Filum Mollusca Biologi SMA Kelas X-Herni Budiati-2009

Kingdom Animalia 157 Lamellibranchiata dari kata lamella lembaran karena memiliki insang berupa lembaran. Bivalvia hidup di air tawar, dasar laut, danau, kolam, atau sungai yang banyak mengandung zat kapur yang diperlukan untuk membuat cangkok sebagai pelindung tubuh. Cangkok terdiri dari dua belahan yang dapat dibuka dan ditutup menggunakan otot aduktor. Cangkok di bagian dorsal lebih tebal dibandingkan cangkok ventral. Cangkok ini terdiri dari tiga lapisan yaitu sebagai berikut. 1 Periostrakum, lapisan terluar dari zat kitin yang berfungsi sebagai lapisan pelindung. 2 Prismatik, lapisan tengah yang tersusun dari kristal-kristal kapur yang berbentuk prisma. 3 Nakreas, lapisan paling dalam berupa lapisan induk mutiara yang tersusun dari kalsit karbonat yang tipis dihasilkan oleh seluruh permukaan mantel. Jika pada lapisan ini kemasukan benda asing, maka benda itu akan diselimuti lapisan mutiara. Mutiara yang kamu kenal sebagai bahan perhiasan dibuat dengan cara seperti ini pada jenis kerang mutiara, misalnya Pinctada margaritifera . Di dalam cangkok terdapat alat-alat tubuh yang diselubungi mantel. Kakinya yang pipih dapat dijulurkan ke luar untuk berjalan dan menggali substrat. Alat pernapasan berupa dua buah insang berbentuk lembaran yang banyak mengandung batang insang. Sistem saraf berupa beberapa ganglion yaitu ganglion anterior, ganglion pedal, dan ganglion posterior. Makanan berupa mikroorganisme yang masuk ke dalam mulut melalui sifon. Sistem pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus serta memiliki kelenjar pencernaan. Reproduksi Bivalvia secara seksual, alat kelamin terpisah pada hewan jantan dan betina dengan pembuahan dilakukan secara eksternal. Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi larva glochidium yang kemudian tumbuh menjadi hewan dewasa. Contoh Bivalvia adalah Ostrea sp tiram, Tridacna gigas kima, Buccinus sp. remis, Pinctada mertensi tiram mutiara

d. Amphineura

Tubuh Amphineura berbentuk pipih bulat telur, simetri bilateral, dengan kaki memanjang di bagian perut ventral. Permukaan dorsal ataspunggung ditutupi oleh delapan keping zat berkapur. Pada permukaan lateral terdapat banyak insang yang disebut ctenidium. Pada kepala terdapat mulut yang dilengkapi dengan radula lidah parut. Amphineura tidak mempunyai mata dan tentakel. Hewan ini telah mempunyai sistem saraf, saluran pencernaan lengkap, dan dilengkapi dengan kelenjar pencernaan. Peredaran darahnya tertutup dan bernapas dengan insang. Sumber: Microsoft Encarta, 2006 mulut anus otot aduktor mantel Gambar 8.31 Struktur anatomi kerang Bivalvia. lambung insang engsel jantung rektum Gambar 8.32 Kima raksasa Tridacna gigas lebar cangkang- nya dapat mencapai satu meter. Sumber: Microsoft Encarta, 2006 158 Biologi SMA dan MA Kelas X Kegiatan 8.1 Amphineura hidup di laut melekat pada bebatuan di daerah pantai. Amphineura bersifat hermafrodit berkelamin dua dengan fertilisasi eksternal. Telur yang telah dibuahi oleh sperma berkembang menjadi larva trokofor. Contohnya adalah Cryptochiton stelleri kiton raksasa dan Caetopleura apiculata .

e. Scaphopoda

Scaphopoda mempunyai cangkok yang berbentuk krucut seperti terompet atau tanduk yang ujungnya berlubang. Umumnya hidup di laut menempel pada substrat bebatuan, pasir, atau lumpur. Salah satu contoh Scapophoda adalah Dentalium vulgare siput bercangkang tanduk, memiliki cangkok yang kedua ujungnya terbuka. Panjangnya sekitar 5 cm. Mempunyai tentakel bersilia sebagai alat peraba dan menangkap makanan yang terletak di dekat mulut. Hewan ini berkembang biak secara seksual dengan alat kelamin terpisah pada hewan jantan dan betina. Untuk mengetahui ciri-ciri kelas pada Mollusca, lakukan Kegiatan 8.1 berikut ini. Gambar 8.33 a Kiton, Amphineura yang hidup menempel di bebatuan dasar laut, dan b Siput bercang- kang tanduk Dentalium vulgare. Sumber: Microsoft Encarta, 2006 a b Mengamati Mollusca A. Tujuan Mengamati ciri-ciri kelas dalam filum Mollusca.

