Daur Hidup Paku Biologi SMA Kelas X-Herni Budiati-2009

Regnum Plantae 131 Tugas 7.2 d. Sebagai pupuk hijau, yaitu Azolla pinnata karena bersimbiosis dengan Anabaena azollae salah satu jenis ganggang biru sehingga mampu menambat nitrogen dari udara bebas. Pada zaman dahulu tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang dominan di Bumi. Carilah informasi kehidupan tumbuhan paku pada zaman itu beserta bukti- buktinya. Tumbuhan berbiji mempunyai alat perkembangbiakan generatif berupa biji. Oleh karena itu sering disebut tumbuhan kormofita berbiji . Biji dihasilkan dari organ bunga sehingga tumbuhan berbiji juga disebut tumbuhan berbunga Anthophyta. Tumbuhan berbiji dapat dibedakan menjadi dua kelompok utama berdasarkan letak bakal bijinya, yaitu Gymnospermae dan Angiospermae.

1. Tumbuhan Biji Terbuka Gymnospermae

Kelompok tumbuhan ini mempunyai ciri khas bakal bijinya tidak dilindungi oleh satu atau beberapa daun buah. Jadi bakal bijinya kelihatan dari luar. Gymnospermae merupakan tumbuhan heterospor, yaitu menghasilkan dua jenis spora yang berlainan berupa mikrospora dan megaspora. Mikrospora menghasilkan serbuk sari. Kamu perlu mengetahui bahwa beberapa jenis Gymnospermae menghasilkan sel sperma serbuk sari berflagela yang diwarisi dari nenek moyangnya yang hidup di habitat akuatik. Bandingkan dengan tumbuhan lumut dan paku. Megaspora dibentuk di dalam megaspora- ngium, kemudian berkecambah membentuk gametofit betina. Megasporangium dan gametofit betina ini disebut bakal biji. Jika terjadi pembuahan, akan terbentuk embrio yang dilapisi kulit biji. Biji yang dihasilkan biasanya mengalami masa istirahat sebelum berkecambah membentuk tumbuhan baru. Gymnospermae meliputi beberapa kelompok tumbuhan purba yang telah punah dan kelompok yang masih bertahan hidup hingga sekarang. Gymnospermae purba misalnya Pteridospermae tumbuhan seperti paku tetapi menghasilkan biji, Bnnetittales, dan Cordaitales. Gymnopermae yang masih hidup sampai saat ini meliputi berbagai tumbuhan yang dikelompokkan menjadi 4 divisi yaitu Cycadophyta, Ginkgophyta, Pinophyta, dan Gnetophyta. C Tumbuhan Berbiji Spermatophyta Gambar 7.15 Biji tumbuhan Gymno- spermae tidak tertutup oleh daun buah. Sumber: www.wikipedia.com 132 Biologi SMA dan MA Kelas X

a. Cycadophyta

Terdiri dari sekitar 185 spesies. Batangnya tidak bercabang, daun-daun majemuk tersusun sebagai tajuk di pucuk batang yang memanjang. Habitus perawakan menyerupai pohon palem. Beberapa jenis memiliki pohon amat pendek, jenis yang lain dapat mencapai tinggi 9 meter, tetapi kebanyakan tingginya sekitar 2 meter. Semua anggota Cycadophyta berumah dua. Strobilus yang dihasilkan berukuran besar namun rata-rata reproduksinya rendah. Penyerbukan sering dibantu oleh serangga yang tertarik dengan aroma yang dihasilkan strobilus jantan dan betina. Beberapa jenis ditanam sebagai tanaman hias. Contoh: Zamia sp. dan Cycas rumphii pakis haji.

b. Ginkgophyta

Kelompok tumbuhan ini hanya diwakili oleh satu jenis yang masih hidup yaitu Ginkgo biloba. Tumbuhan asli daratan Cina ini merupakan tumbuhan purba yang berhasil bertahan hidup hingga saat ini. Tumbuhan ini dibudidayakan sebagai peneduh atau tanaman hias dan sebagai bahan obat-obatan. Orang Cina memanfaatkan tanaman Ginkgo sebagai obat bronchitis dan asma sejak ribuan tahun yang lalu. Pohon Ginkgo biloba berukuran besar, dapat mencapai tinggi 30 meter. Daunnya melebar seperti kipas dengan belahan yang seolah-olah membagi daun menjadi dua bagian. Tumbuhan Ginkgo berumah dua, yaitu serbuk sari dan bakal biji dihasilkan oleh dua tumbuhan. Biji yang dihasilkan sebesar kelereng, keras, berwarna kekuningan, dan berbau tidak enak.

