Kesetimbangan heterogen Kesetimbangan Homogen dan Heterogen

117 B Bab 4 Kesetimbangan Kimia

2. Kesetimbangan heterogen

Heterogen berarti serbaneka atau beraneka ragam, sehingga kesetimbangan dikatakan heterogen jika dalam kesetimbangan terdapat lebih dari satu jenis fase baik reaktan maupun produk. Perhatikan persamaan reaksi berikut. Š 2CaCO 3 s 2CaOs + 2CO 2 g Š Al 2 O 3 s 2Als + 2 3 O 2 g Dalam kesetimbangan heterogen, zat yang dalam fase padat tidak diikutsertakan dalam perhitungan tetapan kesetimbangan. Fase padat dianggap memiliki molaritas yang tetap. Tentukan persamaan tetapan kesetimbangan untuk reaksi di bawah ini. BiCl 3 aq + H 2 Ol BiOCls + 2HClaq Jawab Kesetimbangan bersifat heterogen. Zat padat murni dan zat cair murni tidak dimasukkan dalam perhitungan tetapan kesetimbangan, sehingga K c = 2 3 HCl BiCl Molaritas merupakan perbandingan antara jumlah mol zat dalam volume larutan, sehingga dalam hal ini fase padat tidak diperhitungkan. Kerjakan di buku latihan kalian. 1. Apa yang dimaksud dengan kesetimbangan reaksi? 2. Jelaskan perbedaan antara kesetimbangan statis dengan dinamis. Berikan contoh kesetimbangan statis dan kesetimbangan dinamis di sekitar kalian. 3. Mengapa proses penguapan air di permukaan bumi dengan proses turunnya hujan termasuk kesetimbangan dinamis? 4. Jika ditinjau dari wujud zat, maka kesetimbangan ada 2 macam, yaitu kesetimbangan homogen dan heterogen. Apa yang dimaksud dari kesetimbangan homogen dan heterogen? Jelaskan. Contoh  o m   o m   o m  Di unduh dari : Bukupaket.com 118 M Mari Belajar Kimia SMA-MA Kelas XI IPA JILID 2 Secara alamiah semua benda baik makhluk hidup maupun benda mati menginginkan dalam kondisi setimbang. Tetapi, adanya perubahan-perubahan alam menyebabkan tidak ada satu makhluk atau benda yang tetap dalam kondisi sama. Banyak faktor yang dapat menimbulkan terjadinya perubahan. Demikian pula halnya dengan kesetimbangan kimia. Kesetimbangan kimia merupakan keadaan setimbang yang diukur pada suhu tetap. Sehingga pada suhu yang berbeda akan terjadi kesetimbangan yang berbeda pula. Tidak hanya suhu, banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi kesetimbangan kimia. Faktor apa sajakah itu ? Ilmuwan Prancis, Henry Le Chatelier 1850-1936 berpendapat bahwa jika pada kesetimbangan kimia dilakukan gangguan, maka akan terjadi pergeseran kesetimbangan, tetapi sistem akan berusaha mempertahankan kesetimbangan tersebut sehingga pengaruhnya jadi sekecil mungkin. Pendapat Henry Le Chatelier ini yang dikenal sebagai hipotesis atau prinsip Le Chatelier , yang berbunyi “Jika dalam sistem kesetimbangan dinamis dilakukan gangguan, maka akan terjadi pergeseran kesetimbangan dan membentuk kesetimbangan baru sehingga perubahan menjadi sekecil mungkin”. Perubahan yang dimaksud meliputi tiga hal, yaitu perubahan molaritas baik produk maupun reaktan, perubahan suhu, dan perubahan tekanan.

1. Perubahan molaritas