B. Alat dan Bahan

1. Bekicot 5. Siput bercangkang tanduk Dentalium vulgare 2. Cumi-cumi 6. Kaca pembesar atau lup 3. Kerang 7. Pinset 4. Kiton 8. Cawan petri

C. Cara Kerja

1. Letakkan hewan yang akan kamu amati di atas cawan petri. Jika kamu tidak berhasil menemukannya, kamu dapat menggunakan gambar atau fotonya. 2. Amati bagian tubuh terutama cangkang, alat gerak, dan bagian-bagian yang penting lainnya. Agar lebih jelas, kamu dapat menggunakan kaca pembesar. 3. Gambarlah masing-masing hewan dan berilah keterangannya, kemudian isikan pada tabel seperti contoh di bawah.

D. Tabel Pengamatan No.

Ciri-Ciri Bekicot Cumi-Cumi Kerang Kiton 1. Gambar Cangkang Alat gerak Organ khusus lainnya 2. 3. 4. Dentalium vulgare Kingdom Animalia 159 E. Pertanyaan untuk Diskusi 1. Apakah persamaan dan perbedaan yang terdapat pada kelima jenis Mollusca di atas? 2. Ciri yang manakah yang digunakan untuk mengelompokkan kelima hewan tersebut menjadi kelas yang berbeda? 3. Apakah kesimpulan yang dapat kamu ambil dari kegiatan ini? Tugas 8.7 1. Carilah informasi jenis-jenis Mollusca yang berman- faat bagi manusia serta jenis-jenis yang merugikan. Mengapa Mollusca tersebut dianggap merugikan? 2. Jelaskan proses pembuatan mutiara oleh kerang mutiara.

7. Filum Arthropoda

Arthropoda berasal dari kata arthros sendi atau ruas dan podos kaki yang berarti hewan dengan kaki yang bersendi atau beruas-ruas. Arthropoda merupakan filum terbesar dalam kingdom Animalia. Diperkirakan terdapat sekitar 1.000.000 jenis Arthropoda yang berarti 75 dari spesies hewan yang ada di Bumi merupakan Arthropoda. Arthropoda menghuni hampir semua habitat baik di air laut, air tawar, dan daratan. Tubuh Arthropoda beruas-ruas yang dapat dibedakan atas kepala caput, dada toraks, dan perut abdomen. Bentuk tubuhnya simetri bilateral yang dilapisi oleh rangka luar eksoskeleton dari kitin. Arthropoda dapat mengalami ekdisis atau pergantian kulit. Arthropoda mempunyai sistem pencernaan yang telah sempurna. Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung terletak di daerah dorsal punggung. Arthropoda yang hidup di air bernapas dengan insang, sedangkan yang hidup di darat bernapas dengan trakea, paru-paru buku, atau seluruh permukaan tubuh. Sistem sarafnya berupa saraf tangga tali. Pada bagian kepala terdapat beberapa indra seperti antena yang berfungsi sebagai alat peraba, mata tunggal oselus dan mata majemuk mata faset, alat pendengaran, dan statosit alat keseimbangan pada Crustacea. Alat ekskresi berupa saluran malpigi yang bermuara pada usus. Reproduksinya secara seksual dengan alat reproduksi terpisah ada hewan jantan dan betina dengan fertilisasi dilakukan secara internal. Beberapa jenis serangga melakukan partenogenesis. Arthropoda dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu Crustacea, Arachnida, Myriapoda, dan Insecta. Perhatikan ciri- ciri kelas utama Arthropoda pada Tabel 8.1. Gambar 8.34 Hewan-hewan kelom- pok Arthropoda Sumber: Microsoft Encarta, 2006 Crustacea Arachnida Myriapoda Insecta 160 Biologi SMA dan MA Kelas X

