Citra Tubuh pada Pria Dewasa Awal

dada bidang , kuat dan tegap. Citra tubuh yang dimiliki pria dewasa awal akan menunjang tugas-tugas perkembangan pada fase dewasa awal.

C. Hubungan antara Citra Tubuh dengan Kecenderungan Overtraining di

Fitness Center pada Pria Dewasa Awal Fitness center adalah tempat untuk melatih fisik. Melatih fisik merupakan pilihan para pria untuk memperoleh bentuk tubuh ideal dari pada diet dan mengkonsumsi obat-obatan. Latihan yang dilakukan untuk membentuk tubuh adalah latihan beban weight training. Latihan ini berguna untuk menambah dan membentuk otot agar memperoleh tubuh yang ideal. Latihan atau berolahraga adalah cara pria dewasa awal untuk mempertahankan dan memiliki tubuh ideal. Hal ini dikarenakan pria dewasa awal telah menyadari perkembangan fisik. Kriteria tubuh ideal bagi pria adalah bentuk tubuh mesomorfik yaitu tubuh yang agak berotot, perut kecil dan berisi. Keinginan mempertahankan tubuh atau memiliki tubuh yang ideal berhubungan dengan citra tubuh, artinya ada unsur kepuasaan atau ketidakpuasaan terhadap fisik sehingga para pria tersebut ingin memiliki tubuh yang ideal. Ketidakpuasaan terhadap tubuh sama artinya dengan citra tubuh yang negatif sedangkan kepuasaan terhadap fisik berarti memiliki citra tubuh yang positif. Citra tubuh yang negatif akan menyebabkan konsep diri yang rendah artinya pandangan atau perasaan mau gambaran terhadap diri menjadi rendah atau negatif, begitu sebaliknya citra tubuh yang positif akan membuat konsep diri menjadi positif. Konsep diri akan berpengaruh pada penerimaan diri. Jika konsep dirinya negatif maka individu tersebut akan cenderung untuk tidak menerima diri artinya penerimaan dirinya rendah, khususnya penerimaan diri secara fisik. Namun, berbeda jika individu tersebut memiliki konsep diri yang tinggi atau positif, individu cenderung untuk menerima fisiknya. Penerimaan diri yang rendah terhadap fisik menimbulkan dorongan atau keinginan untuk mengubah fisik yang tinggi agar individu tersebut dapat menerima fisiknya. Semakin rendah penerimaan dirinya, menimbulkan dorongan yang sangat besar untuk mengubah fisiknya. Sebaliknya jika peneriman dirinya lebih tinggi maka dorongan untuk mengubah fisik juga akan rendah, artinya individu tersebut dapat menerima diri. Motivasi atau dorongan yang tinggi untuk memperoleh tubuh yang ideal memicu individu untuk latihan yang lebih agar dapat dengan lebih cepat memperoleh bentuk tubuh ideal. Hal ini didukung oleh perkembangan fisik yang sedang mencapai puncak. Latihan yang lebih dapat memicu adanya kecenderungan overtraining. sebaliknya penerimaan diri yang tinggi menimbulkan motivasi atau dorongan yang rendah untuk memperoleh tubuh ideal dan melakukan latihan secara normal. Latihan yang memicu munculnya kecenderungan overtraining adalah latihan yang dilakukan dengan memaksa tubuh untuk melakukan latihan melebih batas kemampuan berlebihan dan disertai dengan pemulihan yang kurang memadai. Ada atau tidaknya kecenderungan overtraining dapat dilihat melalui mood yang cenderung buruk, karena mood yang cenderung buruk merupakan tanda bahwa individu tersebut memiliki kecenderungan overtraining. sebaliknya jika latihan tidak memicu adanya kecenderungan overtraining adalah latihan beban yang dilakukan melebihi batas kemampuannya atau tidak berlebihan. Dapat disimpulkan bahwa semakin negatif citra tubuh yang dimiliki pria dewasa awal maka semakin besar keinginan seseorang untuk melakukan latihan sehingga memicu adanya kecenderungan overtraining. Begitu juga sebaliknya, jika pria dewasa awal memiliki citra tubuh yang positif maka semakin rendah keinginan untuk melakukan latihan yang berlebihan sehingga rendahnya kecenderungan overtraining.