Konsep Dasar Model Pembelajaran Tematik

b. Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik Secara umum prinsip-prinsip pembelajaran tematik dapat diklasifikasikan menjadi: 1 Prinsip penggalian tema Tema-tema yang saling tumpang tindih dan ada keterkaitan menjadi target utama dalam pembelajaran. 2 Prinsip pengelolaan pembelajaran Pengelolaan pembelajaran dapat optimal apabila guru mampu menempatkan dirinya dalam keseluruhan proses sebagai fasilitator dan mediator dalam proses pembelajaran. 3 Prinsip evaluasi Evaluasi pada dasarnya menjadi fokus pada setiap kegiatan termasuk pembelajaran tematik. 4 Prinsip reaksi Guru harus bereaksi terhadap aksi peserta didik dalam semua peristiwa serta tidak mengarahkan aspek yang sempit melainkan ke suatu kesatuan yang utuh dan bermakna. c. Karakteristik Pembelajaran Tematik Menurut Depdiknas 2006:6, pembelajaran tematik memiliki beberapa ciri khas, antara lain: 1 Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak tingkat sekolah dasar. 2 Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan peserta didik. 3 Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi peserta didik sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama. 4 Membantu mengembangkan ketrampian berpikir peserta didik 5 Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui peserta didik dalam lingkungannya. 6 Mengembangkan ketrampilan sosial peserta didik, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

2. Desain Pelaksanaan Pembelajaran Tematik di Kelas

Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik, perlu dilakukan beberapa hal yang meliputi: a. Pemetaan Standar Kompetensi SK, Kompetensi Dasar KD, dan Indikator b. Menetapkan Jaringan Tema c. Penyusunan Silabus Pembelajaran Tematik d. Penyusunan RPP

3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Tematik

a. Kelebihan Pembelajaran Tematik 1 Memudahkan pemusatan perhatian pada suatu tema tertentu. 2 Peserta didik mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan Kompetensi Dasar antar isi mata pelajaran dalam tema yang sama. 3 Pemahaman materi mata pelajaran lebih mendalam dan berkesan. 4 Kompetensi Dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mangaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik. 5 Labih dapat dirasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas. 6 Peserta didik lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata. 7 Guru dapat menghemat waktu sebab mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus, dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan. b. Kekurangan Pembelajaran Tematik Perencanaan dan pelaksanaan evaluasi yang lebih banyak menuntut guru untuk melakukan evaluasi proses, dan tidak hanya evaluasi dampak pembelajaran langsung saja.

C. Kurikulum Semester II Mata Pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia Kelas

II 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia Kelas II Semester 2 Dalam satu tahun pelajaran, Kurikulum IPA di SD kelas II terdiri dari empat Standar Kompetensi, yang dijabarkan menjadi sebelas Kompetensi Dasar dua Standar Kompetensi dan tujuh Kompetensi Dasar di semester 1; dua Standar Kompetensi dan empat Kompetensi Dasar di semester 2. Berikut ini tabel SK dan KD semester 2 yang digunakan peneliti dalam penelitiannya:

Dokumen yang terkait

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi uang dan perbankan untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) siswa kelas XC SMA Negeri I Kasihan Bantul.

3 26 221

Peningkatan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA peserta didik kelas II SD Negeri Daratan.

0 5 175

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi uang untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta.

3 19 299

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience dan Compassion (3C) peserta didik kelas II SD Kanisius Kenteng semester 2 - USD Repository

0 6 240

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion peserta didik kelas III SD Kanisius Kenteng - USD Repository

0 1 140

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) peserta didik kelas II SD Kanisius Gayam - USD Repository

0 2 176

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) peserta didik kelas I SD Kanisius Gayam - USD Repository

0 0 167

Penerapan Paradigma Pedagogik Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) peserta didik kelas II SD Maria Assumpta Klaten tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

0 1 214

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) peserta didik kelas III SD Kanisius Kembaran tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 168

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience dan Compassion (3C) peserta didik kelas II A SD Kanisius Demangan Baru semester II tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 212