a. Crustacea

Crustacea adalah hewan akuatik yang hidup di air laut, air tawar, dan tempat yang lembab. Ukurannya bervariasi dari mikroskopis penyusun zooplankton hingga yang berukuran besar seperti kepiting. Tubuh Crustacea beruas- ruas terdiri atas kepala dan dada menyatu disebut sefalotoraks dan abdomen perut. Pada bagian kepala terdapat beberapa alat, yaitu dua pasang antena, satu pasang mandibula rahang atas, satu pasang maksila rahang bawah, dan satu pasang maksiliped. Maksila dan maksiliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut. Pada setiap ruas terdapat satu pasang kaki untuk berajalan dan berenang. Alat pencernaan terdiri dari mulut yang terletak pada bagian anterior, esofagus, lambung, usus, dan anus yang terletak di bagian posterior. Sistem saraf berupa saraf tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antena, statosit alat keseimbangan, dan mata majemuk faset yang bertangkai. Sistem peredaran darahnya terbuka. Darah tidak berwarna karena tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosianin. Pada umumnya Crustacea bernapas dengan insang kecuali Crustacea tingkat rendah menggunakan seluruh permukaan tubuhnya untuk pertukaran gas. Reproduksi secara seksual, alat kelamin umumnya terpisah kecuali pada beberapa Crustacea Arachnida Myriapoda Insecta Kelas Ciri Tubuh a. Mempunyai rangka yang keras b. Terdiri atas dua bagian kepala- dada dan perut Satu pasang pada setiap segmen tubuh, 5 pasang pada dada Terdiri atas 2 ba- gian: kepala-dada dan perut 4 pasang pada kepala-dada a. Chilopoda: kepala dan badan pipih dorsoventral b. Diplopoda: kepala dan badan silindris 1 pasang atau 2 pasang pada setiap ruas Terdiri atas kepala, dada dan abdomen perut 3 pasang pada dada atau tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada 2 pasang atau tidak ada a. Chilopoda: 1 pasang dan panjang b. Diplopoda: 1 pasang dan pendek Insang atau selu- ruh permukaan tubuh Air tawar dan air laut Paru-paru buku Di darat Trakea Di darat Trakea Di darat 2 pasang Tidak ada 1 pasang Kaki Sayap Antena Organ pernapasan Tempat hidup Tabel 8.1 Ciri-ciri kelas Arthropoda. mata Gambar 8.35 Struktur tubuh Crus- tacea. Sumber: Microsoft Encarta, 2006 rostrum karapaks perut sepalotoraks antena kaki jalan kaki renang maksiliped telson uropoda somit Kingdom Animalia 161 lambung otak jantung ovarium kelenjar pencernaan usus anus ganglion oviduk perut tengah mulut Gambar 8.36 Stuktur anatomi udang Crustacea. Sumber: Microsoft Encarta, 2006 Gambar 8.37 Daphnia pulex , jenis Entomostraca yang menyusun zooplankton. Sumber: www.ocagcomm.com Crustacea tingkat rendah. Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga dan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal. Selama pertumbuhan, Crustasea mengalami beberapa kali ekdisis atau pergantian kulit. Udang mampu melakukan autotomi yaitu pemutusan sebagian anggota tubuhnya untuk menghadapi predator. Dari kaki yang dilepaskan tersebut akan tumbuh kembali melalui proses regenerasi. Crustacea dikelompokkan menjadi dua subkelas yaitu Entomostraca dan Malacostraca. 1 Subkelas Entomostraca Merupakan kelompok udang tingkat rendah yang kebanyakan menyusun zooplankton di perairan. Hewan ini dikelompokkan menjadi empat ordo. a Branchiopoda, tubuhnya transparan dan sering disebut kutu air. Merupakan salah satu penyusun zooplankton. Contoh Daphnia pulex, Notostraca, dan Asellus aquaticus b Ostracoda, hidup di air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena. Contoh Penella dan Candona suburdana. c Copecoda, hidup di air laut dan air tawar, dan merupakan plankton dan parasit, mempunyai segmentasi tubuhnya yang jelas. Contoh Argulus indicus, Penella, dan Cyclops. d Cirripedia, tubuh seperti kerang, kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk cakram, hidup di laut melekat pada substrat, ada yang hidup bebas dan ada yang bersifat parasit. Contoh Bernakel dan Sacculina. Bernakel hidup melekat pada dasar kapal dan tiang- tiang yang terpancang atau mengapung di laut. e Branchiura, hidup di air laut dan air tawar sebagai parasit pada hewan air atau hidup bebas. Contoh Argulus yang merupakan parasit pada ikan. 2 Subkelas Malacostraca Malacostraca meliputi berbagai jenis udang tingkat tinggi yang hidup di laut, di air tawar, dan di darat. Tubuh terdiri atas sefalotoraks kepala dan dada yang bersatu dan perut abdomen. Hewan ini dikelompokkan dalam tiga ordo. a Isopoda, tubuh pipih dorsoventral, mempunyai kaki yang berukuran sama, hidup di darat, air tawar, dan air laut. Contohnya adalah Oniscus asellus dan Limnoria lignorum, k eduanya adalah pengerek kayu sehingga bersifat merugikan. b Stomatopoda, hidup di laut, bentuk tubuh seperti belalang sembah dengan warna yang mencolok. Bagian kepala dilindungi karapaks yang dilengkapi dengan alat gerak, mata, dan antena. Contohnya adalah Squilla empusa udang belalang. 162 Biologi SMA dan MA Kelas X c Decapoda, meliputi kelompok Crustacea berkaki sepuluh yaitu udang dan ketamkepiting. Ada yang hidup di air tawar dan beberapa jenis hidup di laut. Kepala dan dada menyatu sefalotoraks yang ditutupi oleh karapaks. Udang berperan penting bagi kehidupan manusia yaitu sebagai sumber makanan yang kaya protein. Contohnya adalah Penacus setiferus udang windu, Cambarus virilis udang air tawar, Panulirus versicolo r udang karang, Portunus sexdentatus kepiting, Neptunus peligicus rajungan, Scylla serrata kepiting, dan Birgus latro ketam kenari.

