Kurva titrasi asam kuat oleh basa kuat Titrasi basa kuat oleh asam kuat Titrasi asam lemah oleh basa kuat Titrasi basa lemah oleh asam kuat

173 B Bab 6 Stoikiometri Larutan Pemilihan indikator yang tepat merupakan syarat utama saat titrasi. Jika indikator yang digunakan berubah warna pada saat titik ekuivalen, maka titik akhir titrasi akan sama dengan titik ekuivalen. Akan tetapi, jika perubahan warna indikator terletak pada pH di mana zat penitrasi sedikit berlebih, maka titik akhir titrasi berbeda dengan titik ekuivalen. Untuk menyatakan perubahan pH pada saat titrasi digunakan grafik yang disebut k kurva titrasi. Kurva titrasi memudahkan kita dalam menentukan titik ekuivalen. Jenis asam dan basa yang digunakan akan menentukan bentuk kurva titrasi. Berikut ini akan dibahas empat jenis kurva titrasi.

1. Kurva titrasi asam kuat oleh basa kuat

Titrasi asam basa merupakan reaksi penetralan. Sebagai contoh, 40 mL larutan HCl 0,1 M dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M. Perhatikan kurva titrasi di bawah ini. Dari kurva di atas terlihat bahwa titik ekuivalen terjadi pada penambahan NaOH sebanyak 40 mL dan pH = 7. Bagaimana dengan indikator asam basa yang digunakan? Ketiga indikator asam basa yang tertulis pada kurva tersebut fenolftalein, bromotimol biru, dan metil merah bisa digunakan untuk titrasi asam kuat oleh basa kuat. Indikator fenolftalein lebih Gambar 6.5 Kurva titrasi asam kuat oleh basa kuat. Di unduh dari : Bukupaket.com 174 M Mari Belajar Kimia SMA-MA Kelas XI IPA JILID 2 dianjurkan karena memberikan perubahan warna yang jelas dari warna merah muda menjadi tidak berwarna trayek pH = 8,2-10,0.

2. Titrasi basa kuat oleh asam kuat

Contoh titrasi ini adalah 40 mL larutan HCl 0,1 M dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M. Kurva titrasinya digambarkan sebagai berikut. Seperti pada titrasi asam kuat oleh basa kuat, titik ekuivalen titrasi ini pada saat penambahan HCl sebanyak 40 mL dan pH = 7. Ketiga indikator asam basa yang tertulis fenolftalein, bromotimol biru, dan metil merah bisa digunakan sebagai indikator dalam titrasi ini.

3. Titrasi asam lemah oleh basa kuat

Sebanyak 50 mL asam lemah CH 3 COOH 0,1 M dititrasi dengan larutan basa kuat NaOH 0,1 M. Kurva titrasi yang terjadi digambarkan seperti berikut. Gambar 6.6 Kurva titrasi basa kuat oleh asam kuat. Di unduh dari : Bukupaket.com 175 B Bab 6 Stoikiometri Larutan Dari kurva di atas terlihat bahwa titik ekuivalen titrasi lebih besar 7. Hal ini disebabkan garam yang terbentuk mengalami hidrolisis sebagian yang bersifat basa pH 7. Indikator yang bisa digunakan adalah bromotimol biru dan fenolftalein.

