penuturnya. Tindak tutur yang pengutaraannya dimaksudkan untuk mempengaruhi lawan tutur disebut dengan tindak perlokusi. Tindak ini disebut the act of affecting
someone Wijana, 1996: 19-20. Tindak tutur digunakan untuk menganalisis maksud ujaran penutur go’e
t sehingga dapat dipahami oleh mitra bicara pendengar. Dari hasil analisis yang
dilakukan terhadap objek penelitian, dapat disimpulkan bahwa dalam go’e t
Manggarai terdapat tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi dan tindak tutur perlokusi.
1.7 Metode dan Teknik Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yakni : i pengumpulan data atau penyediaan data, ii analisis data, iii penyajian hasil analisis data. Berikut akan
diuraikan metode dan teknik untuk masing-masing tahap penelitian.
1.7.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan semantik. Pendekatan semantik digunakan untuk menganalisis tuturan yang diucapkan penutur
sehingga dapat dipahami oleh mitra bicara.
1.7.2 Tahap Penyediaan Data
Objek penelitian ini adalah go’e t ungkapan tradisional dalam bahasa
Manggarai. Objek penelitian dalam data berupa ujaran atau tuturan masyarakat pemakai go’e
t. Data diperoleh dengan menggunakan dua metode yaitu metode simak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atau observasi dan metode cakap atau wawancara. Metode simak atau penyimakan dilakukan dengan menyimak, yaitu menyimak penggunaan bahasa Mahsun,
2005:90. Metode simak diterapkan dengan menggunakan teknik sadap, yaitu penggunaan bahasa dari sumber tertulis yaitu dari buku referensi yang berkaitan
dengan kebudayaan Manggarai, dan data lisan diperoleh dari hasil wawancara berupa ujaran masyarakat pemakai go’e
t. Metode cakap atau percakapan yaitu metode berupa percakapan dan terjadi kontak antara peneliti selaku peneliti dengan
penutur selaku nara sumber Sudaryanto, 1993:137. Metode cakap diwujudkan melalui teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasarnya adalah teknik pancing
karena percakapan yang diharapkan sebagai pelaksanaan metode tersebut hanya dimungkinkan muncul jika peneliti memberi stimulasi pancingan pada informan
untuk memunculkan gejala kebahasaan yang diharapkan oleh peneliti Mahsun, 2005:94. Selanjutnya teknik dasar tersebut dijabarkan dalam teknik lanjutan, yaitu
teknik cakap bertemu muka. Teknik selanjutnya yang digunakan adalah dengan teknik rekam dan teknik catat. Teknik rekam adalah teknik penjaringan data dengan
merekam penggunaan bahasa. Teknik catat adalah teknik menjaring data dengan mencatat hasil penyimakan data pada kartu data Kesuma, 2007:45.
Dalam penelitian ini, teknik cakap bertemu muka digunakan ketika peneliti melakukan wawancara dengan nara sumber. Teknik rekam digunakan untuk
merekam penggunaan bahasa tuturan nara sumber. Teknik catat digunakan untuk mencatat hasil rekaman tuturan nara sumber pada kartu data ketika hendak menyusun
laporan penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.7.3 Tahap Analisis Data