Kingdom Animalia
157
Lamellibranchiata dari kata lamella lembaran karena memiliki insang berupa lembaran. Bivalvia hidup di air tawar,
dasar laut, danau, kolam, atau sungai yang banyak mengandung zat kapur yang diperlukan untuk membuat
cangkok sebagai pelindung tubuh. Cangkok terdiri dari dua belahan yang dapat dibuka dan ditutup menggunakan otot
aduktor. Cangkok di bagian dorsal lebih tebal dibandingkan cangkok ventral. Cangkok ini terdiri dari tiga lapisan yaitu
sebagai berikut. 1 Periostrakum, lapisan terluar dari zat kitin yang berfungsi
sebagai lapisan pelindung. 2 Prismatik, lapisan tengah yang tersusun dari kristal-kristal
kapur yang berbentuk prisma. 3 Nakreas, lapisan paling dalam berupa lapisan induk
mutiara yang tersusun dari kalsit karbonat yang tipis dihasilkan oleh seluruh permukaan mantel. Jika pada
lapisan ini kemasukan benda asing, maka benda itu akan diselimuti lapisan mutiara. Mutiara yang kamu kenal
sebagai bahan perhiasan dibuat dengan cara seperti ini pada jenis kerang mutiara, misalnya Pinctada
margaritifera
. Di dalam cangkok terdapat alat-alat tubuh yang diselubungi
mantel. Kakinya yang pipih dapat dijulurkan ke luar untuk berjalan dan menggali substrat. Alat pernapasan berupa dua
buah insang berbentuk lembaran yang banyak mengandung batang insang. Sistem saraf berupa beberapa ganglion yaitu
ganglion anterior, ganglion pedal, dan ganglion posterior. Makanan berupa mikroorganisme yang masuk ke dalam
mulut melalui sifon. Sistem pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus serta memiliki
kelenjar pencernaan. Reproduksi Bivalvia secara seksual, alat kelamin terpisah
pada hewan jantan dan betina dengan pembuahan dilakukan secara eksternal. Telur yang telah dibuahi berkembang
menjadi larva glochidium yang kemudian tumbuh menjadi hewan dewasa. Contoh Bivalvia adalah Ostrea sp tiram,
Tridacna gigas
kima, Buccinus sp. remis, Pinctada mertensi tiram mutiara
d. Amphineura
Tubuh Amphineura berbentuk pipih bulat telur, simetri bilateral, dengan kaki memanjang di bagian perut ventral.
Permukaan dorsal ataspunggung ditutupi oleh delapan keping zat berkapur. Pada permukaan lateral terdapat
banyak insang yang disebut ctenidium. Pada kepala terdapat mulut yang dilengkapi dengan radula lidah parut.
Amphineura tidak mempunyai mata dan tentakel. Hewan ini telah mempunyai sistem saraf, saluran pencernaan
lengkap, dan dilengkapi dengan kelenjar pencernaan. Peredaran darahnya tertutup dan bernapas dengan insang.
Sumber: Microsoft Encarta, 2006
mulut
anus otot aduktor
mantel
Gambar 8.31 Struktur anatomi kerang
Bivalvia.
lambung insang
engsel
jantung rektum
Gambar 8.32 Kima raksasa Tridacna
gigas lebar cangkang- nya dapat mencapai
satu meter.
Sumber: Microsoft Encarta, 2006
158
Biologi SMA dan MA Kelas X
Kegiatan 8.1
Amphineura hidup di laut melekat pada bebatuan di daerah pantai. Amphineura bersifat hermafrodit berkelamin dua
dengan fertilisasi eksternal. Telur yang telah dibuahi oleh sperma berkembang menjadi larva trokofor. Contohnya
adalah Cryptochiton stelleri kiton raksasa dan Caetopleura apiculata
.
e. Scaphopoda
Scaphopoda mempunyai cangkok yang berbentuk krucut seperti terompet atau tanduk yang ujungnya berlubang.
Umumnya hidup di laut menempel pada substrat bebatuan, pasir, atau lumpur. Salah satu contoh Scapophoda adalah
Dentalium vulgare
siput bercangkang tanduk, memiliki cangkok yang kedua ujungnya terbuka. Panjangnya sekitar
5 cm. Mempunyai tentakel bersilia sebagai alat peraba dan menangkap makanan yang terletak di dekat mulut. Hewan
ini berkembang biak secara seksual dengan alat kelamin terpisah pada hewan jantan dan betina.