4. Titrasi basa lemah oleh asam kuat

Perubahan pH pada reaksi penetralan basa lemah oleh asam kuat, dalam hal ini 50 mL NH 3 0,1 M dititrasi dengan HCl 0,1 M, dapat ditunjukkan pada kurva di bawah ini. Gambar 6.7 Kurva titrasi asam lemah oleh basa kuat ditunjukkan oleh garis tebal. Garis putus-putus menunjukkan titrasi asam kuat oleh basa kuat. Gambar 6.8 Kurva titrasi basa lemah oleh asam kuat ditunjukkan oleh garis tebal. Garis putus-putus menunjukkan titrasi basa kuat oleh asam kuat. Di unduh dari : Bukupaket.com 176 M Mari Belajar Kimia SMA-MA Kelas XI IPA JILID 2 Dari kurva tersebut, terlihat bahwa titik ekuivalen terjadi pada pH lebih kecil 7. Hal ini disebabkan garam yang terbentuk mengalami hidrolisis sebagian yang bersifat asam pH 7. Adapun indikator asam basa yang bisa digunakan sebagai indikator titrasi adalah metil merah dan bromotimol biru. Titrasi asam basa dilakukan dengan menggunakan buret. Buret adalah alat yang digunakan untuk menambahkan standar ke dalam larutan yang akan ditentukan molaritasnya. Berikut langkah-langkah melakukan titrasi asam basa. 1 Siapkan larutan yang akan ditentukan molaritasnya. Pipet larutan tersebut ke dalam erlenmeyer dengan menggunakan pipet volume. 2 Pilih indikator berdasarkan trayek pH dan perubahan warna indikator untuk memudahkan pengamatan. Tambahkan beberapa tetes pada larutan. 3 Tambahkan zat penitrasi setetes demi setetes dengan selalu menggoyangkan erlenmeyer agar terjadi reaksi sempurna. 4 Sesekali, pinggiran erlenmeyer dibilas agar zat yang bereaksi tidak menempel di dinding erlenmeyer. 5 Ketika mendekati titik ekuivalen, penambahan zat penitrasi dilakukan dengan sangat hati-hati. Buka kran buret, peniter yang keluar jangan sampai menetes, tetapi ditempelkan pada dinding erlenmeyer kemudian bilas dan goyangkan. Ada baiknya titrasi dilakukan sebanyak dua atau tiga kali duplo atau triplo. Apa zat penitrasi itu? Zat penitrasi adalah zat yang ditambahkan ketika kita melakukan titrasi. 6 Hitung molaritas larutan perhatikan contoh soal berikut. Sebanyak 10 mL larutan HCl dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M menggunakan indikator fenolftalein. Jika perubahan warna indikator menjadi merah muda diperlukan 12,5 mL larutan penitrasi, maka tentukan molaritas larutan HCl tersebut. Jawab Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi HClaq + NaOHaq o NaClaq + H 2 Oaq Lihat perbandingan koefisien HCl dan NaOH 1 HCl | 1 NaOH Contoh Di unduh dari : Bukupaket.com 177 B Bab 6 Stoikiometri Larutan Jumlah mol HCl dapat dihitung dengan cara berikut. n NaOH = V NaOH × M NaOH n NaOH = 0,0125 L × 0,1 mol L –1 = 0,00125 mol n HCl = NaOH 1 1 n u n HCl = 0,00125 mol Molaritas HCl dapat ditentukan dengan cara berikut. HCl HCl HCl V n M M 125 , L 01 , mol 00125 , HCl M Jadi, molaritas HCl sebesar 0,125 M. Asam yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah asam cuka CH 3 COOH. Asam ini banyak digunakan sebagai bahan pengawet atau pemberi rasa asam pada makanan, seperti saos tomat, acar, bakso, dan lainnya. Pada kegiatan ini kita akan membahas apa kadar cuka yang dijual di pasaran sesuai dengan labelnya atau tidak. Coba kalian lakukan aktivitas kimia berikut untuk lebih memahaminya. Zat penitrasi adalah zat yang ditambahkan ketika kita melakukan titrasi. Kerjakan di buku latihan kalian. 1. Apa yang dimaksud dengan titrasi asam basa? Jelaskan. 2. Apa yang dimaksud dengan titik akhir titrasi? Jelaskan. 3. Sebutkan indikator asam basa yang tepat untuk digunakan titrasi asam kuat oleh basa kuat. Jelaskan. 