Kompetensi Inti Pengaruh variasi konsumsi pangan terhadap status gizi pelajar kelas XI SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta.

b. Keseimbangan energi

Keseimbangan energi seseorang dapat dicapai jika makanan yang dikonsumsi dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang sama dengan energi yang dikeluarkan. Keseimbangan energi dapat ditentukan oleh berat badan ideal dan indeks massa tubub IMT atau body masa index BMI 1 Penentuan Berat Badan Ideal Penentuan Berat Badan Ideal menggunakan rumus standar broca sebagai berikut : BB Ideal kg = TB cm – 100 – 10 TB cm – 100 Contoh : Seseorang memiliki tinggi badan 160 cm, maka berat badan ideal = 160 - 100 -10 160 -100 = 60 -6 = 54 kg 2 Penentuan indeks massa tubuh IMT IMT ditentukan oleh pengukuran berat badan dan tinggi badan, dengan rumus sebagai berikut : IMT = Tabel 2. Batas Ambang Indeks Masa Tubuh IMT di Indonesia IMT KELOMPOK KATEGORI 17 Kurus berat Kekurangan berat badan tingkat berat 17,0 – 18,5 Kurus ringan Kekurangan berat badan tingkat ringan 18,5 – 25,0 Normal Normal 25,0 – 27,0 Gemuk ringan Kelebihan berat badan tingkat ringan 27,0 Gemuk berat Kelebihan berat badan tingkat berat Contoh : Seseorang memiliki berat badan 80 kg dan tinggi badan 160 cm 1,6 M IMT = = = 31,25 IMT = 31,25 gemuk berat, kategori Kelebihan berat badan tingkat berat

2. Menyusun Menu Seimbang

Menu adalah susunan makanan yang dimakan oleh seseorang untuk sekali makan atau untuk sehari. Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan dalam jumlah dan porsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang untuk proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan. Pola menu seimbang diperkenalkan tahun 1950 oleh prof.dr.Dr. poorwo soedarmo adalah Pola menu 4 sehat 5 sempurna yang pada umumnya disusun sebagai berikut :

1. Makanan pokok, memberikan rasa kenyang. Contoh nasi jagung, ubi

jalar,singkong, talas, sagu, mie, dan lain-lain. 2. Lauk, memberikan rasa nikmat, sehingga makanan pokok yang memiliki rasa menjadi lebih enak. Lauk terdiri atas lauk hewani ikan,daging, telur, dan ayam dan Lauk nabati kacang0-kacangan, tahu, tempe, oncom . 3. Sayuran, hidangan berkuah ,memberi rasa segar dan memperlancar proses menelan

4. Buah, sebagai pencuci mulut, contohnya pepaya, pisang, semangka dan melon.

Dokumen yang terkait

Hubungan Ketahanan Pangan Keluarga dengan Status Gizi Keluarga Buruh Kayu di Kampung Kotalintang Kecamatan Kota Kualasimpang Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh Tahun 2014

4 44 137

Pola Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Supir Angkot Rahayu Medan Ceria Trayek 104 Di Kota Medan

0 58 7

Gambaran Pola Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Anak Balita Penderita Diare Di Ruang Anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai Tahun 2008

0 66 64

Gambaran Pengetahuan Gizi, Pola Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Pada Supir Angkot Rahayu Medanceria Trayek 104 Di Kota Medan Tahun 2008

0 48 80

Hubungan Pola Konsumsi, Ketersediaan Pangan, Pengetahuan Gizi Dan Status Kesehatan Dengan Kejadian Kek Pada Ibu Hamil Di Kabupaten Simalungun 2008

13 92 114

Hubungan perilaku nongkrong, pola konsumsi Fast Food, dan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta.

1 6 129

Pengaruh pola konsumsi makanan cepat saji terhadap kadar kolesterol siswa kelas XI SMA Negeri 8 dan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

1 5 137

Pengaruh kemampuan berbahasa, kemampuan matematis dan penguasaan konsep fisika terhadap kemampuan mengerjakan soal fisika pada bahasan kinematika di kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu dan kelas XI IPA 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 0 153

SUMBANGAN REKOLEKSI TAHUNAN TERHADAP MOTIVASI PENGEMBANGAN POTENSI DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA SKRIPSI

0 2 128

PENGARUH KEMAMPUAN BERBAHASA, KEMAMPUAN MATEMATIS DAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGERJAKAN SOAL FISIKA PADA BAHASAN KINEMATIKA DI KELAS XI IPA SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU DAN KELAS XI IPA 2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

0 1 151