dinavigasikan melalui perintah dari si presenter. Slide juga dapat membentuk dasar webcast sebuah siaran di World Wide Web.
PowerPoint menawarkan dua jenis properti pergerakan, yakni Custom Animation dan Transition. Properti Pergerakan Entrance, Emphasis dan Exit
objek dalam sebuah slide dapat diatur oleh Custom Animation, sementara Transition mengatur pergerakan dari satu slide ke slide lainnya. Semuanya
dapat dianimasikan dalam banyak cara.
D. Pembelajaran Remedial
Menurut Koestoer dan Hadisuparti 1984 pembelajaran remedial pada dasarnya bagian dari pembelajaran secara keseluruhan, untuk mencapai
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaannya, tidak semua siswa mencapai ketuntasan dalam belajar, artinya ada siswa yang tidak
mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan pembelajaran yang biasa dilaksanakan.
1. Karakteristik Pembelajaran Remedial
Untuk memberikan kesempatan agar siswa yang “terlambat” mencapai
ketuntasan menguasai
materi pelajaran,
diadakan pembelajaran,
yaitu pembelajaran
remedial. Pada
dasarnya pembelajaran remedial berbeda dengan proses belajar mengajar biasa,
oleh karena itu pembelajaran remedial memiliki karakteristik, yaitu:
a. Tujuan
Pembelajaran biasa diarahkan pada penguasaan mastery bahan tuntas sehingga baik tujuan instruksional maupun tujuan
pengiring nurturant-effect tercapai secara maksimal. Sedangkan pembelajaran remedial lebih diarahkan kepada peningkatan
penguasaan bahan sehingga sekurang-kurangnya siswa yang bersangkutan dapat memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang
mungkin diterimanya. b.
Strategi Strategi proses belajar-mengajar pembelajaran remedial
sifatnya sangat individual dan lebih individual dan lebih ditekankan kepada keragaman mahasiswa baik yang berhubungan dengan
kemampuan umum mahasiswa, kemampuan khusus, penguasaan bahan sebelumnya dan sebagainya, yang dapat dipandang sebagai
satu cara, penyampaian harus bervariasi. Langkah-langkahnya dianjurkan dari yang mudah mengarah kepada yang sukar secara
sistematis, sehingga outputnya sesudah pengajaran remedial selesai diharapkan paralel dengan siswa yang lain di kelasnya, usaha
modifikasi terhadap proses belajar mengajar yang biasa. c.
Bahan Bahan untuk pembelajaran remedial biasanya dikembangkan
dengan penggalan yang lebih kecil-kecil dari pada bahan yang dikembangkan untuk pengajaran biasa, dengan demikian siswa
yang memerlukan pembelajaran remedial ini dapat menyerap bahan tersebut dengan kesukaran dengan kesukaran seminimal mungkin.
Dengan demikian, dapat diartikan pembelajaran remedial sebagai upaya pendidik dalam membantu siswa yang mendapat kesulitan dalam
belajar dengan jalan mengulang atau mencari alternatif kegiatan lain sehingga siswa yang bersangkutan dapat mengembangkan dirinya
seoptimal mungkin dan dapat memenuhi kriteria tingkat keberhasilan minimal yang diharapkan. Upaya tersebut hendaknya memperhatikan
kebutuhan setiap siswa yang bervariasi dan mengalami kesulitan.
2. Langkah-langkah Pembelajaran Remedial