ahli
mikrobiologi Perancis Andre Lwoff pada tahun 1950. Awal proses replikasi virus pada daur lisogenik sama dengan proses
pada daur litik. Setelah tahap injeksi, ADN virus tidak langsung melakukan sintesis, tetapi ADN virus berintegrasibergabung
dengan ADN sel inang dan tahap ini disebut tahap penggabungan. ADN bakteri yang berbentuk melingkar sirkular mula-mula
putus, kemudian ADN virus menggabungkan diri diantaranya. Terbentuklah ADN baru yang mengandung ADN bakteri dan
ADN virus. ADN virus ini tidak aktif, sehingga bakteri tetap dapat tumbuh secara normal. Bakteri yang mengandung fage yang
tidak aktif ini disebut profage.
Setelah tahap penggabungan diikuti tahap pembelahan. Ketika sel inang membelah diri maka ADN virus akan
diturunkan pada sel anak yang dihasilkan. Dengan demikian terbentuk dua sel bakteri yang mengandung ADN virus yang
identik. Demikian seterusnya, setiap bakteri yang terinfeksi membelah diri, maka pada setiap sel yang dihasilkan akan
mengandung materi genetik virus.
Karena sesuatu hal, misalnya terkena radiasi sinar ultraviolet, profage akan aktif, memisahkan diri dari ADN bakteri, dan
memulai daur litik yaitu menggandakan diri dan membajak ADN bakteri untuk membangun protein dan melakukan
perakitan untuk membentuk virus baru.
Gambar 2.7 Fotomikrograf bakte-
riofag.
Sumber: Microsoft Encarta, 2006
Tugas 2.2
Lakukan studi pustaka untuk mempelajari daur litik dan lisogenik pada virus. Manfaatkan sebaik mungkin
referensi yang dapat kamu peroleh, misalnya bertanya kepada guru, buku di perpustakaan, atau gunakan
internet untuk mendapatkan informasi terbaru yang lebih lengkap. Kemudian lakukan diskusi dengan kelompok-
mu untuk membahas apakah semua virus dapat melakukan daur litik dan lisogenik sekaligus.
Virus
29
Virus ada yang bermanfaat bagi manusia meskipun sebagian besar virus menyebabkan penyakit pada organisme hidup.
Berikut ini diuraikan contoh-contoh manfaat dan bahaya virus.