BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang telah dicapai dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Upaya peningkatan prestasi belajar matematika menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan media gambar telah dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Guru membuat kelompok yang terdiri dari 5 orang anak secara heterogen atau secara acak.
b. Guru menyajikan pembelajaran dengan memberikan soal yang disertai media gambar dalam kelompok.
c. Guru menjelaskan cara manyelesaikan kepada ketua kelompok, kemudian ketua kelompok menjelaskan cara menyelesaikan soal itu kepada semua anggota sampai
jelas dan dapat menyelesaikan soal yang diberikan guru dalam kelompok secara berdiskusi dan bekerjasama dengan baik.
d. Guru memberikan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan proses penyelesaian tugas dalam kelompok kepada semua siswa.
e. Guru memberikan evaluasi. f. Guru dan siswa menarik kesimpulan bersama.
g. Guru memberikan penghargaan untuk siswa dalam kelompok atas hasil yang baik. 2.
Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita operasi hitung pecahan sederhana pada
siswa kelas III SD Karitas Ngaglik Tahun Pelajaran 20132014. Hal ini ditunjukkan oleh adanya peningkatan nilai rata-rata ulangan harian dari kondisi awal yang diperoleh siswa
yaitu 60,45, Siklus I diperoleh nilai rata-rata ulangan harian 66,95, dan Siklus II diperoleh nilai rata-rata ulangan harian 70,55. Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM 70
meningkat dari kondisi awal 23 menjadi 55 pada Siklus I dan menjadi 73 pada Siklus II.
B. Keterbatasan Penelitian
Peneliti telah melakukan penelitian dengan menggunakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan prestasi belajar matematika dalam menyelesaikan soal cerita matematika
khususnya materi operasi hitung sederhana. Saat melakukan penelitian, peneliti menemukan beberapa keterbatasan penelitian.
Keterbatasan penelitian yang dapat disampaikan peneliti adalah: 1. Kekurang efektifan waktu yang digunakan peneliti selama pembelajaran dalam membuat
kelompok. 2. Siswa yang kurang aktif berdiskusi dalam kelompok.
3. Alat peraga yang tepat yang digunakan peneliti. 4. Pemberian penghargaan khusus untuk siswa dalam kelompok.
C. Saran