Protista
69
oogami yang sangat khusus. Ganggang merah merupakan bahan pangan penting di negara-negara Asia. Selain menghasilkan
algin, ganggang merah juga menghasilkan karagenan dan agar. Karagenan merupakan sejenis polisakarida yang digunakan
sebagai bahan kosmetik dan kapsul gelatin. Agar digunakan sebagai medium dalam laboratorium mikrobiologi dan sebagai
bahan pangan. Beberapa contoh Rodophyta adalah sebagai berikut.
a. Eucheuma spinosum, banyak dibudidayakan karena
menghasilkan agar. b. Chondrus crispus, juga dibudidayakan yang dikenal sebagai
rumput laut. c. Dasya, Gelidium, Gracilaria, dan sebagainya.
4. Bacillariophyta
Kelompok ini terdiri dari diatom yang tersebar luas di perairan air tawar dan air laut, maupun di tanah-tanah yang
lembab. Jumlah diatom sangat banyak, diperkirakan mencapai 16.000 jenis. Karena jumlahnya yang banyak, diatom
fitoplankton menjadi komponen produsen penting di perairan laut. Diatom ada yang hidup sendiri dan ada yang berkoloni
membentuk filamen. Sebagian hidup bebas di permukaan air, beberapa jenis yang lain hidup menempel pada substrat. Setiap
sel mengandung satu nukleus dengan satu atau beberapa plastid yang berbentuk pita atau cakram, berisi pigmen cokelat
keemasan yang melimpah. Zat makanan berupa tetes-tetes minyak. Bentuk sel diatom memanjang, dilapisi oleh dinding
sel cangkang yang terdiri dari dua belahan yang saling menutupi. Dinding sel ini terbuat dari lapisan pektin dan silika.
Apabila diatom mati, tersisa cangkang silika yang tembus cahaya. Cangkang pada diatom dilengkapi dengan lubang kecil
yang memungkinkan sel berhubungan dengan lingkungan air.
Diatom berkembang biak dengan cara seksual dan aseksual. Cara pembelahan yang utama adalah pembelahan sel. Setelah
nukleus, protoplasma, dan plastida membelah menjadi dua, masing-masing bagian akan berada di dalam belahan katup.
Kemudian masing-masing sel akan membentuk katup baru di sebelah dalam. Sel anak dapat melepaskan diri atau tetap melekat
membentuk koloni.
5. Dinoflagellata
Dinoflagellata disebut juga Pyrrophyta terdiri dari sekitar 1.100 jenis, terutama hidup di dalam air laut, meskipun
beberapa jenis hidup di air tawar. Dinoflagellata merupakan ganggang uniseluler yang motil, dengan ciri utama terdapat celah
dan alur di sebelah luar pembungkus yang melingkupi dinding sel. Masing-masing alur pada Dinoflagellata mengandung satu
bulu cambuk. Beberapa jenis Dinoflagellata tidak mempunyai dinding sel, namun kebanyakan mempunyai dinding sel yang
terbagi-bagi menjadi lempeng-lempeng selulosa poligonal yang saling bersambungan sangat rapat. Pada beberapa jenis
Bio Info
Tanah Diatom
Cangkang diatom tidak mudah rusak, sehingga memungkinkan
untuk mempelajari jenis-jenis Diatom purba. Cangkang-cang-
kang yang tertimbun selama jutaan tahun ini membentuk endapan
diatomit atau tanah diatom. Di California, Amerika ditemukan
lapisan tanah diatom yang mencapai ketebalan hingga lebih
dari 50 meter. Tanah diatom merupakan bahan baku industri
yang penting, misalnya digunakan sebagai bahan penyaring,
misalnya untuk menjernihkan gula tebu, sari buah, dan minuman
penyegar. Tanah diatom juga digunakan sebagai bahan pipa
uap, alat pengedap suara, bahan cat, dan piringan hitam. Kekerasan-
nya dimanfaatkan sebagai pelicin dan bahan amplas.
Sumber: Botani Umum, 1985
Gambar 4.15 Berbagai jenis Diatom
dan cara pembelahan sel.
70
Biologi SMA dan MA Kelas X
cangkangnya mengandung fosfor sehingga memendarkan cahaya di malam hari. Di dalam sitoplasma terdapat plastida
yang berisi pigmen klorofil dan pigmen cokelat kekuning- kuningan. Ganggang ini berkembang biak dengan pembelahan
sel. Contoh Dinoflagellata adalah Noctiluca yang dapat menghasilkan cahaya berpendaran di laut pada malam hari
bioluminesen.
6. Chrysophyta
Chrysophyta atau ganggang keemasan meliputi ± 850 jenis. Selnya mempunyai plastida berwarna hijau kekuningancokelat
keemasan yang disebabkan oleh pigmen xantofil dalam jumlah banyak. Chrysophyta ada yang hidup soliter dan ada yang
berkoloni. Sebagian besar Chrysophyta mempunyai flagela, namun ada pula bersifat amoeboid karena tidak berdinding.
Bentuk sel atau koloni bermacam-macam. Dapat hidup di air maupun daratan. Chrysophyta yang hidup di darat sering
ditemui sebagai selaput seperti beludru di tepi kolam, tepi perairan, atau di tanah yang lembab. Selain laminarin,
Chrysophyta menyimpan kelebihan makanan dalam bentuk minyak sehingga merupakan komponen penting dalam
pembentukan minyak bumi. a . Ochromonas
merupakan jenis Chrysophyta uniseluler yang mempunyai dua flagela, satu panjang dan satu pendek.
Ochromonas dapat tumbuh secara autotrof dengan
menggunakan energi cahaya matahari atau secara heterotrof dengan menyerap makanan.
b . Vaucheria hidup berkoloni dalam filamen yang berbentuk
tabung yang kadang-kadang bercabang. Jenis yang hidup di darat menempel pada permukaan dengan rizoid yaitu
cabang-cabang menyerupai akar yang tidak berwarna. Filamen Vaucheria berinti banyak dan tidak dibatasi oleh
dinding sekat yang disebut senosit. Di dalam sitoplasma terdapat vakuola besar di tengah sel. Di dalam sitoplasma
terdapat banyak inti, plastida yang berbentuk cakram tanpa pirenoid. Cadangan makanan berupa minyak dalam bentuk
tetes-tetes minyak. Reproduksi Vaucheria berlangsung secara aseksual dan
seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pem- bentukan zoospora multinukleat berukuran besar yang
mempunyai banyak flagela. Zoospora ini dianggap sebagai struktur majemuk yang terdiri dari kumpulan zoospora kecil
yang berflagela dua yang masing-masing tidak memisahkan diri. Setelah zoospora ini dilepaskan, kemudian bergerak
dengan flagelanya ke tempat baru. Setelah menetap, flagela dilepaskan dan berkecambah membentuk Vaucheria baru.
Reproduksi seksual dilakukan dengan membentuk oogonia pembentuk gamet betina dan anteridia pembentuk gamet
jantan pada filamen yang sama. Sel telur yang dihasilkan berukuran besar dengan satu inti yang mengandung klorofil.
Sumber: Botani Umum, 1985
Gambar 4.16 Noctiluca merupakan
salah satu jenis Dino- flagelata.
Gambar 4.17 Vaucheria hidup ber-
koloni membentuk filamen.
Sumber: www.dipbot.unict