Go’ét yang Berfungsi untuk Menyatakan Hubungan Kekerabatan Go’ét yang Berfungsi untuk Tujuan Etis dan Estetis

harapan dari orang tua kepada sepasang pengantin baru agar dijauhkan dari segala mara bahaya yang dapat mengganggu kelancaran hidup berumah tangga. 106 Bom salang tuak - maik salang wae Ungkapan bom salang tuak - maik salang wae digunakan pada saat upacara wagal, diucapkan oleh juru bicara pihak anak wina kepada pihak anak rona untuk meminta penundaan pembayaran widang dan wida yang diberikan oleh orang tua pengantin wanita setelah menikah.

3.3.6 Go’ét yang Berfungsi untuk Menyatakan Hubungan Kekerabatan

Go’ét yang berfungsi untuk menyatakan hubungan kekerabatan merupakan tindak tutur lokusi dan ilokusi. Selain mengandung sebuah informasi atau pesan, tindak tutur tersebut juga dimaksudkan untuk melakukan sesuatu, berdasarkan informasi yang disampaikan. Berikut diuraikan mengenai fungsi go’e t yang digunakan dalam proses pergantian keturunan: 107 Eme wakak betong - asa manga waken nipu rae 108 Beté wasé biring waé - tungku kolé ndawir wali 109 Nio loda do - waen oke sale 110 Na’a waen pake - na’a uten kuse 111 Muku ca pu’u - neka woleng curup 112 Teu ca ambu - neka woleng wintuk 113 Ipung ca tiwu - neka woleng wintuk 114 Nakeng ca wae - neka woleng tae Ungkapan 107, 108, dan 109 berfungsi untuk menyatakan sebuah garis keturunan dari suatu klan atau untuk menyatakan pergantian keturunan raja, kepala suku, tetua adat, dan lain-lain. Ungkapan 110 merupakan tindak tutur lokusi, yaitu sebuah informasi yang menyatakan bahwa sifat orang tua akan menurun pada anaknya. Sifat seorang anak tidak akan berbeda jauh dari sifat orang tuanya. Ungkapan 111, 112, 113, dan 114 merupakan tindak tutur ilokusi karena selain mengandung informasi, juga mengandung maksud untuk melakukan sesuatu berdasarkan isi pesan atau informasi penutur, yaitu diharapkan dalam suatu garis keturunan satu keluarga harus hidup rukun, berdampingan satu sama lain dan harus seia-sekata. 115 Weki toe pecing - ranga toe tanda Ungkapan weki toe pecing - ranga toe tanda digunakan ketika ada orang asing yang masuk ke suatu daerah wilayah perkampungan. 116 Bom tombo le run rukus - bom tura le run kula Ungkapan bom tombo le run rukus - bom tura le run kula digunakan oleh para orang tua berupa percakapan di lingkungan masyarakat bahwa sikap atau tabiat seseorang dapat menentukan asal-usulnya.

3.3.7 Go’ét yang Berfungsi untuk Tujuan Etis dan Estetis

Go’ét yang berfungsi untuk tujuan etis dan estetis merupakan tindak tutur lokusi karena hanya mengandung sebuah pesan atau informasi tanpa mempunyai maksud untuk melakukan sesuatu. Berikut diuraikan mengenai fungsi go’e t yang digunakan untuk tujuan etis dan estetis: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117 Bengkar leke cebong 118 lerong welu Ungkapan 117 dan 118 biasa diucapkan oleh para ibu berupa percakapan dalam pergaulan sehari-hari di lingkungan masyarakat ketika melihat anak gadis mereka telah menginjak usia remaja. 119 Anak ata ba le potang 120 Anak lerong Ungkapan 117, 118, 119, dan 120 biasa digunakan dalam pergaulan di lingkungan masyarakat. Ungkapan-ungkapan tersebut digunakan untuk tujuan etis agar tidak menyinggung perasaan orang yang sedang dibicarakan. 121 Tombo ata ba de buru Ungkapan tombo ata ba le buru mengandung nilai estetis keindahan, digunakan dalam pergaulan di lingkungan masyarakat untuk menyampaikan sebuah kabar yang belum pasti. 122 Ine  wina loce kambu de kraeng Ungkapan ine  wina loce kambu de kraeng digunakan untuk seorang wanita simpanan seorang bangsawan, yang berfungsi untuk tujuan etis. 123 Pa’u pacu Ungkapan pa’u pacu digunakan untuk perawan tua, yang berfungsi untuk tujuan etis. 124 Kawe woja wole - long latung coko 125 Long bombo - kawe mbaek 126 Long latung coko - kawe woja mbaek Ungkapan 124, 125, dan 126 berfungsi untuk tujuan estetis keindahan, yang digunakan sebagai sebutan untuk orang - orang yang pergi merantau demi merubah nasib. 127 Reba racang nggis - molas cerep nggis Ungkapan reba racang nggis - molas cerep nggis berfungsi untuk tujuan etis dan estetis yang diucapkan oleh para orang tua berupa percakapan dalam lingkungan sosial masyarakat.

3.3.8 Go’ét yang Berfungsi untuk Memuji