terbentuk dari ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang saling berhadapan di dalam balok. Balok memiki diagonal
ruang sebanyak 4 buah. 6
Bidang Diagonal
Gambar 2.14 Bidang diagonal Balok
Perhatikan balok ABCD.EFGH pada Gambar 2.14. Dari gambar tersebut terlihat dua buah diagonal bidang yang sejajar, yaitu
diagonal bidang HF dan DB. Kedua diagonal bidang tersebut beserta dua rusuk balok yang sejajar, yaitu DH dan BF membentuk
sebuah bidang diagonal. Bidang BDHF adalah bidang diagonal balok ABCD.EFGH. Jadi,
bidang diagonal balok adalah bidang dalam balok yang terbentuk dari dua rusuk yang saling
berhadapan. Balok memiliki bidang diagonal sebanyak 6 buah.
b. Jaring-jaring Balok
Jaring-jaring bangun ruang adalah suatu pola gambar dimensi dua yang dapat digunakan untuk membentuk suatu bangun ruang.
Jika sebuah balok dipotong pada beberapa rusuknya dan dapat dibuka untuk diletakkan pada suatu bidang datar sehingga
membentuk susunan yang saling terhubung maka susunan yang terbentuk disebut sebagai jaring-jaring. Sebaliknya, suatu jaring-
jaring balok dapat dilipat dan disambung untuk membentuk suatu balok. Jadi, jaring-jaring balok adalah suatu pola gambar dimensi
dua yang dapat digunakan untuk membentuk balok tersebut. Berikut merupakan contoh gambar dari jaring-jaring balok, yaitu:
c. Luas Permukaan Balok
Luas permukaan balok adalah jumlah luas seluruh sisi balok. Dengan menghitung semua sisi balok maka dapat menentukan luas
permukaan balok, yaitu:
Gambar 2.16 Luas Permukaan balok Gambar 2.15 Contoh Gambar-gambar Jaring-jaring Balok
Misalkan, rusuk-rusuk pada balok diberi nama p panjang, l lebar, dan t tinggi seperti pada gambar . Dengan demikian, luas
permukaan balok tersebut adalah luas permukaan balok : = luas persegi panjang 1 + luas persegi panjang 2 + luas persegi
panjang 3 + luas persegi panjang 4 + luas persegi panjang 5 + luas persegi panjang 6
= p × l + p × t + l × t + p × l + l × t + p × t = p × l + p × l + l × t + l × t + p × t + p × t
= 2 p × l + 2l × t + 2p × t = 2 p × l + l × t + p × t
= 2 pl+ lt + pt Jadi, luas permukaan balok dapat dinyatakan dengan rumus sebagai
berikut:
Luas permukaan balok = 2pl + lt + pt d.
Volume Balok Isi volum suatu bangun ruang adalah banyaknya takaran yang
dapat digunakan untuk memenuhi bangun ruang itu. Jika pada geometri datar, luas suatu bangun dinyatakan sebagai banyaknya
satuan luas yang dapat menutup bangun datar, maka dalam geometri ruang, volum atau isi bangun ruang dinyatakan sebagai banyaknya
satuan isi yang dapat mengisi bangun ruang tersebut. Volum diukur dalam satuan kubik, seperti centimeter kubik cm
3
, inchi kubik in
3
atau meter kubik m
3
.
Pada sebuah balok, percobaan paling mudah untuk menentukan volum adalah dengan menggunakan kubus satuan. Sebagai contoh
balok dengan ukuran panjang 3 satuan, lebar 2 satuan dan tinggi 4 satuan dapat diisi dengan menggunakan kubus satuan sebanyak 3 x 2
x 4 buah. Sehingga dikatakan balok tersebut mempunyai volume 24 satuan volum.
Gambar 2.17 Percobaan Menentukan Volum Balok dengan Kubus Satuan
Melalui proses percobaan mengisi kubus satuan ke balok dalam berbagai ukuran, secara umum volum balok dengan panjang p, lebar
l, dan tinggi t dapat dinyatakan sebagai berikut:
Volum Balok = p x l x t 3.
Prisma
Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua sisi berhadapan yang kongruen dan sejajar yang sekaligus merupakan alas dan atas, serta
sisi-sisi lain yang memotong ke dua sisi berhadapan itu. Prisma tegak adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua sisi berhadapan yang
kongruen dan sejajar yang sekaligus merupakan alas dan atas, serta sisi- sisi lain memotong tegak lurus ke dua sisi berhadapan itu. Apabila rusuk
sisi prisma tegak lurus terhadap alas, maka dinamakan sebagai prisma tegak, dan selain yang demikian dinakan sebagai prisma mirirng.
a. Unsur-unsur Prisma