Tentang Mekanisme Pembayaran Harga Barang.

93 memberikan argumentasi yang cukup jika prestasi yang wajib ditunaikan adalah relevan dengan masa berlakunya perjanjian.

3. Tentang Mekanisme Pembayaran Harga Barang.

Mengenai mekanisme pembayaran harga barang hukum hanya mengatur sebagai berikut : 1 Kewajiban utama pembeli adalah membayar harga pembelian pada waktu dan di tempat yang ditetapkan dalam persetujuan. 197 2 Jika pada waktu membuat perjanjian tidak ditetapkan tentang tempat dan waktu pembayaran, maka si pembeli harus membayar di tempat dan pada waktu dimana penyerahan levering barangnya harus dilakukan. 198 Terkait dengan hal tersebut, perlu dijelaskan kembali bahwa di dalam perjanjian dicantumkan mengenai syarat pembayaran yang menyatakan bahwa setelah bahan bakar minyak diterima di tempat tujuan yang disepakati, maka paling lambat 30 tiga puluh hari kalender setelahnya, pembayaran atas harga barang tersebut harus telah dilunasi oleh PT. Buma Niaga Perkasa. Sehingga dengan demikian terhadap ketentuan cara pembayaran telah cukup memiliki landasan normatif, yakni sebagaimana yang menjadi maksud Pasal 1513 dan Pasal 1514 Kitab Undang Undang Hukum Perdata. Mengenai cara pembayaran tersebut telah cukup mendapatkan penjelasan yang relevan dengan pokok persoalannya. Justru yang menjadi persoalan adalah 197 Pasal 1513 Kitab Undang Undang Hukum Perdata 198 Subekti, Aneka Perjanjian, Op. Cit, hlm. 21 Universitas Sumatera Utara 94 bagaimana menjelaskan syarat pembayaran dengan menggunakan jaminan “bank garansi”. Seperti yang menjadi ketentuan di dalam Pasal 4 Perjanjian Jual Beli Bahan Bakar Minyak Nomor : 01-01SP-DIRPRAYASA-BNPVIII2011, untuk menjamin kepastian pembayaran, disepakati untuk menggunakan jaminan “bank garansi”, yakni suatu jaminan yang diberikan oleh bank terhadap pembeli barang untuk memenuhi kewajibannya apabila pembeli barang tersebut di kemudian hari ternyata tidak memenuhi kewajibannya terhadap penjual barang sesuai dengan perjanjian jual beli yang disepakati. 199 Namun demikian syarat tersebut sebetulnya dengan serta merta telah dijalankan oleh PT. Buma Niaga Perkasa, karena pengiriman barang baru dijalankan oleh PT. Prayasa Indomitra Sarana setelah dapat dipastikan bahwa perjanjian bank garansi telah tuntas dilaksanakan oleh pihak pembeli barang. 200 Sehingga ada atau tidak ada keterikatan normatif, sudah pasti jaminan atas kepastian pembayaran secara otomatis telah terpenuhi oleh adanya perjanjian bank garansi tersebut. Hal ini dikarenakan hal ikhwal dari perjanjian bank garansi tersebut dibuat adalah berdasarkan perjanjian jual beli bahan bakar minyak tersebut di atas, termasuk terhadap tujuan dan motif perjanjian bank garansi 199 Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Jakarta : Penerbit Kencana, 2009, hlm. 87 200 Hasil wawancara dengan Imaldi, Direktur Utama PT. Prayasa Indomitra Sarana, pada tanggal 15 – 16 Juni 2012. Universitas Sumatera Utara 95 tersebut dibuat, yang dengan demikian akibat hukumnya pasti sesuai dengan tujuan untuk menjamin kepastian pembayaran harga barang.

4. Tentang Mekanisme Penyerahan Barang.