49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal penting dari
penelitian ini sebagai berikut : 1.
Variasi konsumsi sumber bahan makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran, buah-buahan, makanan komersial dan minuman di kalangan pelajar
kelas XI SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta sangat beragam. 2.
Frekuensi konsumsi bahan pangan di SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta memiliki tingkat frekuensi yang berbeda.
3. Variasi konsumsi pangan berpengaruh nyata terhadap status gizi. Berdasarkan
uji korelasi product moment pearson, terdapat pengaruh nyata antara variasi konsumsi makanan terhadap status gizi siswa. Berdasarkan hasil pengukuran
indeks massa tubuh IMT, dapat diketahui bahwa dari 60 responden terdapat 10 yang mengalami status gizi kurus berat, 12 kurus ringan, 58
normal, 8 gemuk ringan dan 12 gemuk berat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dalam penelitian ini, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Sebaiknya ditambahkan faktor–faktor yang mempengaruhi variasi konsumsi
pangan seperti pengaruh keluarga, lingkungan sosial, media sosial dan latar belakang budaya agar memperdalam analisis data.
2. Status gizi juga dapat diketahui melalui penilaian status gizi secara tidak
langsung dengan metode survei konsumsi pangan, salah satunya adalah food recall 24 dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.
C. Aplikasi Hasil Penelitian Sebagai Sumber Pembelajaran Biologi
Hasil penelitian mengenai pengaruh variasi konsumsi pangan terhadap status gizi di kalangan pelajar kelas XI SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8
Yogyakarta menunjukan adanya pengaruh nyata dari berbagai variasi konsumsi pangan terhadap status gizi remaja. Hal ini tentunya menjadi perhatian yang serius
bagi semua kalangan untuk lebih memperhatikan pola konsumsi yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.
Remaja merupakan masa dimana mereka tergolong rawan gizi karena proses pertumbuhan dan perkembangan yang membutuhkan banyak asupan
nutirisi. Untuk itu, remaja perlu mengetahui kebutuhan dan keseimbangan energi tubuhnya serta pedoman gizi seimbang dalam penyususnan menu makan sehari-
hari. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan pertimbangan tersebut, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran dengan materi Kebutuhan dan Keseimbangan Energi
serta materi Menyusun Menu Makanan Seimbang untuk Sekolah Menengah Atas SMA kelas XI semester II. Dalam hal ini, kurikulum yang digunakan yaitu
kurikulum 2013 dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar sebagai berikut :
Kompetensi Inti
1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia. 3
: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem pencernaan dan mengaitkannya dengan nutrisi dan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses pencernaan serta gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem pencernaan manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
4.7 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi
jaringan pada organ-organ pencernaan yang menyebabkan gangguan sistem pencernaan manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, A. 2012. Asuhan Gizi Nutritional Care Process. Yogyakarta: Graha Ilmu Almatsier, S. 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Ambarwati, F.R. 2012. Gizi Dan Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Cakrawala Ilmu.
Arisman.2008. Buku Ajar Ilmu Gizi Keracunan Makanan. Jakarta: EGC
Arnelia, A.H.2005, Perilaku Makan Khas Remaja, http:www.kompas.com
, diakses tanggal 28 Juli 2016
Badan Ketahanan Pangan dan Pusat Kajian Makanan Tradisional UGM, 2005. Selayang Pandang Pangan Keluarga bagian Pertama. Jakarta : UGM
California Department of Public Health. 2012. County health status profiles. California
https:www.cdph.ca.govpubsformsPubsOHIRProfiles2012.pdf di akses
11 mei 2016 Dedeh dkk. 2010. Sehat dan Bugar Berkat Gizi Seimbang. Jakarta : Sarana
Bobo. Depkes RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta : Depkes RI
Fradjia, Nur Purwaningrum, 2008. Hubungan Antara Citra Raga dengan Perilaku
Makan Pada Remaja Putri. Skripsi. Surakarta : Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Gibson, R.S. 2005. Principle of Nutritional Evaluation. 2nd ed. New York: Oxford.
Hegarty, V. 1996. Nutrition, Food and Environment. USA: Eagon Press, Minnesotta, USA.
Indriasari, R. 2013. Hubungan Asupan Zat Gizi Dengan Status Gizi Pada Remaja Putri di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
Makassar Tahun 2013. Skripsi. Makasar : Universitas Hasanuddin. Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMAMA kelas XI. Jakarta : Erlangga