4. Mengapa ketika mendekati titik ekuivalen? Penambahan zat penitrasi dilakukan dengan hati-hati? Jelaskan. 5. Sebanyak 20 mL HCl 0,5 M dititrasi dengan NaOH 0,5 M. Reaksi yang terjadi sesuai dengan persamaan reaksi berikut. H 3 O + Cl – + Na + + OH – o Na + + Cl – + 2H 2 O Hitung volume NaOH yang ditambahkan. Di unduh dari : Bukupaket.com 178 M Mari Belajar Kimia SMA-MA Kelas XI IPA JILID 2 Menentukan kadar asam asetat Alat - buret - gelas ukur - corong gelas - erlenmeyer Bahan - 2 larutan asam cuka dengan merek berbeda - indikator PP - NaOH 0,1 M Cara kerja 1. Beri label botol asam cuka dengan A dan B. 2. Siapkan 10 mL larutan asam cuka merek A ke dalam erlenmeyer dan tambahkan 2 tetes indikator fenolftalein PP. 3. Isi buret dengan larutan NaOH 0,1 M hingga garis 0 mL. 4. Titrasi asam cuka tersebut dengan NaOH sedikit demi sedikit sambil digoyang-goyangkan sampai terjadi perubahan warna indikator. 5. Catat volume NaOH yang digunakan dan ulangi titrasi satu kali lagi untuk memperoleh hasil yang menyakinkan. 6. Lakukan langkah 2 sampai 5 untuk merek asam cuka yang lain. Hasil pengamatan Buat dan lengkapi tabel di bawah ini pada buku kerja kalian. Evaluasi dan kesimpulan Kerjakan di buku kerja kalian. 1. Hitung kadar asam cuka A dan B. 2. Bandingkan hasil perhitungan kalian dengan kadar asam cuka pada tabel. Apakah sama? Jelaskan. 3. Buat kesimpulan dari kegiatan kalian dan diskusikan dengan teman kalian. 1 2 Rata-rata A 10 …. …. …. B 10 …. …. …. Merek Asam Cuka Volume Asam Cuka mL Volume NaOH 0,1 M mL Di unduh dari : Bukupaket.com 179 B Bab 6 Stoikiometri Larutan Tahukah Kalian Tahukah Kalian ? ? Pernahkah kalian menjumpai orang sakit maag? Mengapa orang tersebut menderita sakit maag? Tubuh tersusun atas organ-organ, salah satunya adalah lambung. Kelenjar lambung setiap hari menghasilkan 2 sampai 3 liter cairan. Cairan tersebut mengandung asam klorida HCl. Jika lambung menghasilkan asam lambung berlebih, maka akan menyebabkan sakit tukak lambung. Sakit tukak lambung ini biasanya dikenal sebagai maag. Untuk menurunkan kadar asam lambung digunakan obat sakit maag yang dikenal sebagai antasida. Antasida merupakan senyawa basa, sehingga dapat menetralkan kelebihan asam di lambung. Senyawa yang digunakan sebagai antasida adalah kalsium karbonat CaCO 3 , natrium bikarbonat NaHCO 3 , magnesium karbonat MgCO 3 atau magnesium hidroksida MgOH 2 . Obat maag yang ada di pasaran antara lain mylanta, promaag, dan waisan. Kerjakan di buku latihan kalian. 1. Jika 100 mL 0,1 M HCl dapat dititrasi oleh 200 mL NaOH, maka tentukan NaOH yang terlarut setiap liternya dalam gram. 2. Larutan asam cuka sebanyak 20 cm 3 dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M ternyata menghabiskan NaOH sebanyak 24 cm 3 . Hitung molaritas asam cuka tersebut. 3. Air yang baik dikonsumsi adalah air yang mempunyai pH = 7. pH dapat digunakan sebagai indikator kualitas air, jelaskan apa maksudnya. 2 4. Sebanyak 25 mL larutan HCl 0,1 M ditetesi dengan larutan NaOH 0,1 M. Hitung pH larutan pada saat a. sebelum panambahan larutan NaOH, b. volume larutan NaOH yang ditambahkan 10 mL, c. volume larutan NaOH yang ditambahkan 50 mL. 5. Asam klorida 0,1 M ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam bejana yang berisi larutan 20 mL natrium hidroksida 0,1 M dan 10 mL air. Berapa volume larutan campuran dalam bejana pada saat larutan tepat netral? Di unduh dari : Bukupaket.com 180 M Mari Belajar Kimia SMA-MA Kelas XI IPA JILID 2 1. Reaksi kimia dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu a. reaksi penetralan, b. reaksi pendesakan logam, c. reaksi metatesis. 