c Ana mempunyai 2 pita rambut yang panjangnya
10 3
cm dan
10 4
cm. Berapa cm panjang pita rambut Ana jika disambung?
Jawab:
10 3
cm +
10 4
cm =
10 7
cm
Jadi, panjang pita rambut Ana setelah disambung adalah
10 7
cm
3. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
a. Pembelajaran Kooperatif 1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Menurut Lie, 2002 dalam Wena Made, 2009:189 “Pembelajaran Kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator”. Menurut Nurhadi dan Senduk, 2003 dalam
Wena Made, 2009:189 “Pembelajaran Kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar menciptakan interaksi yang saling silih asah sehingga sumber belajar bagi siswa
bukan hanya guru dan buku ajar, namun juga sesama siswa”. Menurut Priyanto, 2007 dalam Wena Made, 2009: 189 “Pembelajaran
Kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran kelompok yang memiliki aturan- aturan tertentu. Prinsinya, siswa membentuk kelompok kecil dan saling mengajar
sesamanya untuk mencapai tujuan bersama, siswa yang pandai mengajar siswa yang kurang pandai tanpa merasa dirugikan”.
Dari pandangan ketiga ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran Kooperatif adalah suatu model pembelajaran dalam kelompok-kelompok kecil yang
lebih menekankan pada adanya interaksi para siswa dengan tujuan agar siswa mampu memahami suatu bahan materi pembelajaran yang telah disampaikan dengan baik.
2 Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif Arends
1997:111 menyatakan
bahwa pelajaran
yang menggunakan
pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi
belajar. b Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, dan
rendah. c Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari suku, agama, ras, budaya, dan
jenis kelamin yang beragam. d Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok dari pada individu.
3 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif secara umum disampaikan dalam beberapa
fase berikut: a Fase-1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Dalam fase ini guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.
b Fase-2 Menyajikan informasi Dalam fase ini guru menyampaikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi
atau lewat bahan bacaan. c Fase-3 Mengorganisasi siswa kedalam kelompok-kelompok belajar
Dalam fase ini guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok belajar agar melakukan transisi
secara efisien. d Fase-4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Dalam fase ini guru membimbing kelompok-kelompok belajar saat mereka mengerjakan tugas mereka.
e Fase-5 Evaluasi Dalam fase ini guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari
atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya ke depan kelas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f Fase-6 Memberikan penghargaan Dalam fase ini guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil
belajar individu dan kelompok. b. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembalajaran kooperatif tipe
STAD adalah pembelajaran matematika yang menggunakan pembelajaran kooperatif dan prosedur kuis. Pada pembelajaran ini akan terdapat tim-tim yang saling membantu
satu sama lain. Langkah-langkah pembelajaran Kooperatif tipe STAD, adalah:
a Membentuk kelompok yang anggotanya = 5 orang secara heterogen campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll.
b Guru menyajikan pembelajaran dengan memberikan soal yang disertai media gambar dalam kelompok.
c Guru menjelaskan cara menyelesaikan tugas itu kepada ketua kelompok.Kemudian ketua kelompok menjelaskan cara menyelesaikan tugas itu kepada anggota
kelompok sampai semua jelas dan dapat mengerjakan dengan baik dalam kerjasama kelompok.
d Guru memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan proses penyelesaian tugas dalam kelompok kepada semua siswa.
e Guru memberikan evaluasi. f Guru dan siswa menarik kesimpulan bersama.
g Guru memberikan penghargaan kepada siswa dalam kelompok atas hasil belajar yang baik.
2 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Beberapa kelebihan dari Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, antara lain:
a Untuk menuntaskan materi pelajarannya, siswalah yang aktif karena siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif.
b Kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi, sedang, dan rendah sehingga akan terjadi tukar pikiran dalam menyelesaikan dan
menuntaskan materi pelajaran tugas kelompok dengan baik. c Memiliki tingkat pencapaian belajar lebih tinggi dan produktivitas belajar yang lebih
besar. d Lebih menumbuhkan sikap simpati, empati, saling berbagi, dan bertanggung jawab
dalam kerjasama kelompok untuk menyelesaikan tugas. e Menghasilkan kesehatan psikologis, kemampuan sosial, dan kepercayaan diri yang
lebih besar. Beberapa kekukarangan dari Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, antara lain:
a Jika ukuran kelompok terlalu besar maka akan menimbulkan kesulitan dalam membagi kelompok tersebut supaya efektif.
b Muncul konflik-konflik verbal yang berkenaan dengan perbedaan pendapat antar anggota-anggota kelompok dan ketidakkompakan kerjasama kelompok.
c Guru direpotkan dengan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang cukup rumit.
3 Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam penyelesaian soal cerita Setelah mengetahui tentang pembelajaran kooperatif tipe STAD serta mengetahui
kelebihan dan kekurangan pembelajaran kooperatif tipe STAD, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD sesuai digunakan dalam pembelajaran
matematika khususnya dalam penyelesaian soal cerita. Dalam pembelajaran kooperatif ini lebih menekankan kerjasama dalam kelompok. Siswa dibagi dalam kelompok kecil
kemudian mereka menyelesaikan soal cerita matematika. Setelah siswa bekerja dalam kelompok kemudian mereka bekerja secara individu untuk menyelesaikan soal kuis
yang berfungsi untuk mengetahui perkembangan belajar masing-masing anggota kelompok.
Dengan adanya kerjasama dan diskusi dalam kelompok, diharapkan siswa dapat belajar dengan baik dan lebih cepat dalam menyelesaikan soal cerita matematika serta
memahami materi yang sudah diterima dalam pembelajaran yang disampaikan. Siswa diharapkan dapat saling membantu anggota kelompok yang mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan dan memahami materi yang telah disampaikan dengan baik.
B. Penelitian yang Relevan