Untuk mengetahui ciri-ciri kelas pada Mollusca, lakukan Kegiatan 8.1 berikut ini.
Gambar 8.33 a Kiton, Amphineura
yang hidup menempel di bebatuan dasar laut,
dan b Siput bercang- kang tanduk Dentalium
vulgare.
Sumber: Microsoft Encarta, 2006
a
b
Mengamati Mollusca A. Tujuan
Mengamati ciri-ciri kelas dalam filum Mollusca.
B. Alat dan Bahan
1. Bekicot 5. Siput bercangkang tanduk Dentalium vulgare
2. Cumi-cumi 6. Kaca pembesar atau lup
3. Kerang 7. Pinset
4. Kiton 8. Cawan petri
C. Cara Kerja
1. Letakkan hewan yang akan kamu amati di atas cawan petri. Jika kamu tidak berhasil menemukannya, kamu dapat menggunakan gambar atau fotonya.
2. Amati bagian tubuh terutama cangkang, alat gerak, dan bagian-bagian yang penting lainnya. Agar lebih jelas, kamu dapat menggunakan kaca pembesar.
3. Gambarlah masing-masing hewan dan berilah keterangannya, kemudian isikan pada tabel seperti contoh di bawah.
D. Tabel Pengamatan No.
Ciri-Ciri Bekicot
Cumi-Cumi Kerang Kiton
1. Gambar
Cangkang Alat gerak
Organ khusus lainnya
2. 3.
4.
Dentalium vulgare
Kingdom Animalia
159 E. Pertanyaan untuk Diskusi
1. Apakah persamaan dan perbedaan yang terdapat pada kelima jenis Mollusca di atas?
2. Ciri yang manakah yang digunakan untuk mengelompokkan kelima hewan tersebut menjadi kelas yang berbeda?
3. Apakah kesimpulan yang dapat kamu ambil dari kegiatan ini?
Tugas 8.7
1. Carilah informasi jenis-jenis Mollusca yang berman- faat bagi manusia serta jenis-jenis yang merugikan.
Mengapa Mollusca tersebut dianggap merugikan? 2. Jelaskan proses pembuatan mutiara oleh kerang
mutiara.
7. Filum Arthropoda
Arthropoda berasal dari kata arthros sendi atau ruas dan podos kaki yang berarti hewan dengan kaki yang bersendi
atau beruas-ruas. Arthropoda merupakan filum terbesar dalam kingdom Animalia. Diperkirakan terdapat sekitar 1.000.000
jenis Arthropoda yang berarti 75 dari spesies hewan yang ada di Bumi merupakan Arthropoda. Arthropoda menghuni hampir
semua habitat baik di air laut, air tawar, dan daratan. Tubuh Arthropoda beruas-ruas yang dapat dibedakan atas kepala
caput, dada toraks, dan perut abdomen. Bentuk tubuhnya simetri bilateral yang dilapisi oleh rangka luar eksoskeleton
dari kitin. Arthropoda dapat mengalami ekdisis atau pergantian kulit.
Arthropoda mempunyai sistem pencernaan yang telah sempurna. Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung
terletak di daerah dorsal punggung. Arthropoda yang hidup di air bernapas dengan insang, sedangkan yang hidup di darat
bernapas dengan trakea, paru-paru buku, atau seluruh permukaan tubuh. Sistem sarafnya berupa saraf tangga tali.
Pada bagian kepala terdapat beberapa indra seperti antena yang berfungsi sebagai alat peraba, mata tunggal oselus dan mata
majemuk mata faset, alat pendengaran, dan statosit alat keseimbangan pada Crustacea. Alat ekskresi berupa saluran
malpigi yang bermuara pada usus. Reproduksinya secara seksual dengan alat reproduksi terpisah ada hewan jantan dan
betina dengan fertilisasi dilakukan secara internal. Beberapa jenis serangga melakukan partenogenesis.
Arthropoda dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu Crustacea, Arachnida, Myriapoda, dan Insecta. Perhatikan ciri-
ciri kelas utama Arthropoda pada Tabel 8.1.
Gambar 8.34 Hewan-hewan kelom-
pok Arthropoda
Sumber: Microsoft Encarta, 2006
Crustacea Arachnida
Myriapoda Insecta
160
Biologi SMA dan MA Kelas X
a. Crustacea
Crustacea adalah hewan akuatik yang hidup di air laut, air tawar, dan tempat yang lembab. Ukurannya bervariasi dari
mikroskopis penyusun zooplankton hingga yang berukuran besar seperti kepiting. Tubuh Crustacea beruas-
ruas terdiri atas kepala dan dada menyatu disebut sefalotoraks dan abdomen perut. Pada bagian kepala terdapat beberapa
alat, yaitu dua pasang antena, satu pasang mandibula rahang atas, satu pasang maksila rahang bawah, dan satu pasang
maksiliped. Maksila dan maksiliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke
mulut. Pada setiap ruas terdapat satu pasang kaki untuk berajalan dan berenang.
Alat pencernaan terdiri dari mulut yang terletak pada bagian anterior, esofagus, lambung, usus, dan anus yang terletak di
bagian posterior. Sistem saraf berupa saraf tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antena, statosit alat
keseimbangan, dan mata majemuk faset yang bertangkai. Sistem peredaran darahnya terbuka. Darah tidak berwarna
karena tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosianin. Pada umumnya Crustacea bernapas dengan insang kecuali
Crustacea tingkat rendah menggunakan seluruh permukaan tubuhnya untuk pertukaran gas. Reproduksi secara seksual,
alat kelamin umumnya terpisah kecuali pada beberapa
Crustacea Arachnida
Myriapoda Insecta
Kelas Ciri
Tubuh a. Mempunyai
rangka yang keras
b. Terdiri atas dua bagian kepala-
dada dan perut Satu pasang pada
setiap segmen tubuh, 5 pasang
pada dada Terdiri atas 2 ba-
gian: kepala-dada dan perut
4 pasang pada kepala-dada
a. Chilopoda: kepala dan badan pipih
dorsoventral b. Diplopoda: kepala
dan badan silindris 1 pasang atau 2 pasang
pada setiap ruas Terdiri atas kepala,
dada dan abdomen perut
3 pasang pada dada atau tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada 2 pasang atau tidak ada
a. Chilopoda: 1 pasang dan panjang
b. Diplopoda: 1 pasang dan pendek
Insang atau selu- ruh permukaan
tubuh Air tawar dan
air laut Paru-paru buku
Di darat Trakea
Di darat Trakea
Di darat 2 pasang
Tidak ada 1 pasang
Kaki
Sayap Antena
Organ pernapasan
Tempat hidup
Tabel 8.1 Ciri-ciri kelas Arthropoda.
mata
Gambar 8.35 Struktur tubuh Crus-
tacea.
Sumber: Microsoft Encarta, 2006
rostrum karapaks perut
sepalotoraks
antena
kaki jalan kaki
renang maksiliped
telson uropoda
somit
Kingdom Animalia
161
lambung otak
jantung ovarium
kelenjar pencernaan
usus
anus ganglion
oviduk perut
tengah mulut
Gambar 8.36 Stuktur anatomi udang
Crustacea.
Sumber: Microsoft Encarta, 2006
Gambar 8.37 Daphnia pulex , jenis
Entomostraca yang menyusun zooplankton.
Sumber: www.ocagcomm.com
Crustacea tingkat rendah. Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga dan alat kelamin jantan terdapat pada
pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal. Selama pertumbuhan, Crustasea mengalami beberapa kali
ekdisis atau pergantian kulit. Udang mampu melakukan autotomi yaitu pemutusan sebagian anggota tubuhnya untuk
menghadapi predator. Dari kaki yang dilepaskan tersebut akan tumbuh kembali melalui proses regenerasi. Crustacea
dikelompokkan menjadi dua subkelas yaitu Entomostraca dan Malacostraca.
1 Subkelas Entomostraca
Merupakan kelompok udang tingkat rendah yang kebanyakan menyusun zooplankton di perairan. Hewan
ini dikelompokkan menjadi empat ordo. a Branchiopoda, tubuhnya transparan dan sering
disebut kutu air. Merupakan salah satu penyusun zooplankton. Contoh Daphnia pulex, Notostraca, dan
Asellus aquaticus
b Ostracoda, hidup di air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan
antena. Contoh Penella dan Candona suburdana. c Copecoda, hidup di air laut dan air tawar, dan
merupakan plankton dan parasit, mempunyai segmentasi tubuhnya yang jelas. Contoh Argulus
indicus, Penella, dan Cyclops.
d Cirripedia, tubuh seperti kerang, kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk cakram, hidup di laut
melekat pada substrat, ada yang hidup bebas dan ada yang bersifat parasit. Contoh Bernakel dan Sacculina.
