Basidiomycota Biologi SMA Kelas X-Herni Budiati-2009

FungiJamur 89 c. Auricularia polytricha dapat dimakan. d. Puccinia graminis menimbulkan penyakit pada tanaman tebu dan jagung. e. Ustilago scitamanae parasit pada pucuk daun tanaman Graminae. Untuk mengetahui ciri-ciri jamur Basidiomycota, lakukan Kegiatan 5.4 berikut ini. Kegiatan 5.4 Mengamati Jamur Basidiomycota A. Tujuan Mengamati beberapa jamur Basidiomycota dan menemukan ciri-cirinya.

B. Alat dan Bahan

1. Jamur merang, jamur tiram, jamur kayu 2. Kaca pembesar 3. Pisau silet 4. Mikroskop dan perlengkapannya

C. Cara Kerja

1. Amati bagian-bagian jamur, kemudian buatlah gambar dan berilah keterangannya. 2. Ambillah sedikit bagian lamella jamur, kemudian buatlah irisan melintang setipis mungkin dengan pisau silet. Letakkan pada gelas benda yang sudah ditetesi air, kemudian dengan hati-hati tutuplah preparatmu dengan kaca penutup dan usahakan agar tidak terbentuk gelembung udara. 3. Amati preparat dengan mikroskop, mula-mula dengan perbesaran 100x, kemudian dilanjutkan dengan perbesaran yang lebih tinggi. 4. Temukan struktur-struktur seperti hifa, basidium, basidiokarp, basidiospora. Catatlah ciri-ciri yang lain dan buatlah gambar berdasarkan hasil pengamatanmu dan lengkapilah dengan keterangannya.

D. Pertanyaan untuk Diskusi

1. Bagaimana ciri-ciri makroskopis dan mikroskopis jamur-jamur kelompok Basidiomycota? 2. Bagaimanakah keadaan hifa dan sporanya? Di manakah spora-spora itu dibentuk? 3. Apakah yang menjadi ciri khas jamur Basidiomycota yang membedakan dengan jamur kelompok lain? 4. Sebutkan jenis Basidiomycota yang bernilai ekonomis. Tugas 5.4 1. Tuliskan daur hidup jamur Basidiomycota. 2. Keadaan lingkungan di Indonesia sangat menunjang untuk melakukan budidaya jamur. Buatlah tulisan ilmiah yang mengungkap potensi budidaya jamur di Indonesia, jangan lupa bahwa kamu harus memandang budidaya ini dari berbagai segi, tidak hanya dari sudut pandang biologi saja. Kumpulkan tulisanmu sebagai portofolio. 90 Biologi SMA dan MA Kelas X