2. Perhitungan dalam reaksi memerlukan pengertian molaritas, yaitu perbandingan jumlah mol zat terlarut dengan volume dalam liter larutan. 3. Molaritas asam atau basa dapat ditentukan dengan titrasi. Caranya mereaksikan zat yang akan dicari molaritasnya dengan larutan standar yang ditempatkan dalam buret. Titik ekuivalen dapat diketahui dengan menggunakan penunjuk atau indikator yang sesuai. Dengan melakukan proses titrasi akan dapat dibuat kurva tirasi dan molaritas zat yang dititrasi dapat dihitung. Di unduh dari : Bukupaket.com 181 B Bab 6 Stoikiometri Larutan A. Jawab pertanyaan di bawah ini dengan benar pada buku latihan kalian. B. Pilih salah satu jawaban yang paling tepat pada buku latihan kalian. 1. Larutan AgNO 3 0,15 M direaksikan dengan 25 mL NaCl 0,2 M sehingga semua io n Ag + me ngen dap membentuk endapan putih AgCl. Tentukan volume larutan AgNO 3 yang direaksikan. 2. Molaritas HCl dalam lambung manusia sekitar 0,08 M. Jika seseorang mengalami gangguan lambung asam, maka molaritas HCl dalam lambung 0,1 M. Untuk mengurangi asam lambung, maka diberikan tablet antasida. Sebuah tablet antasida mengandung 400 mg NaAlOH 2 CO 3 , reaksi yang terjadi NaAlOH 2 CO 3 s + H + aq o Na + aq + Al 3+ aq + H 2 Ol + CO 2 g Jika lambung seseorang mengan- dung 800 mL HCl 0,1 M; maka apa molaritas HCl dalam lambung sudah mencapai keadaan normal setelah menelan 1 tablet antasida dengan air sebanyak 200 mL?Ar H = 1, C = 12, O = 16, Al = 27. 3. Sebanyak 100 L limbah aki di dalam drum dengan pH = 3 akan dinetralkan dengan NaOH. Tentu- kan massa NaOH Mr = 40 agar limbah tersebut netral. 4. Sebanyak 2 gram asam bervalensi satu dilarutkan dalam air sehingga volume larutan menjadi 250 mL. Kemudian, 25 mL larutan tersebut dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M. Jika volume buret berkurang 20 mL, maka tentukan massa molekul relatif asam tersebut. 5. Sebanyak 10 mL larutan asam cuka dititrasi dengan NaOH 0, 2 M. Untuk mencapai titik ekuivalen diperlukan NaOH sebanyak 25 mL. Jika Mr asam cuka 60, maka tentukan molaritas asam cuka tersebut. 1. Gas CO 2 akan terbentuk pada reaksi antara …. a. logam Mg dan larutan HCl b. larutan HCl dan larutan NaOH c. larutan NaCl dan larutan AgNO 3 d. logam Zn dan larutan HCl e. serbuk CaCO 3 dan larutan HCl 2. Sebanyak 10 mL larutan NaOH 0,05 M akan tepat bereaksi dengan larutan berikut, kecuali …. a. 10 mL HCl 0,05 M b. 1 mL HNO 3 0,5 M c. 5 mL CH 3 COOH 0,1 M d. 10 mL H 2 SO 4 0,0025 M e. 5 mL H 2 SO 4 0,05 M Di unduh dari : Bukupaket.com 182 M Mari Belajar Kimia SMA-MA Kelas XI IPA JILID 2 3. Jika 0,56 gram logam A di- reaksikan dengan larutan HCl akan diperoleh gas H 2 sebanyak 0,005 mol dan larutan ACl 2 . Massa atom relatif logam A adalah …. a. 7 d. 56 b. 14 e. 112 c. 28 4. Sebanyak 4,8 gram logam Mg Ar = 24 direaksikan dengan la r u t a n H Cl 1 M. Jika semua logam Mg habis bereaksi, maka volume gas hidrogen yang terjadi pada keadaan STP adalah ... L. a. 2,24 d. 11,20 b. 4,48 e. 22,4 c. 5,60 5. Jika 1 mol logam M bereaksi dengan asam sulfat menghasilkan garam dan 33,6 L gas H 2 pada keadaan STP. Rumus kimia garam yang terbentuk adalah …. a. MSO 4 d. M 2 SO 4 3 b. MSO 4 2 e. MSO 4 5 c. M 2 SO 4 2 6. Sebanyak 1,06 g Na 2 CO 3 tepat bereaksi dengan 250 mL HCl. Molaritas HCl adalah ... M Diketahui Mr Na 2 CO 3 = 106. a. 0,01 d. 0.10 b. 0,04 e. 0,16 c. 0,08 7. Sebanyak 15,6 gram AlOH 3 bereaksi dengan 29,4 g asam H 2 A. Jika diketahui Ar Al = 27, H = 1 dan O = 16, massa molekul relatif H 2 A adalah …. a. 90 d. 114 b. 98 e. 141 c. 106 8. Larutan asam asetat 0,1 M sebanyak 20 mL K a = 10 -5 M dititrasi dengan larutan natrium hidroksida 0,1 M. Pada saat penetesan natrium hidroksida mencapai 15 mL, pH larutan adalah ….. a. 4,0 d. 5,5 b. 4,5 e. 6,0 c. 5,0 9. Larutan 40 mL NaOH 0,1 M dicampurkan dengan 600 mL HCl 0,5 M. Untuk menetralkan campuran tersebut, diperlukan larutan H 2 SO 4 0,05 M sebanyak …mL. a. 20 d. 5 b. 15 e. 1 c. 10 10. 