Kebutuhan Gizi Landasan Teori

B. Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelitian yang dilakuakan oleh Zuhdy 2015 “Hubungan pola aktivitas fisik dan pola makan dengan status gizi pada pelajar putri SMA kelas 1 di Denpasar Utara”, hasil penelitian menunjukan menunjukkan terjadi beban ganda dalam permasalahan gizi kekurangan dan kelebihan gizi pelajar putri SMA kelas 1. Selain KEK 18,67, terdapat 8 pelajar putri SMA yang mengalami obesitas sentral. Masalah gizi pada pelajar putri SMA cenderung kearah gizi lebih. Gizi lebih ini disebabkan pola makan camilan dan fast food yang berlebihan yang menyebabkan tingkat kecukupan lemak lebih. Variabel pengontrolan berat badan berhubungan secara bermakna pada semua indikator p0,05. Sedangkan pola aktivitas fisik tidak bermakna secara statistik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Nurjanah 2012 Keadaan pengetahuan gizi dan pola konsumsi siswa program keahlian kompetensi jasa boga“, hasil penelitian menunjukan menunjukkan bahwa : 1 Pengetahuan gizi siswa program keahlian kompetensi Jasa Boga dalam kategori tinggi 56,42, konsep remaja dalam kategori sangat tinggi 39,74, konsep gizi remaja dalam kategori cukup 39,74, kebutuhan gizi dalam kategori tinggi 44,87, menu, ragam dan hidangan dalam kategori sangat tinggi 52,56 ; 2 Pola konsumsi pangan terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran, bauah- buahan, cemilan kering, cemilan basah, minuman dan junk food dengan pilihan frekuensi konsumsi makan adalah 1xhari, 1xhari, 3xminggu, 3xminggu, 1xminggu dan tidak pernah. Setiap orang memiliki pengetahuan untuk mempertimbangkan keputusan yang diambilnya salah satunya adalah pengetahuan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tentang makanan yang bergizi lengkap dan seimbang untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari. Dengan demikian, semakin baik pengetahuan gizi, maka semakin baik pula perilaku konsumsi makan sehari-hari.

C. Kerangka Berpikir

SMA Pangudi Luhur dan SMA N 8 Yogyakarta merupakan SMA yang berada di kota Yogyakarta dengan latar belakang pendidikan yang berbeda yaitu pendidikan yang berada dibawah yayasan swasta dan negeri. Jumlah jam pelajaran, aktivitas, pergaulan serta status sosial dan ekonomi siswa yang berbeda tentunya juga akan mempengaruhi pola konsumsi dan status gizi siswa. Pelajar kelas XI tergolong dalam usia remaja yang sudah mulai aktif dan produktif sehingga membutuhkan asupan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh karena remaja mempunyai karakteristik mulai mencoba atau mengembangkan kemandirian dan menentukan batasan-batasan atau norma yang ada pada dirinya. Variasi konsumsi makanan merupakan pola konsumsi yang beragam terhadap jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi berdasarkan kesukaan terhadap bahan panagn tersebut. Variasi makanan yang beragam dapat dinilai dari frekuensi penggunaan bahan panagn yang dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu misalnya tingkat keseringan mengkonsumsi bahan pangan dalam sehari,seminggu ataupun dalam beberapa bulan. Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh. Untuk menilai status gizi seseorang, dapat diketahui dengan pengukuran Remaja Rawan Gizi secara langsung yaitu dengan pengukuran antropometri. Antropometri merupakan salah satu cara penilaian status gizi yang berhubungan dengan ukuran tubuh yang disesuaikan dengan umur dan tingkat gizi seseorang. Salah satu contoh antropometri yaitu IMT indeks massa tubuh atau biasa disebut body mass index. Berikut diagram kerangka berpikir pada penelitian ini : Gambar 2.2 Diagram kerangka berpikir Status Gizi Remaja Indeks Antropometri Pola konsumsi pangan - Variasi penggunaan bahan pangan - Frekuensi pangan SMA Pangudi Luhur SMAN 8 Yogyakarta Yogyakarta Swasta Negeri Kelas XI SMA IMT indeks massa tubuh - Tinggi Badan - Berat Badan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Hipotesis

Hipotesis yang dapat penelitian kemukakan adalah : 1. Keanekaragaman konsumsi pangan kelas XI SMA Pangudi Luhur dan SMA N 8 Yogyakarta memiliki variasi dan frekuensi konsumsi yang tinggi. 2. Terdapat pengaruh nyata variasi konsumsi pangan terhadap status gizi pelajar kelas XI SMA Pangudi Luhur dan SMA N 8 Yogyakarta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Hubungan Ketahanan Pangan Keluarga dengan Status Gizi Keluarga Buruh Kayu di Kampung Kotalintang Kecamatan Kota Kualasimpang Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh Tahun 2014

4 44 137

Pola Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Supir Angkot Rahayu Medan Ceria Trayek 104 Di Kota Medan

0 58 7

Gambaran Pola Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Anak Balita Penderita Diare Di Ruang Anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai Tahun 2008

0 66 64

Gambaran Pengetahuan Gizi, Pola Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Pada Supir Angkot Rahayu Medanceria Trayek 104 Di Kota Medan Tahun 2008

0 48 80

Hubungan Pola Konsumsi, Ketersediaan Pangan, Pengetahuan Gizi Dan Status Kesehatan Dengan Kejadian Kek Pada Ibu Hamil Di Kabupaten Simalungun 2008

13 92 114

Hubungan perilaku nongkrong, pola konsumsi Fast Food, dan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta.

1 6 129

Pengaruh pola konsumsi makanan cepat saji terhadap kadar kolesterol siswa kelas XI SMA Negeri 8 dan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

1 5 137

Pengaruh kemampuan berbahasa, kemampuan matematis dan penguasaan konsep fisika terhadap kemampuan mengerjakan soal fisika pada bahasan kinematika di kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu dan kelas XI IPA 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 0 153

SUMBANGAN REKOLEKSI TAHUNAN TERHADAP MOTIVASI PENGEMBANGAN POTENSI DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA SKRIPSI

0 2 128

PENGARUH KEMAMPUAN BERBAHASA, KEMAMPUAN MATEMATIS DAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGERJAKAN SOAL FISIKA PADA BAHASAN KINEMATIKA DI KELAS XI IPA SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU DAN KELAS XI IPA 2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

0 1 151