a. Unsur-unsur Prisma
1 Titik Sudut
Titik sudut adalah titik pertemuan tiga rusuk pada prisma. Secara umum, prisma segi-n memiliki titik sudut sebanyak
2xn buah titik sudut. 2
Rusuk Rusuk adalah adalah ruas garis yang merupakan
perpotongan dua sisi prisma. Secara umum, prisma segi-n memiliki rusuk sebanyak 3 x n buah rusuk.
3 Sisi
Sisi adalah bidang yang membatasi atau menyelimuti prisma. Secara umum, prisma segi-n memiliki sisi sebanyak
n+2 buah sisi. 4
Diagonal Bidang Diagonal bidang adalah garis yang menghubungkan dua
titik sudut yang berhadapan pada sisi bangun ruang. Secara umum, prisma segi-n memiliki nn -1 buah diagonal sisi.
Gambar 2.18 Prima Tegak Segitiga PQRSTU
P Q
R S
T U
5 Diagonal Ruang
Diagonal Ruang adalah garis yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan dalam bangun ruang.Secara
umum, prisma segi-n memiliki nn –3 buah diagonal
ruang.
b. Jaring-jaring prisma
Jaring-jaring bangun ruang adalah suatu pola gambar dimensi dua yang dapat digunakan untuk membentuk suatu
bangun ruang. Jika sebuah prisma dipotong pada beberapa rusuknya dan dapat dibuka untuk diletakkan pada suatu bidang
datar sehingga membentuk susunan yang saling terhubung maka susunan
yang terbentuk
disebut sebagai
jaring-jaring. Sebaliknya, suatu jaring-jaring prisma dapat dilipat dan
disambung untuk membentuk suatu prisma. Jadi, jaring-jaring prisma adalah suatu pola gambar dimensi dua yang dapat
digunakan untuk membentuk prisma. Berikut adalah contoh gambar jaring-jaring prisma, yaitu:
Gambar 2.19 Jaring-Jaring Prisma Tegak Segitiga
c. Luas Permukaan Prisma
Luas permukaan prisma adalah jumlah luas seluruh sisi
prisma tersebut. Perhatikan gambar berikut:
A B
Gambar 2.20 Prisma dan Jaring-jaring Prisma
Luas permukaan prisma segitiga = Luas
∆ ABC + Luas ∆ DEF + Luas ABED + Luas BCFE + Luas ACFD
= 2 x Luas ∆ ABC + AB x AD + BC x BE + AC xAD
= 2 x Luas ∆ ABC + AB+BC+AC x AD
= 2 Luas ∆ ABC + keliling alas x tinggi
Sehingga,
Luas Prisma Segi-n : = 2 x Luas alas prisma + keliling alas x tinggi prisma
d. Volume Prisma