Bernakel hidup melekat pada dasar kapal dan tiang-
tiang yang terpancang atau mengapung di laut. e Branchiura, hidup di air laut dan air tawar sebagai
parasit pada hewan air atau hidup bebas. Contoh Argulus
yang merupakan parasit pada ikan. 2 Subkelas Malacostraca
Malacostraca meliputi berbagai jenis udang tingkat tinggi yang hidup di laut, di air tawar, dan di darat. Tubuh terdiri
atas sefalotoraks kepala dan dada yang bersatu dan perut abdomen. Hewan ini dikelompokkan dalam tiga ordo.
a Isopoda, tubuh pipih dorsoventral, mempunyai kaki
yang berukuran sama, hidup di darat, air tawar, dan air laut. Contohnya adalah Oniscus asellus dan Limnoria
lignorum, k eduanya adalah pengerek kayu sehingga
bersifat merugikan. b Stomatopoda, hidup di laut, bentuk tubuh seperti
belalang sembah dengan warna yang mencolok. Bagian kepala dilindungi karapaks yang dilengkapi
dengan alat gerak, mata, dan antena. Contohnya adalah Squilla empusa udang belalang.
162
Biologi SMA dan MA Kelas X
c Decapoda, meliputi kelompok Crustacea berkaki sepuluh yaitu udang dan ketamkepiting. Ada yang
hidup di air tawar dan beberapa jenis hidup di laut. Kepala dan dada menyatu sefalotoraks yang ditutupi
oleh karapaks. Udang berperan penting bagi kehidupan manusia yaitu sebagai sumber makanan
yang kaya protein. Contohnya adalah Penacus setiferus udang windu, Cambarus virilis udang air tawar,
Panulirus versicolo
r udang karang, Portunus sexdentatus
kepiting, Neptunus peligicus rajungan, Scylla serrata
kepiting, dan Birgus latro ketam kenari.
b. Arachnida
Arachnida meliputi kalajengking, laba-laba, dan tungau atau caplak arachne = laba-laba. Hidupnya di darat, kebanyakan
bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan, dan tumbuhan. Tubuh terbagi atas kepala-dada sefalotoraks dan
perut abdomen. Pada bagian kepala-dada terdapat empat pasang kaki. Pada kepala terdapat beberapa pasang mata
tunggal dan dua pasang mulut yaitu kelisera dan pedipalpus. Alat pernapasan berupa trakea dan paru-paru buku. Alat
pencernaan lengkap dari mulut hingga anus. Alat ekskresi berupa saluran malpigi. Sistem saraf berupa tangga tali
dengan ganglion otak dan saraf ventral membentuk pasangan ganglia yang menjulur ke seluruh tubuh.
Reproduksi secara seksual, alat kelamin jantan dan betina terpisah dan pembuahan secara internal. Arachnida
dikelompokkan menjadi tiga ordo yaitu Scorpionida, Araneae, dan Acarina.
1 Scorpionida, meliputi berbagai jenis kala, memiliki perut
beruas-ruas dan ruas terakhir berubah menjadi alat pembela diri alat penyengat, pedipalpus berukuran
besar seperti catut dan kelisera berukuran kecil. Contohnya Buthus sp. ketonggeng dan Centrurus sp.
kalajengking
2 Araneae, meliputi berbagai macam laba-laba, umumnya perut tidak beruas-ruas. Di dekat anus terdapat spineret
yaitu alat untuk mengeluarkan benang yang digunakan untuk membuat jaring atau sarang dan kokon.
Contohnya antara lain Rhechostica hentz tarantula, Nephila maculata
laba-laba, Latrodectes natans, dan Laxosceles reclusa
laba-laba beracun. c. Acarina, meliputi berbagai jenis tungau dan caplak yang
umumnya bersifat parasit. Tubuh berukuran kecil dan tidak beruas, abdomen bersatu dengan sefalotoraks, dan
tidak mempunyai alat pernapasan khusus. Contohnya Ododectes cynotis
tungau kudis telinga pada kucing dan anjing Sarcoptes scabies caplak kudis, Dermacentor sp.
capak mamalia, Boophilus annulatus caplak sapi, dan Tarsomenus
sp. hama tanaman Solanaceae.
Sumber: Microsoft Entarca,
2006
Gambar 8.38 a Udang dan b ke-
piting termasuk dalam subkelas Malacostraca.
Gambar 8.39 a Kalajengking dan
b Laba-laba termasuk hewan Arachnida.
Sumber: Microsoft Encarta, 2006
a
b
a
b