Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

Keberagaman bahan pangan yang disusun dalam tumpeng gizi seimbang TGS merupakan usaha pemerintah untuk menyediakan pedoman makan dan berperilaku sehat bagi seluruh lapisan masyarakat berdasarkan prinsip konsumsi anekaragam pangan, perilaku hidup bersih, aktivitas fisik dan mempertahankan berat badan normal. b. Frekuensi penggunaan bahan pangan Frekuensi penggunaan bahan pangan yaitu penilaian konsumsi pangan yang dilakukan selama periode tertentu mialnya harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan. Kuisoner atau formulir pengembangan frekuensi penggunaan bahan pangan disesuaikan dengan prinsip pengembangan FFQ food frequency questionare yaitu kandungan gizi dan frekuensi konsumsi. FFQ yang digunakan dalam penelitian ini adalah FFQ murni, artinya tidak ada kuntitas porsi makanan secara spesifik yang digunakan. Pertimbangan kandungan gizi yang dimaksud adalah zat gizi yang memiliki korelasi kuat dengan penyebab masalah gizi, sedangkan pertimbangan frekuensi konsumsi yang dimaksud adalah untuk mengetahui dan memastikan bahwa hanya makanan dengan frekuensi konsumsi relatif tinggi yang dimasukan ke dalam formulir frekuensi penggunaaan bahan pangan. Sirajuddin,dkk. 2015. Frekuensi konsumsi bahan pangan menggunakan 6 tingkatan yaitu : 1 lebih dari 1x hari 6-10 x seminggu artinya bahan makanan dikonsumsi lebih dari 1 kali perhari atau setiap kali makan 2 1 x sehari 4-6 x seminggu, bahan makanan dikonsumsi hanya sekali sehari atau 4-6 kali dalam seminggu 3 3-6 kali minggu 4 2-3 kali seminggu 5 Kurang dari 1 x perbulan 6 Tidak pernah

3. Remaja

a. Definisi Remaja Menurut WHO world Health Organization remaja merupakan suatu masa dimana individu berkembang dari saat pertama kali menunjukan tanda- tanda seksual sekunder pubertas sampai saat ia mencapai kematangan seksual. Setiap individu mengalami masa dimana semua proses biologis, psikologis dan sosiologis didalam dirinya mengalami perkembangan hingga mencapai kedewasaan. b. Batasan usia remaja Menurut WHO world Health Organization batas usia remaja adalah 10 –19 tahun, menurut Badan kependudukan dan keluarga berencana nasional BKKBN rentang usia remaja adalah 10 –24 tahun dan belum menikah. Tahapan pertumbuhan dan perkembangan remaja menuju kedewasaan dibagi menjadi tiga bagian yaitu remaja awal 10- 13 tahun, remaja pertengahan 14- 16, dan remaja lanjut 17-20 tahun Istiany, 2013.

Dokumen yang terkait

Hubungan Ketahanan Pangan Keluarga dengan Status Gizi Keluarga Buruh Kayu di Kampung Kotalintang Kecamatan Kota Kualasimpang Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh Tahun 2014

4 44 137

Pola Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Supir Angkot Rahayu Medan Ceria Trayek 104 Di Kota Medan

0 58 7

Gambaran Pola Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Anak Balita Penderita Diare Di Ruang Anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai Tahun 2008

0 66 64

Gambaran Pengetahuan Gizi, Pola Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Pada Supir Angkot Rahayu Medanceria Trayek 104 Di Kota Medan Tahun 2008

0 48 80

Hubungan Pola Konsumsi, Ketersediaan Pangan, Pengetahuan Gizi Dan Status Kesehatan Dengan Kejadian Kek Pada Ibu Hamil Di Kabupaten Simalungun 2008

13 92 114

Hubungan perilaku nongkrong, pola konsumsi Fast Food, dan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta.

1 6 129

Pengaruh pola konsumsi makanan cepat saji terhadap kadar kolesterol siswa kelas XI SMA Negeri 8 dan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

1 5 137

Pengaruh kemampuan berbahasa, kemampuan matematis dan penguasaan konsep fisika terhadap kemampuan mengerjakan soal fisika pada bahasan kinematika di kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu dan kelas XI IPA 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 0 153

SUMBANGAN REKOLEKSI TAHUNAN TERHADAP MOTIVASI PENGEMBANGAN POTENSI DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA SKRIPSI

0 2 128

PENGARUH KEMAMPUAN BERBAHASA, KEMAMPUAN MATEMATIS DAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGERJAKAN SOAL FISIKA PADA BAHASAN KINEMATIKA DI KELAS XI IPA SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU DAN KELAS XI IPA 2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

0 1 151