6. Deuteromycota Fungi Imperfecti

Deuteromycota meliputi jamur yang tingkat reproduksi seksualnya belum diketahui, sehingga disebut jamur tidak sempurna. Dikenal sekitar 15.000 jamur yang semuanya tidak melakukan reproduksi seksual. Kebanyakan Deuteromycota bersel banyak yang membentuk hifa tak bersekat, namun beberapa jenis merupakan organisme bersel tunggal yang membentuk pseudomiselium miselium semu pada kondisi lingkungan yang menguntungkan. Pada jenis-jenis tertentu ditemukan hifanya bersekat dengan sel yang berinti satu, namun kebanyakan berinti banyak. Deuteromycota berkembang biak dengan membentuk spora aseksual melalui fragmentasi dan konidium yang bersel satu atau bersel banyak. Deuteromycota bukan merupakan kelompok jamur yang sesungguhnya karena bila suatu jamur telah diketahui reproduksi seksualnya, akan dimasukkan ke dalam kelompok lain yang sesuai dengan tingkat reproduksi seksualnya tersebut. Contohnya Monila sitophila dulu dimasukkan ke dalam Deuteromycota, namun setelah diketahui membentuk askokarp dan peritesium dimasukkan ke dalam kelompok Ascomycota. Kebanyakan Deuteromycota parasit pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Berikut ini beberapa contoh Deuteromycota. a. Alternaria parasit pada tanaman kentang, b. Fusarium parasit pada tanaman tomat dan kapas. c. Helminthosporium parasit pada tanaman padi dan jagung. d. Diplodia parasit pada tanaman jagung e. Verticillium banyak menyerang bibit tanaman. f. Epidermophyton, Microsporium, dan Trichophyton menye- babkan penyakit dermatofitosis penyakit pada kulit, rambut, dan kuku pada hewan dan manusia. Lumut kerak atau lichens merupakan simbiosis antara jamur dan ganggang. Jamur yang bersimbiosis disebut mikobion, biasanya dari jenis Ascomycota, sedangkan ganggang yang bersimbiosis disebut fikobion biasanya dari jenis Cyanobacteria dan Chlorophyta. Saat ini dikenal sekitar 18.000 jenis lumut kerak yang tersebar luas di berbagai habitat seperti kulit pohon, kayu yang membusuk, bebatuan, dan di atas tanah yang mempunyai ketahanan terhadap keadaan panas, dingin, dan kekeringan. Berdasarkan bentuknya lumut kerak dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu krustos seperti kerak, folios seperti daun, dan fruktikos seperti semak. Ukuran lumut kerak beraneka ragam dari bentuk yang sangat kecil hingga yang panjangnya mencapai beberapa meter. D Lumut Kerak Gambar 5.13 Penyakit layu pada tanaman jagung yang disebabkan oleh jamur H e l m i n t h o s p o r i u m maydis, salah satu jenis Deuteromycota. Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer, 2005 FungiJamur 91 Tugas 5.5 Talus lumut kerak sebagian besar terdiri dari hifa jamur yang berjalin rapat, menyerupai spons yang dapat menyerap air. Terdapat rizoid yang berfungsi sebagai pelekat pada permukaan substrat dan menyerap air dan garam-garam mineral. Ganggang memperoleh air dan garam-garam mineral dari jamur yang digunakan untuk fotosintesis yang sebagian hasilnya diberikan kepada jamur. Jamur mikobion berkembang biak dengan askospora yang terbentuk pada apotesium. Spora yang dihasilkan akan tumbuh membentuk hifa. Jika hifa ini menemukan ganggang yang sesuai maka akan tumbuh membentuk talus yang baru. Perkembangbiakan lumut kerak yang lebih sering dijumpai adalah perkembangbiakan secara vegetatif dengan frag- mentasi atau dengan soredium. Soredium terdiri dari satu atau beberapa ganggang yang terbungkus oleh hifa jamur. Talus yang patah maupun soredium dapat terbawa angin atau air ke tempat lain dan tumbuh membentuk lumut kerak yang baru. Lumut kerak berperan penting dalam suksesi karena kemampuannya tumbuh pada tempat yang tidak me- mungkinkan bagi tumbuhan untuk hidup. Lumut kerak dapat hidup pada bebatuan yang secara perlahan meng- hancurkannya sehingga membentuk lapisan-lapisan tanah, Lumut kerak Cladonia yang menutupi wilayah yang luas di daerah kutub utara menjadi makanan bagi ternak dan hewan liar yang hidup di sana. Selain itu lumut kerak banyak digunakan sebagai bahan obat, digunakan dalam industri kimia, parfum, dalam proses pewarnaan dan penyamakan serta digunakan sebagai indikator tingkat polusi di sekitar daerah yang ditempatinya. Contoh lumut kerak adalah sebagai berikut. 1 Parmelia, hidup pada kulit kayu, tanah, tembok, dan batu. 2 Graphis, hidup pada cabang atau batang pohon 3 Usnea, lumut janggut, pada batang-batang pohon di pegunungan dan dapat digunakan untuk jamu. Kumpulkan berbagai jenis lumut kerak yang dapat kamu temukan di lingkungan sekitarmu, kemudian lakukan pengamatan makroskopis dan mikroskopis serta deskripsikan ciri-cirinya. Jenis apakah yang kamu temukan? Apa peranan lumut kerak itu pada habitatnya? Gambar 5.14 Beberapa jenis lumut kerak: a Parmelia, b Graphis scripta, dan c Usnea subfloridana. Sumber: www.wikipedia.com a b c