25
B Bab 1 Struktur Atom dan Bentuk Molekul
Secara garis besar terdapat tiga 3 jenis gaya tarik-menarik antarmolekul, yaitu
a. gaya tarik-menarik dipol sesaat-dipol terimbas, b. gaya tarik-menarik dipol-dipol, dan
c.
ikatan hidrogen.
1. Gaya tarik-menarik dipol sesaat-dipol terimbas gaya London
Elektron akan senantiasa bergerak dalam orbital. Perpindahan elektron dari satu orbital ke orbital lain mengakibatkan suatu
molekul yang tadinya bersifat nonpolar dapat menjadi polar. Sehingga timbul dipol polar sesaat. Dipol tersebut disebut sesaat
karena dapat berubah jutaan kali setiap detiknya. Hal ini disebabkan adanya tarikan antara elektron satu molekul dan inti molekul lain.
Suatu getaran dalam sebuah molekul mengimbas suatu geseran dalam elektron-elektron molekul tetangga. Tarikan lemah ini
pertama kali diuraikan oleh ilmuwan fisika, berasal dari Jerman, Fritz London dikenal London, pada tahun 1930-an sehingga sering
disebut gaya
London. Mekanismenya terlihat seperti gambar di bawah ini.
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut. 1 Molekul nonpolar mempunyai sebaran muatan lautan elektron
setimbang dan simetris dalam keadaan normal, elektron terdistribusi merata dalam molekul.
2 Pada waktu-waktu tertentu sesaat dapat terjadi pengutuban atau pembentukan dipol yang disebut dipol sesaat.
3 Sisi bermuatan parsial negatif dari dipol sesaat akan mempengaruhi kerapatan elektron molekul terdekat
sehingga membentuk dipol, hal ini memungkinkan dua molekul membentuk ikatan yang disebut g
gaya London. 4 Gaya tarik-menarik ini hanya berlangsung sesaat, dikarenakan
dipol sesaat dan terimbas muncul mengikuti fluktuasi elektron.
Molekul mempunyai sifat polarisabilitas berbeda-beda. Polarisabilitas merupakan kemudahan suatu molekul untuk
membentuk dipol sesaat atau mengimbas suatu dipol. Polarisabilitas
Dipol yang terbentuk karena
pengaruh kerapatan elektron
molekul yang saling mendekat
disebut dipol terimbas.
Gambar 1.12
Mekanisme terjadinya gaya
London
.
Gaya London Nonpolar
Dipol sesaat Dipol terimbas
Nonpolar Nonpolar
Dipol sesaat Nonpolar
Nonpolar
a b
c d
G+ G– G+ G–
G+ G–
Di unduh dari : Bukupaket.com
26
M Mari Belajar Kimia SMA-MA Kelas XI IPA JILID 2
sangat erat hubungannya dengan massa relatif molekul. Pada umumnya molekul dengan jumlah elektron yang besar akan lebih
mudah mengalami polarisabilitas. Jika semakin besar nomor massa molekul relatif, maka semakin kuat pula gaya
London yang bekerja pada molekul itu. Misal, dua molekul propana saling menarik
dengan kuat dibandingkan dua molekul metana. Molekul dengan distribusi elektron besar lebih kuat saling menarik daripada
molekul yang elektronnya kuat terikat. Misal molekul I
2
akan saling tarik-menarik lebih kuat daripada molekul F
2
yang lebih kecil. Dengan demikian titik didih I
2
akan lebih besar jika dibandingkan dengan titik didih F
2
. Molekul yang mempunyai bentuk molekul panjang lebih mudah mengalami polarisabilitas dibandingkan
dengan molekul dengan bentuk simetris. Misal deretan hidrokarbon dengan rantai cabang akan mempunyai titik didih
lebih rendah jika dibandingkan dengan hidrokarbon dengan rantai lurus. Normal butana mempunyai titik didih lebih tinggi
dibandingkan isobutana yang memiliki rantai cabang.
CH
3
CH
2
CH
2
CH
3
CH
3
CH CH
3
n-butana CH
3
isobutana
2. Gaya tarik-menarik dipol-dipol