Mastigophora atau Flagellata Biologi SMA Kelas X-Herni Budiati-2009
60
Biologi SMA dan MA Kelas X
Sel Sarcodina dilindungi oleh sebuah membran tipis, di bagian luarnya terdapat lapisan tipis yang agak kaku disebut ektoplasma.
Ektoplasma berfungsi sebagai tempat ekskresi dan tempat pertukaran gas, yaitu masuknya oksigen dan keluarnya karbon
dioksida. Di sebelah dalam membran sel terdapat sitoplasma bergranuler dan nukleus yang berbentuk lonjong. Semua
Sarcodina menggunakan kaki semu atau pseudopodia yang berupa perluasan protoplasma untuk bergerak dan menelan partikel
makanan dengan fagositosis. Gerak dengan penjuluran sitoplasma membentuk kaki semu disebut gerak amoeboid. Makanan yang
masuk segera dilingkupi oleh membran yang kemudian membentuk vakuola. Kemudian enzim dikeluarkan ke vakuola
makanan untuk mencerna makanan menjadi zat-zat yang dapat digunakan oleh sel. Sisa makanan yang tak dapat dicerna
dihancurkan dikeluarkan melalui ektoplasma. Setelah melewati masa pertumbuhan, Amoeba bereproduksi dengan cara membelah
diri menjadi dua sel anak yang sama. Proses ini disebut pem- belahan biner. Perhatikan beberapa contoh Sarcodina berikut ini.
a. Amoeba, setidaknya ada enam jenis Amoeba yang bersifat parasit
di dalam tubuh manusia. Amoeba yang paling penting adalah Entamoeba histolytica
yang dapat menyebabkan penyakit amoebiasis dan disentri yang sering berakibat fatal. Entamoeba
gingivalis hidup dalam mulut manusia dan Entamoeba coli
menghuni usus manusia namun tidak bersifat patogen. b. Foraminifera, meliputi lebih dari 30.000 jenis yang telah
diketahui, sebagian diantaranya merupakan fosil. Foraminifera
menyerupai Amoeba yang hidup di laut tetapi mempunyai cangkang pelindung yang disebut testa.
Kebanyakan testa berdinding rapat, namun ada pula yang berpori. Bentuk testa bermacam-macam, ada yang seperti
tabung sederhana hingga yang berbentuk bilik spiral. Ukurannya rata-rata hanya 0,05 cm namun ada yang
mencapai 8 cm. Foraminifera bergerak dengan pseudopodia kecil yang muncul pada bagian testa yang terbuka yang
disebut apertur. Pada testa yang berpori, pseudopodia menjulur melalui pori-pori ini. Foraminifera berkembang
biak secara seksual dan aseksual. Seluruh sitoplasma digunakan untuk membentuk sel anak sehingga sel induk
mati setelah berkembang biak. Foraminifera yang ada yang hidup di dasar laut dan ada yang mengapung di permukaan
laut menyusun plankton. Makanan utamanya adalah bakteri dan diatom. Jika mati, cangkang testanya tenggelam dan
berkumpul membentuk tanah globigerina diambil dari nama Globigerinidae, yaitu salah satu familia dari Foraminifera
yang paling melimpah. Piramida di Mesir dibuat dari tanah Foraminifera
yang dilapisi dengan granit. Para ahli geologi juga mempelajari endapan cangkang Foraminifera sebagai
petunjuk lokasi ditemukannya cadangan minyak bumi. c. Radiolaria, bersifat uniseluler seperti amoeba namun
dilengkapi dengan eksoskeleton yang rumit disebut testa. Testa berfungsi sebagai pelindung. Biasanya berbentuk bulat
simetris yang lebarnya dapat mencapai beberapa milimeter. Umumnya terbuat dari silika dan sering mempunyai tonjolan-
Bio Info
Penyakit Tidur
Trypanosoma gambiense dan T. rhodosiensis merupakan parasit
di dalam darah yang menyebabkan beberapa penyakit seperti penyakit
tidur Afrika dan penyakit chaga pada manusia dan hewan lain.
Penyakit tidur karena Trypano- soma ditularkan oleh lalat tse-tse
Glossina palpates yang hanya ditemukan di Afrika. Trypanosoma
mulai menjadi parasit ketika berada di dalam darah penderita, tetapi
kemudian infeksi dapat menyerang sistem saraf pusat menyebabkan
pembengkakan pada otak dan sumsum tulang belakang yang
diikuti dengan gejala tidur. Trypa- nosoma tidak pernah ditularkan
secara langsung dari penderita ke orang lain. Oleh karena itu usaha
pencegahan dapat dilakukan dengan membunuh lalat tse-tse.
Saat ini kasus penyakit tidur sangat jarang dijumpai di seluruh
Afrika.
Sumber: www.wikipedia.com
Gambar 4.3 Amoeba merupakan
salah satu spesies dari kingdom Sarcodina.