b. Arachnida

Arachnida meliputi kalajengking, laba-laba, dan tungau atau caplak arachne = laba-laba. Hidupnya di darat, kebanyakan bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan, dan tumbuhan. Tubuh terbagi atas kepala-dada sefalotoraks dan perut abdomen. Pada bagian kepala-dada terdapat empat pasang kaki. Pada kepala terdapat beberapa pasang mata tunggal dan dua pasang mulut yaitu kelisera dan pedipalpus. Alat pernapasan berupa trakea dan paru-paru buku. Alat pencernaan lengkap dari mulut hingga anus. Alat ekskresi berupa saluran malpigi. Sistem saraf berupa tangga tali dengan ganglion otak dan saraf ventral membentuk pasangan ganglia yang menjulur ke seluruh tubuh. Reproduksi secara seksual, alat kelamin jantan dan betina terpisah dan pembuahan secara internal. Arachnida dikelompokkan menjadi tiga ordo yaitu Scorpionida, Araneae, dan Acarina. 1 Scorpionida, meliputi berbagai jenis kala, memiliki perut beruas-ruas dan ruas terakhir berubah menjadi alat pembela diri alat penyengat, pedipalpus berukuran besar seperti catut dan kelisera berukuran kecil. Contohnya Buthus sp. ketonggeng dan Centrurus sp. kalajengking 2 Araneae, meliputi berbagai macam laba-laba, umumnya perut tidak beruas-ruas. Di dekat anus terdapat spineret yaitu alat untuk mengeluarkan benang yang digunakan untuk membuat jaring atau sarang dan kokon. Contohnya antara lain Rhechostica hentz tarantula, Nephila maculata laba-laba, Latrodectes natans, dan Laxosceles reclusa laba-laba beracun. c. Acarina, meliputi berbagai jenis tungau dan caplak yang umumnya bersifat parasit. Tubuh berukuran kecil dan tidak beruas, abdomen bersatu dengan sefalotoraks, dan tidak mempunyai alat pernapasan khusus. Contohnya Ododectes cynotis tungau kudis telinga pada kucing dan anjing Sarcoptes scabies caplak kudis, Dermacentor sp. capak mamalia, Boophilus annulatus caplak sapi, dan Tarsomenus sp. hama tanaman Solanaceae. Sumber: Microsoft Entarca, 2006 Gambar 8.38 a Udang dan b ke- piting termasuk dalam subkelas Malacostraca. Gambar 8.39 a Kalajengking dan b Laba-laba termasuk hewan Arachnida. Sumber: Microsoft Encarta, 2006 a b a b