yang dilakukan memiliki tujuan tertentu yang bermanfaat untuk tubuh. Latihan tersebut dilakukan secara bertingkat mulai dari pemanasan
warm up, peregangan streching, latihan beban anaerobic, dan cooling down pendinginan.
2. Definisi Overtraining
Overtraining adalah suatu proses yang melibatkan latihan beban secara berlebihan dan pemulihan yang tidak memadai Meehan, 2002.
Menurut Plowman dan Smith 2003, overtraining adalah keadaan stress otot yang berlebihan atau kegagalan beradaptasi dengan latihan beban.
Latihan intensitas tinggi, harus diikuti dengan istirahat yang cukup selama masa pemulihan.
Overtraining merupakan keadaan latihan yang patologis, ini merupakan akibat dari pengabaian rasio latihan dan pemulihan serta
dihadapkan dengan intensitas ransangan yang tinggi Bompa, 1994. Menurut Bandyopadhyay dkk 2012, overtraining adalah hasil dari
ketidakseimbangan stress latihan dan pemulihan. Rippetoe, Kilgore Pendlay 2006, mengatakan bahwa overtraining adalah tumpukan hasil dari
latihan yang tinggi-volume atau intensitas tinggi tanpa henti, atau keduanya, tanpa pemulihan yang memadai, yang mengakibatkan kelelahan dari
kemampuan tubuh untuk memulihkan dan beradaptasi. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa overtraining
adalah suatu kondisi atau keadaan latihan beban yang dilakukan oleh individu secara berlebihan dan pemulihan yang kurang memadai. Latihan
yang berlebihan berarti individu melakukan latihan beban melebihi batas kemampuan fisiknya.
a. Aspek-aspek Kecenderungan Overtraining
Menurut Meehan 2002, ada 2 aspek penting dalam overtraining,
yaitu:
1 Latihan berlebihan excessive exercise
Salah satu aspek yang memicu terjadinya overtraining adalah latihan berlebihan, individu dikategorikan melakukan latihan yang
berlebihan apabila melakukan latihan dengan porsi yang besar dan memaksa tubuhnya untuk melakukan latihan. Menurut Sajoto 1988,
dalam melakukan latihan beban perlu memperhatikan prinsip progressive overload, hal ini agar tubuh diberi kesempatan untuk
beradaptasi secara fisiologis terhadap latihan yang berat. Proses adaptasi tubuh terhadap latihan harus memerlukan waktu yang cukup,
bukan memaksa tubuh untuk langsung melakukan latihan beban yang berat. Hal ini untuk menghindari adanya overtraining. Oleh karena itu,
untuk memenuhi prinsip tersebut dapat dimanipulasi dengan memperhatikan hal-hal berikut :
a Intensitas latihan
Intensitas suatu latihan adalah suatu dosis latihan yang harus dilakukan. Apabila intensitas latihan tidak memadai maka,
pengaruh latihan terhadap tubuh kecil. Sebaliknya, jika intensitas terlalu tinggi kemungkinan dapat menimbulkan cedera.
b Frekuensi
Frekuensi latihan adalah berapa kali seseorang melakukan latihan yang cukup intensif dalam 1 minggu. Menentukan frekuensi
latihan sebaiknya melihat batas kemampuan, setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda. Hal ini dikarenakan tubuh
tidak dapat beradaptasi dengan cepat dari batas kemampuannya. Individu yang sudah terbiasa dengan latihan beban tentu saja
berbeda dengan individu yang belum terbiasa. Jika frekuensi latihan berlebihan,
dapat mengakibatkan cedera yang
berkepanjangan. Untuk latihan anaerobic, frekuensi 3 kali perminggu cukup efektif.
c Lama latihan
Lama latihan atau durasi adalah berapa lama waktu yang digunakan untuk melakukan latihan.
2 Pemulihan recovery
Pemulihan adalah proses pengurangan stress otot pada individu yang membutuhkan waktu untuk pembentukan kembali otot
setelah latihan Kellmann, 2010. Pemulihan yang memadai didukung oleh berbagai faktor yang berpengaruh terhadap tubuh. Pemulihan
diperlukan tubuh dengan tujuan untuk mencegah cedera maupun overtraining. Pemulihan penting agar tubuh dapat mengambil asam
amino dan protein dari makanan atau suplemen untuk memperbaiki kerusakan pada otot. Oleh karena itu, pemulihan merupakan