c. Pinophyta

Pinophyta merupakan kelompok tumbuhan konifer berdaun jarum, semuanya mempunyai habitus sebagai semak dan pohon. Kelompok ini terdiri dari sekitar 550 spesies yang diklasifikasikan menjadi tujuh famili, yang paling terkenal adalah Pinaceae kelompok tumbuhan pinus. Pinophyta mempunyai dua jenis strobilus yang berbentuk kerucut, yaitu strobilus jantan menghasilkan serbuk sari dan strobilus betina menghasilkan bakal biji. Strobilus jantan berbentuk tunggal atau merupakan kumpulan beberapa strobilus, mula-mula berukuran kecil, kemudian mekar selama beberapa hari dan segera layu dan gugur setelah serbuk sari tersebar. Strobilus betina berkayu, ukurannya bervariasi dari 1 cm hingga 60 cm. Pada genus Juniperus dan Taxus, strobilus betina mengalami modifikasi hingga menyerupai buah buni. Beberapa tumbuhan konifer berumah satu, namun banyak pula yang berumah dua. Tumbuhan konifer dimanfaatkan sebagai tanaman hias, penghasil resin, sumber bahan bangunan, bahan baku kertas, batang korek api, dan lain-lain. Contoh: Pinus mercusii pinus, Cupressus, Auraucaria, Agathis alba damar, Abies balsama balsam, Sequoia, Juniperus, dan Taxus. Gambar 7.18 a Biji pohon pinus dan b daur hidup pinus. Sumber: Microsoft Encarta, 2006 Gambar 7.16 Cycas revoluta, salah satu jenis Cycadophyta. Sumber: www.wikipedia.com Gambar 7.17 Biji tumbuhan Ginkgo biloba. Sumber: www.wikipedia.com a b meiosis ovarium buah kerucut betina buah kerucut jantan serbuk sari sel telur ovulum buluh serbuk sari fertilisasi zigot biji sayap tanaman pinus perkecambahan serbuk sari me io si s Regnum Plantae 133 d. Gnetophyta Kelompok tumbuhan Gnetophyta mempunyai strobilus jantan yang tersusun majemuk, daun-daun berhadapan atau berlingkar, dan tidak mempunyai saluran resin. Gnetophyta terdiri dari dua kelas yaitu Ephedraceae dan Gnetaceae. Ephedraceae merupakan semak dengan tinggi sekitar 2 meter yang tumbuh tegak, menjalar, atau merambat dengan percabangan yang banyak. Kebanyakan hidup di daerah tropis dan subtropis di belahan bumi utara, umum- nya ditanam sebagai tanaman hias. Contoh Ephedra sp dan Welwitschia sp. Gnetaceae mempunyai anggota satu genus saja yaitu Gnetum yang jenis-jenisnya banyak ditemukan di Indonesia. Ciri khas Gnetaceae adalah tumbuhan berumah dua, strobilus jantan dan betina tersusun berlingkar dalam bentuk bulir. Benang sari tersusun dalam spiral, jumlahnya banyak, dan terdapat di bawah lingkaran bakal biji yang mandul. Strobilus betina mempunyai bakal biji tersusun dalam lingkaran, bakal biji yang fertil dibungkus oleh dua lapis integumen. Contoh Gnetum gnemon melinjo, G. latifolium, G. macrostachium, dan G. cuspidatum.

2. Tumbuhan Biji Tertutup Angiospermae

Semua tumbuhan berbiji tertutup termasuk dalam divisi Magnoliophyta. Bakal biji tumbuhan Angiospermae terletak di dalam daun buah, sehingga tidak kelihatan dari luar. Tumbuhan yang sering kamu temui saat ini sebagian besar termasuk dalam Angiospermae yang meliputi sekitar 235.000 spesies tumbuhan berbunga. Sebagian besar makanan yang kamu konsumsi juga berasal dari tumbuhan ini yang dapat berupa akar misalnya wortel, kangkung, bit, buah-buahan seperti apel, mangga, pisang, pepaya, serta biji-bijian dari kelompok tumbuhan Leguminosae dan Graminae. Divisi Magnoliophyta dibagi menjadi dua kelas berdasarkan jumlah kotiledonnya, yaitu Liliopsida monokotil dan Magno- liopsida dikotil. Liliopsida meliputi sekitar 65.000 spesies, termasuk di dalamnya tumbuhan padi-padian, anggrek, palem, bambu dan lain-lain. Daun, batang, bunga dan akarnya bersifat spesifik. Sebagian besar Liliopsida memiliki pertulangan daun sejajar, batang dengan berkas pembuluh tersebar, bagian bunga bunga berjumlah 3 atau kelipatannya, dan memiliki akar serabut. Ciri-ciri tumbuhan Magnoliopsida dikotil adalah memiliki 2 kotiledon pada biji, tulang daun menjari, berkas pembuluh pada batang tersusun melingkar, daun mahkota bunga 4, 5 atau kelipatannya, dan memiliki sistem perakaran tunggang. a. Magnoliopsida Tumbuhan Magnoliopsida berakar tunggang dan tulang daunnya menyirip atau menjari. Batang bercabang-cabang, berkambium, tidak beruas-ruas, bagian bunga berjumlah biji daging buah Gambar 7.19 Biji tumbuhan Angio- spermae terletak di dalam daun buah. Sumber: Bank Gambar Penerbit, 2006