Status Gizi di SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta

Berdasarkan hasil uji dengan Korelasi Product Moment Pearson dapat diketahui bahwa variasi konsumsi pangan di kalangan pelajar Kelas XI SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta berpengaruh nyata terhadap status gizi. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000 atau lebih kecil dari nilai alpha yang digunakan yakni sebesar 0,05 5. Nilai koefisien korelasi r variasi konsumsi pangan dengan status gizi diperoleh yakni sebesar 0,823 yang berati hubungan antar dua variabel tersebut sangat kuat. Semakin bervariasi makanan yang dikonsumsi di Kalangan Pelajar Kelas XI SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta sebesar satu satuan maka status gizi akan semakin meningkat sebesar 0,823 satu satuan. Tabel 4.10. uji korelasi product moment pearson Keterangan Status gizi Variasi konsumsi pangan Pearson Correlation Sig. 2-tailed N 1 60 0,823 .000 60 Pearson Correlation Sig. 2-tailed N 0,823 .000 60 1 60 Hal yang menarik dari hasil penelitian ini bahwa secara umum variasi makanan berpengaruh nyata terhadap status gizi di kalangan pelajar Kelas XI SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta. Banyak hal yang dapat menyebabkan hal ini seperti pola makan, jenis makanan, sifat genetik dari para siswanya, kebiasaan makan, pergaulan, status ekonomi keluarga, dll. Thamrin et al., 2008. Variasi pangan di kalangan pelajar kelas XI dalam penelitian ini memiliki hubungan yang signifikan terhadap status gizi remaja, artinya variasi makanan sangat berpengaruh nyata terhadap status gizi. Hal ini dikarenakan setiap makanan yang dikonsumsi mengandung berbagai jenis zat yang dibutuhkan oleh tubuh terutama pada masa pertumbuhan dan perkembangan. Variasi makanan tersebut dapat diihat dari banyaknya frekuensi penggunaan bahan pangan dalam waktu tertentu misalnya dalam waktu satu hari, seminggu ataupun sebulan. Variasi makanan tidak hanya terbatas dalam daftar jenis bahan pangan yang terdapat dalam penelitian ini saja, tetapi juga masih banyak jenis makanan yang lebih menarik berdasarkan tingkat kesukaan masing-masing siswa tersebut. Usia remaja merupakan usia dimana seluruh aktivitas di dalam tubuh meningkat seperti aktivitas fisik maupun aktivitas di dalam tubuh yang berkaitan dengan kegiatan metabolisme tubuh. Menurut Irianto, 2014 Semakin meningkat aktivitas tubuh maka semakin baik pula status gizi seseorang. Hal ini karena semakin meningkatnya aktivitas tubuh maka semakin banyak energi yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga diperlukan asupan nutrisi yang lebih banyak. Pertumbuhan pada usia remaja sangat dipengaruhi oleh asupan zat gizi yang dikonsumsi dalam bentuk makanan. Kekurangan atau kelebihan zat gizi akan menyebabkan pertumbuhan yang menyimpang Pahlevi, 2012. Penyimpangan yang terjadi baik berupa fisik maupun kondisi kesehatan tubuh seperti pertumbuhan yang terhambat, tinggi badan yang tidak sesuai usia, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kekurangan berat badan maupun kelebihan berat badan, melemahnya otot-otot tubuh serta anemia yang menyebabkan kesulitan untuk berkonsentrasi. Pada dasarnya status gizi seseorang ditentukan berdasarkan konsumsi gizi dan kemampuan tubuh dalam menggunakan zat-zat gizi tersebut. Status gizi normal menunjukkan bahwa kualitas dan kuantitas makanan telah memenuhi kebutuhan tubuh Indriasari, 2013. Asupan zat gizi energi, protein, lemak dan karbohidrat dalam variasi makanan yang dikonsumsi sehari-hari sangat besar dampaknya terhadap status gizi seseorang karena akan berpengaruh kepada keseimbangan energi yang berdampak terhadap terjadinya masalah gizi. Seseorang memerlukan sejumlah zat gizi untuk dapat hidup sehat serta dapat mempertahankan kesehatannya Almatsier, 2009.

D. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini terdapat beberapa hal yang menjadi keterbatasan dalam penelitian, sehingga penulis hanya membahas mengenai variasi dan frekuensi makan serta status gizi pelajar kelas XI. Keterbatasan yang peneliti rasa perlu diperbaiki untuk penelitian selanjutnya adalah penggunaan kuisioner untuk pengambilan data hendaknya dilengkapi dengan pertanyaan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi pelajar, sehingga mempermudah penulis dalam memperdalam analisis status gizi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal penting dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Variasi konsumsi sumber bahan makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran, buah-buahan, makanan komersial dan minuman di kalangan pelajar kelas XI SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta sangat beragam. 2. Frekuensi konsumsi bahan pangan di SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta memiliki tingkat frekuensi yang berbeda. 3. Variasi konsumsi pangan berpengaruh nyata terhadap status gizi. Berdasarkan uji korelasi product moment pearson, terdapat pengaruh nyata antara variasi konsumsi makanan terhadap status gizi siswa. Berdasarkan hasil pengukuran indeks massa tubuh IMT, dapat diketahui bahwa dari 60 responden terdapat 10 yang mengalami status gizi kurus berat, 12 kurus ringan, 58 normal, 8 gemuk ringan dan 12 gemuk berat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Hubungan Ketahanan Pangan Keluarga dengan Status Gizi Keluarga Buruh Kayu di Kampung Kotalintang Kecamatan Kota Kualasimpang Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh Tahun 2014

4 44 137

Pola Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Supir Angkot Rahayu Medan Ceria Trayek 104 Di Kota Medan

0 58 7

Gambaran Pola Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Anak Balita Penderita Diare Di Ruang Anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai Tahun 2008

0 66 64

Gambaran Pengetahuan Gizi, Pola Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Pada Supir Angkot Rahayu Medanceria Trayek 104 Di Kota Medan Tahun 2008

0 48 80

Hubungan Pola Konsumsi, Ketersediaan Pangan, Pengetahuan Gizi Dan Status Kesehatan Dengan Kejadian Kek Pada Ibu Hamil Di Kabupaten Simalungun 2008

13 92 114

Hubungan perilaku nongkrong, pola konsumsi Fast Food, dan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur dan SMAN 8 Yogyakarta.

1 6 129

Pengaruh pola konsumsi makanan cepat saji terhadap kadar kolesterol siswa kelas XI SMA Negeri 8 dan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

1 5 137

Pengaruh kemampuan berbahasa, kemampuan matematis dan penguasaan konsep fisika terhadap kemampuan mengerjakan soal fisika pada bahasan kinematika di kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu dan kelas XI IPA 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 0 153

SUMBANGAN REKOLEKSI TAHUNAN TERHADAP MOTIVASI PENGEMBANGAN POTENSI DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA SKRIPSI

0 2 128

PENGARUH KEMAMPUAN BERBAHASA, KEMAMPUAN MATEMATIS DAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGERJAKAN SOAL FISIKA PADA BAHASAN KINEMATIKA DI KELAS XI IPA SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU DAN KELAS XI IPA 2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

0 1 151