20 mL larutan asam fosfat 0,1 M dititrasi dengan larutan natrium hidroksida 0,2 M hingga terbentuk HPO 4 2– , volume basa yang di- perlukan adalah … mL. a. 10 d. 30 b. 20 e. 40 c. 25 Di unduh dari : Bukupaket.com 183 B Bab 7 Larutan Penyangga BAB 7 - menggambarkan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup. Setelah belajar bab ini, kalian diharapkan mampu: Jika kalian menambahkan asam atau basa pada larutan penyangga, maka harga pH larutan akan berubah. Salah satu cara mengetahui pH larutan penyangga dengan perhitungan. Hal ini dapat kalian pelajari dalam bab ini. LARUTAN PENYANGGA Sumber: Chemistry, The Molecular Nature of Matter and Change, Silberberg M. S Tujuan Pembelajaran Di unduh dari : Bukupaket.com 184 M Mari Belajar Kimia SMA-MA Kelas XI IPA JILID 2 Peta Konsep Prasyarat Pembelajaran 1. Larutan penyangga digunakan untuk mempertahankan pH suatu larutan. Apa yang dimaksud dengan larutan penyangga? 2. Ada dua larutan penyangga, yaitu larutan penyangga asam dan basa. Bagaimana cara membuat larutan penyangga asam? Kata Kunci • Larutan penyangga • Asam konjugasi • Basa konjugasi • pH larutan penyangga mempunyai Larutan Penyangga dibagi menjadi pH darah Obat-obatan Industri pH tetap pH penyangga Penyangga asam Penyangga basa disebut digunakan mempunyai Di unduh dari : Bukupaket.com 185 B Bab 7 Larutan Penyangga Pada pelajaran sebelumnya, kalian telah belajar tentang pH larutan. pH merupakan salah satu bagian penting dari kehidupan. Perubahan pH pada sistem seringkali mengakibatkan dampak yang tidak kita inginkan. Seorang penderita diabetes memiliki terlalu banyak asam organik yang akan mengakibatkan pH darahnya turun dari pH darah normal, sekitar 7,35-7,45; menjadi kurang dari 7,00. Jika hal ini tidak segera ditangani, maka akan berdampak buruk bahkan bisa berakibat kematian bagi penderita tersebut. Pada dasarnya, di dalam tubuh manusia terdapat suatu sistem yang bisa mempertahankan pH darah terhadap gangguan yang bisa mengubah pH. Sistem ini disebut p penyangga. Larutan penyangga atau sering disebut llarutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan pH pada kisarannya apabila ada upaya untuk menaikan atau menurunkan pH. Larutan penyangga memiliki dua komponen yaitu asam dan basa. Asam akan berperan jika ada upaya untuk menaikan pH, sedangkan basa akan berperan jika ada upaya untuk menurunkan pH. Asam dan basa di sini merupakan pasangan asam dan basa konjugasi. Larutan penyangga dapat dibagi menjadi dua, yaitu larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. 1. Larutan penyangga asam mengandung suatu asam lemah HA dan basa konjugasinya A – . Larutan penyangga asam mempertahankan pH pada daerah asam pH 7, contoh CH 3 COOHCH 3 COO – . Persamaan umum reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut. HAaq H + aq + A – aq 2. Larutan penyangga basa mengandung basa lemah B dan asam konjugasinya BH + . Larutan penyangga basa mempertahankan pH pada daerah basa pH 7, contoh

A. Pengertian Larutan Penyangga