Variasi konsumsi pangan Landasan Teori
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi Supariasa, dkk, 2002 .
b. Gizi seimbang
Gizi seimbang merupakan susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal untuk
mencegah masalah gizi. Menurut Kemenkes Kementerian Kesehatan gizi seimbang harus
menerapkan 4 pilar gizi seimbang yaitu : 1
Mengkonsumsi makanan beragam 2
Membiasakan perilaku hidup bersih 3
Melakukan aktivitas fisik 4
Mempertahankan dan memantau berat badan BB normal c.
Status gizi Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang
yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh. Status gizi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu status gizi
kurang, gizi normal, dan gizi lebih Almatsier, 2005. Status gizi membantu didalam mengetahui riwayat kesehatan seseorang serta penanganan yang
sesuai dengan kebutuhan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Untuk menilai status gizi seseorang, dapat diketahui dengan pengukuran secara langsung
yaitu dengan pengukuran antropometri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 Indeks antropometri
Kata antropometri berasal dari bahasa latin antropos yang berarti manusia human being. Sehingga antropometri dapat diartikan sebagai
pengukuran pada tubuh manusia Soekirman, 2000. Antropometri merupakan salah satu cara penilaian status gizi yang berhubungan dengan
ukuran tubuh yang disesuaikan dengan umur dan tingkat gizi seseorang. Salah satu contoh antropometri yaitu IMT indeks massa tubuh atau biasa
disebut body mass index Supariasa, 2002. 2
IMT IMT merupakan alat sederhana yang digunakan untuk memantau
status gizi seseorang. Parameter yang digunakan adalah berat badan BB dan tinggi badan. Untuk mengetahui indeks massa tubuh IMT seseorang, maka
ada kategori ambang batas yang digunakan. Indeks Massa Tubuh diukur dengan cara membagi berat badan dalam satuan kilogram dengan tinggi
badan dalam satuan meter kuadrat Gibson, 2005.
IMT = Tabel 2.1. Kategori ambang batas IMT untuk indonesia
Kategori IMT
kgm2 Kurus Berat
Kekurangan berat badan tingkat berat 17,0
Kurus Ringan
Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,1
– 18,4 Normal
18,5 – 25,0
Gemuk Ringan
Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1
– 27,0 Gemuk berat
Kelebihan berat badan tingkat berat ≥ 27,0
Sumber : Irnaningtyas, 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI