Ekosistem
203
Tugas 9.7
sehingga jumlah rusa kembali menurun. Harimau sendiri secara alami mempunyai perkembangbiakan yang lambat dan terjadi
persaingan sesamanya sehingga populasinya cenderung sedikit. Jumlah rusa yang menurun memberi kesempatan populasi
rumput untuk berkembang. Rumput yang melimpah kembali menyediakan makanan yang melimpah bagi rusa. Demikianlah,
dalam ekosistem yang seimbang terjadi fluktuasi jumlah komponennya.
Kamu harus ingat bahwa semua ini hanya akan terjadi jika keadaan lingkungan di tempat ekosistem itu berada stabil.
Bagaimana jika padang rumput mengalami kebakaran? Bagaimana jika ada pemburu yang menembak mati harimau?
Tentu saja kerusakan lingkungan atau salah satu komponen rantai makanan akan menyebabkan keseimbangan ekosistem
menjadi rusak. Pada ekosistem yang rusak, daur materi dan energi akan terganggu sehingga ada komponen yang kelebihan
makanan dan ada komponen yang mengalami kekurangan makanan. Jika populasi harimau berkurang akibat dibunuh
pemburu liar, populasi rusa tidak ada yang mengendalikan sehingga jumlahnya melebihi daya dukung lingkungan. Jumlah
rumput yang tersedia tidak cukup untuk memberi makanan bagi rusa, sehingga rusa akan mencari makanan ke tempat lain
seperti ladang pertanian, perkebunan, atau pemukiman penduduk. Tentu kamu tidak menginginkannya bukan?
Peningkatan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi telah mengancam kelestarian lingkungan. Penduduk yang besar
menuntut disediakan makanan, perumahan, dan fasilitas hidup yang cukup. Untuk memenuhi kebutuhan penduduk,
didirikanlah berbagai macam industri, bahan tambang digali dengan liar, hutan ditebang untuk dijadikan perkebunan, lokasi
pemukiman, kawasan industri, dan sebagainya. Kegiatan manusia ini berpotensi mengganggu keseimbangan alam secara
langsung maupun tidak langsung.
Sebutkan aktivitas manusia yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Berikan pendapatmu
bagaimana seharusnya aktivitas itu dilakukan agar tidak merusak ekosistem yang ada.
2. Polusi
Menurut Undang-Undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, polusi atau pencemaran lingkungan diartikan sebagai
masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya
tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Zat atau
bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Polutan dapat menyebabkan penyakit, diantaranya kanker,
Gambar 9.25 Dalam ekosistem yang
seimbang jumlah pro- dusen dan konsumen
seimbang.
Sumber: Bank Gambar Penerbit, 2006
204
Biologi SMA dan MA Kelas X
gangguan kekebalan, alergi, dan asma. Suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap
makhluk hidup, jumlahnya melebihi jumlah normal, berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat. Contohnya kadar
karbon dioksida normal adalah 0,033, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033 dapat memberikan efek merusak. Ada dua macam
sifat polutan, yaitu sebagai berikut. a. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan
zat lingkungan tidak merusak lagi. Contohnya tumpahan minyak di laut dapat menyebabkan iritasi kulit dan ruam,
tetapi setelah minyak mengalami degradasi maka menjadi tidak bersifat merusak.
b. Merusak dalam jangka waktu lama. Contohnya timbal yang masuk ke dalam tubuh tidak merusak apabila konsen-
trasinya rendah, akan tetapi apabila pemasukan timbal terjadi dalam jangka waktu yang lama, timbal dapat terakumulasi
dalam tubuh dan bersifat racun. Adanya pencemaran di suatu daerah dapat diketahui dengan
mengamati beberapa parameter pencemaran. Dengan demikian dapat diketahui apakah suatu lingkungan itu sudah terkena
pencemaran atau belum. Paramater-parameter yang merupakan indikator terjadinya pencemaran adalah sebagai berikut.
a. Parameter kimia, meliputi CO
2
, pH, alkalinitas, fosfor, logam- logam berat, dan sebagainya.
b. Parameter biokimia, meliputi BOD Biochemical Oxygen Demand
, yaitu jumlah oksigen dalam air. Cara pengukuran- nya adalah dengan menyimpan sampel air yang telah
diketahui kandungan oksigennya selama 5 hari, kemudian kadar oksigen diukur lagi. BOD digunakan untuk mengukur
banyaknya pencemar organik. Kandungan oksigen dalam air minum atau BOD tidak boleh kurang dari 3 ppm.
c. Parameter fisik, meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kekeruhan, radioaktivitas, dan sebagainya.
d. Parameter biologi, meliputi ada atau tidaknya mikro- organisme, misalnya bakteri coli, virus, bentos, dan plankton.
Menurut WHO Word Health Organization, tingkat pen- cemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu
lamanya kontak. Tingkat pencemaran dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi gangguan
ringan pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain. Misalnya gas buangan
kendaraan bermotor yang menyebabkan mata pedih.
b. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada fungsi fisiologis tubuh dan menyebabkan penyakit yang kronis.
Misalnya pencemaran Hg air raksa di Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi cacat.
c. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarannya demikian besarnya sehingga menimbulkan gangguan dan penyakit
atau kematian dalam lingkungan, misal pencemaran nuklir.