Syarat Kewenangan Hukum Menurut Regulasi Perniagaan Bahan Bakar

30 sebaliknya tidak wenang dapat dipahami sebagai, mereka yang oleh undang-undang dilarang menutup perjanjian-perjanjian tertentu. 62 Sehingga dengan demikian secara a contrario dapat dinyatakan, ketika PT. Prayasa Indomitra Sarana akan membuat perjanjian jual beli bahan bakar minyak, maka selaku subyek hukum harus mampu untuk menempatkan dirinya pada keadaan yang dapat dinyatakan wenang secara hukum, yakni dengan tunduk kepada ketentuan perundang-undangan tentang perniagaan minyak dan gas bumi dengan memenuhi segala sesuatu yang menjadi persyaratannya.

1. Syarat Kewenangan Hukum Menurut Regulasi Perniagaan Bahan Bakar

Minyak. Pemberlakuan Undang Undang nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi pada dasarnya adalah suatu penggambaran mengenai keadaan yang disebut sebagai bijzondere ongeschiktheid. Sebagaimana dinyatakan di dalam undang undang tersebut bahwa kegiatan usaha pembelian, penjualan, ekspor, dan impor minyak bumi dapat dilaksanakan oleh badan usaha milik negara, badan usaha milik swasta, koperasi, usaha kecil dan badan usaha swasta setelah mendapatkan izin usaha dari pemerintah. 63 Selanjutnya di dalam hirarki peraturan berikutnya, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi juga menegaskan mengenai suatu pembatasan-pembatasan kewenangan 62 Herlien Budiono, Asas Keseimbangan Bagi Hukum Perjanjian Indonesia : Hukum Perjanjian Berlandaskan Asas-Asas Wigati Indonesia, Op. Cit. hlm. 112 63 Pasal 23 ayat 1, Undang Undang Nomor 22 Tahun 2001 Tentang minyak dan Gas Bumi. Universitas Sumatera Utara 31 hukum terhadap badan usaha yang mana dinyatakan bahwa Badan usaha yang akan melaksanakan kegiatan usaha niaga minyak dan gas bumi, bahan bakar minyak, bahan bakar gas, bahan bakar lain danatau hasil olahan wajib memiliki ijin usaha niaga dari menteri. 64 Demikian pula dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Nomor 7 Tahun 2005 tentang Persyaratan dan Pedoman Pelaksanaan Izin Usaha Dalam Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi, secara garis besar menentukan beberapa persyaratan administrasi dan tehnis bagi suatu badan usaha untuk memperoleh kewenangan hukum yang dimaksud. Pada proses berikutnya, ketentuan mengenai prosedur permohonan izin usaha niaga umum berserta persyaratannya tersebut di atas mempertautkan beberapa ketentuan dari peraturan perundang-undangan yang lain diantaranya peraturan- peraturan di bidang lingkungan hidup, perdagangan dan industri, yang kesemuanya tersebut terangkai dalam suatu tahapan prosedur yang harus dilewati ketika suatu badan usaha akan mendapatkan kewenangan hukum dalam bentuk izin niaga umum bahan bakar minyak.

2. Prosedur Pemberian Izin Usaha Perniagaan Bahan Bakar Minyak