55
Maka dapat dimaknai dengan korelatif terhadap paparan tersebut di atas.
4. Pencabutan Izin Usaha Niaga Umum Bahan Bakar Minyak.
Pencabutan izin usaha dapat dilakukan terhadap badan usaha dengan izin usaha niaga umum tetap yang melakukan beberapa pelanggaran, yakni tidak
dipenuhinya persyaratan
yang telah
ditetapkan oleh peraturan yang berlaku, maupun tidak ditaatinya petunjuk tekhnis dari Dirjen Migas atau intansi yang
berwenang sesuai peraturan perundang undangan.
124
Tindakan pencabutan izin usaha pada prinsipnya akan dilakukan ketika badan usaha yang bersangkutan melakukan pelanggaran terhadap kewajiban-kewajiban
di dalam undang-undang terkait, dan untuk sampai kepada sanksi pencabutan izin usaha, sebelumnya Menteri akan memberikan kesempatan kepada badan usaha yang
bersangkutan untuk memperbaiki kinerja dan kepatuhannya terhadap kewajiban yang seharusnya dipenuhi sebagaimana ditentukan dalam peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
125
Kesempatan yang diberikan tersebut dalam bentuk toleransi terhadap pelanggaran, dengan memberikan sanksi administratif secara bertahap kepada badan
usaha yang melanggar, yakni tindakan teguran tertulis, penangguhan kegiatan usaha dan berikutnya adalah pembekuan kegiatan usaha, yang terhadap tiap-tiap tahapan
tersebut badan usaha yang bersangkutan akan diberikan kesempatan untuk mematuhi kewajiban yang dilanggar.
126
124
Pasal 43 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 07 Tahun 2006.
125
Pasal 44 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 07 Tahun 2006
126
Ibid
Universitas Sumatera Utara
56
Pencabutan izin usaha niaga umum akan dilakukan oleh menteri jika dalam tempo enam puluh hari setelah tindakan pembekuan usaha, badan usaha yang
bersangkutan tetap tidak berupaya meniadakan pelanggaran dan memenuhi persyaratan dan kewajiban yang ditetapkan
oleh perundang-undangan yang
berlaku.
127
Pencabutan tersebut adalah permanent, artinya badan usaha yang dicabut izin usahanya untuk selamanya tidak akan pernah bisa mendapatkan izin usaha niaga
umum, meskipun kembali diajukan proses permohonan izin dari awal,
128
dan terhadap segala kerugian yang
timbul oleh
tindakan-tindakan administratif tersebut hingga pencabutan izin usaha adalah menjadi beban dan tanggung jawab
badan usaha yang bersangkutan.
129
B. Kesepakatan Dalam Perjanjian Jual Beli Bahan Bakar Minyak.
Sebagai perusahaan niaga umum yang mempunyai visi mengembangkan kegiatan bisnis untuk memberikan dan meningkatkan profit usaha, yakni dengan
menjalankan misi untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak pada dunia industri,
130
maka dalam menjalankan usahanya tersebut PT. Prayasa Indomitra Sarana menerapkan strategi marketing yang ekspansif, salah satunya adalah dengan
menjaring pelanggan baru, baik yang dilakukan secara head to head positioning maupun dengan cara differentiated positioning, sehingga dengan demikian dalam
127
Ibid
128
Hasil wawancara dengan Darmawan, Mantan Kepala Departemen Hukum dan Perijinan PT. Putra Kelana Makmur Perusahaan induk PT. Prayasa Indomitra Sarana, tanggal 5 – 6 Juni 2012.
129
Pasal 46 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 07 Tahun 2006
130
Company Profile PT. Prayasa Indomitra Sarana, http:www.pims.co.id, 16 Juni 2012
Universitas Sumatera Utara
57
pelaksanaannya secara aktif dilakukan kegiatan pemasaran produk kepada beberapa perusahaan, dan salah satunya adalah PT. Buma Niaga Perkasa.
131
Setelah melalui beberapa kali pembicaraan melalui sarana telepon, pada kelanjutannya PT. Buma Niaga Perkasa menunjukkan minat atas produk yang
ditawarkan tersebut, dan terhadap hal tersebut kemudian kedua belah pihak menindaklanjutinya dengan mengagendakan pertemuan yang akan dilaksanakan di
Kantor Pusat Putra Kelana Makmur Group pada tanggal 18 Juli 2011. Pada tanggal tersebut di atas kedua belah pihak kemudian saling bertemu
untuk membicarakan beberapa hal pokok tentang rencana jual beli bahan bakar minyak dengan jenis High Speed Diesel, dengan mana hadir mewakili pihak penjual
antara lain, Imaldi selaku Direktur Utama PT. Prayasa Indomitra Sarana, Terek Adenan selaku Direktur Operasional PT. Putra Kelana Makmur Group dan Zikri
Kudsi selaku Direktur Business and Development PT. Putra Kelana Makmur Group,
132
sedangkan yang hadir mewakili pihak pembeli adalah, Gandhi Irawan selaku Direktur Utama PT. Buma Niaga Perkasa, Arief selaku General Manager PT.
Buma Niaga Perkasa, dan Agus selaku Finance Consultant.
133
131
Hasil wawancara dengan Imaldi, Direktur Utama PT. Prayasa Indomitra Sarana, pada tanggal 15 – 16 Juni 2012.
132
PT. Putra Kelana Makmur Group adalah perusahaan group yang secara kolektif memiliki bisnis di bidang oil bunkering, shipping agency, marine transportation, logistic service provider,
pengoperasian SPBU dan SPBE hingga niaga umum bahan bakar minyak, yang dalam pelaksanaannya berbagai macam bisnis tersebut secara khusus dijalankan oleh beberapa anak perusahaan yang di
antaranya adalah PT. Cahaya Perdana Transsalam, PT. Cahaya Nanga Galang Mustika, PT. Putra Kelana Selaras Permai dan seterusnya, yang terhadap perusahaan-perusahaan tersebut PT. Putra
Kelana Makmur adalah sebagai mayoritas pemegang saham perseroan, termasuk terhadap PT. Prayasa Indomitra Sarana yang secara khusus menjalankan bisnis perniagaan umum bahan bakar minyak.
133
Hasil wawancara dengan Imaldi, Direktur Utama PT. Prayasa Indomitra Sarana, pada tanggal 15 – 16 Juni 2012.
Universitas Sumatera Utara
58
Pada hari yang sama kedua belah pihak kemudian melakukan on site inspection di lokasi pelabuhan khusus yang dikelola oleh PT. Prayasa Indomitra
Sarana, dimana terletak Mini Tanker, Fixed Storage, Floating Storage maupun segala perlengkapan pendukung tehnis operasional lainnya.
134
Pada akhirnya setelah tercapainya kesepakatan mengenai hak ikhwal jual beli barang tersebut di atas, antara PT. Prayasa Indomitra Sarana dengan PT. Buma Niaga
Perkasa kemudian saling bersepakat untuk membuat Perjanjian Jual Beli Bahan Bakar Minyak Nomor : 01-01SP-DIRPRAYASA-BNPVIII2011, yang baru selesai
dibuat dan ditanda tangani pada tanggal 28 Juli 2011.
1. Lahirnya Perjanjian Jual Beli Bahan Bakar Minyak Oleh Kesepakatan