Daur Karbon dan Oksigen
204
Biologi SMA dan MA Kelas X
gangguan kekebalan, alergi, dan asma. Suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap
makhluk hidup, jumlahnya melebihi jumlah normal, berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat. Contohnya kadar
karbon dioksida normal adalah 0,033, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033 dapat memberikan efek merusak. Ada dua macam
sifat polutan, yaitu sebagai berikut. a. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan
zat lingkungan tidak merusak lagi. Contohnya tumpahan minyak di laut dapat menyebabkan iritasi kulit dan ruam,
tetapi setelah minyak mengalami degradasi maka menjadi tidak bersifat merusak.
b. Merusak dalam jangka waktu lama. Contohnya timbal yang masuk ke dalam tubuh tidak merusak apabila konsen-
trasinya rendah, akan tetapi apabila pemasukan timbal terjadi dalam jangka waktu yang lama, timbal dapat terakumulasi
dalam tubuh dan bersifat racun. Adanya pencemaran di suatu daerah dapat diketahui dengan
mengamati beberapa parameter pencemaran. Dengan demikian dapat diketahui apakah suatu lingkungan itu sudah terkena
pencemaran atau belum. Paramater-parameter yang merupakan indikator terjadinya pencemaran adalah sebagai berikut.
a. Parameter kimia, meliputi CO
2
, pH, alkalinitas, fosfor, logam- logam berat, dan sebagainya.
b. Parameter biokimia, meliputi BOD Biochemical Oxygen Demand
, yaitu jumlah oksigen dalam air. Cara pengukuran- nya adalah dengan menyimpan sampel air yang telah
diketahui kandungan oksigennya selama 5 hari, kemudian kadar oksigen diukur lagi. BOD digunakan untuk mengukur
banyaknya pencemar organik. Kandungan oksigen dalam air minum atau BOD tidak boleh kurang dari 3 ppm.
c. Parameter fisik, meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kekeruhan, radioaktivitas, dan sebagainya.
d. Parameter biologi, meliputi ada atau tidaknya mikro- organisme, misalnya bakteri coli, virus, bentos, dan plankton.
Menurut WHO Word Health Organization, tingkat pen- cemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu
lamanya kontak. Tingkat pencemaran dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi gangguan
ringan pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain. Misalnya gas buangan
kendaraan bermotor yang menyebabkan mata pedih.
b. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada fungsi fisiologis tubuh dan menyebabkan penyakit yang kronis.
Misalnya pencemaran Hg air raksa di Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi cacat.
c. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarannya demikian besarnya sehingga menimbulkan gangguan dan penyakit
atau kematian dalam lingkungan, misal pencemaran nuklir.
Ekosistem
205
Berkembangnya kemajuan teknologi dan aktivitas manusia menghasilkan berbagai macam polutan. Berdasarkan jenisnya,
polutan atau bahan pencemar dapat dibedakan menjadi polutan kimiawi, biologi, dan fisik.
a. Polutan kimiawi, berupa zat logam berat Hg, Pb, As, Cd,
Cr, dan sebagainya, pupuk anorganik, pestisida, detergen, minyak, dan sebagainya.
b. Polutan biologi, dapat berupa mikroorganisme yang berada pada tempat yang tidak semestinya, misalnya Escherichia coli
pada air sumur, Entamoeba coli, dan Salmonella thyposa pada air minum.
c. Polutan fisik, misalnya berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, karet, dan radiasi.
Saat ini pencemaran lingkungan telah terjadi pada tingkat yang mengkhawatirkan. Hampir semua lingkup kehidupan
telah mengalami pemcemaran. Menurut tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu
pencemaran udara, air, dan tanah. a. Pencemaran Udara
Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Pencemaran udara dinyatakan dengan ppm part per million. Beberapa
contoh pencemaran adalah sebagai berikut. 1 Gas H
2
S, gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi, bisa juga dihasilkan dari pembakaran
minyak bumi dan batu bara. 2 Gas CO dan CO
2
, karbon monoksida CO tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat racun, merupakan hasil
pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar di ruang tertutup, misalnya pada mesin mobil, kendaraan,
dan mesin industri. Gas CO yang terhirup pernapasan mengganggu pengikatan oksigen oleh hemoglobin.
Afinitas hemoglobin terhadap CO lebih tinggi daripada afinitasnya terhadap O
2
, sehingga dapat menyebabkan kematian. Gas CO
2
dalam udara murni berjumlah 0,03. Bila melebihi toleransi dapat mengganggu pernapasan.
Selain itu, gas CO
2
yang terlalu berlebihan di bumi dapat mengikat panas matahari sehingga suhu bumi panas.
Pemanasan global di bumi akibat CO
2
disebut juga sebagai efek rumah kaca.
3 Partikel SO
2
dan NO
2
, kedua partikel ini bersama dengan partikel cair menghasilkan embun, kemudian mem-
bentuk awan dekat tanah yang dapat mengganggu pernapasan. Pembakaran batu bara yang mengandung
sulfur akan menghasilkan sulfur dioksida. Sulfur dioksida bersama dengan udara serta oksigen dan sinar matahari
dapat menghasilkan asam sulfat. Asam ini membentuk kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan yang
disebut hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada manusia, hewan, maupun tumbuhan.
Misalnya gangguan pernapasan, perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih.
Gambar 9.27 Industri banyak meng-
hasilkan gas buang yang menjadi penyebab
pencemaran udara.
Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer, 2005
Gambar 9.26 Botol bekas merupakan
jenis polutan fisik.
Sumber: Bank Gambar Penerbit, 2006