Deskripsi Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

didik pada saat proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas yang diamati meliputi competence, conscience, dan compassion . Berikut ini adalah tahap observasi terhadap peserta didik yang dijadikan sebagai kondisi awal: Tabel 5 Hasil Pengamatan Kondisi Awal Competence, Conscience, dan Compassion Peserta Didik No. Aspek yang Diamati Ya Tidak Keterangan 1. Peserta didik menyiapkan alat tulis lengkap pensil, penghapus, penggaris, buku tulis, buku paket Conscience √ Ada beberapa peserta didik yang tidak membawa, sehingga meminjam teman. 2. Peserta mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh. Conscience √ Beberapa peserta didik, ada yang melamun dan sibuk sendiri. 3. Peserta didik aktif mengerjakan tugasConscience √ Beberapa peserta didik, ada yang melamun dan sibuk sendiri. 4. Peserta didik mau menjawab pertanyaan dari pendidik. Competence √ Ada beberapa anak yang mengangkat tangan untuk menjawab. Yang lain diam saja. 5. Peserta didik mengajukan pertanyaan kepada pendidik. Competence √ Diam, tidak ada yang bertanya. 6. Peserta didik tidak mengganggu teman lain Conscience √ Ada peserta didik yang tidak mengerjakan. 7. Peserta didik dapat bekerja sama dalam kelompok. Compassion √ Beberapa peerta didik tidak mau bekerjasama dengan kelompoknya. 8. Peserta didik aktif dalam kelompok. Compassion √ Ada peserta didik yang tidak aktif dalam kelompok. 9. Peserta didik berani mengemukakan pendapat. Compassion √ Tidak ada yang mengemukakan pendapat. 10. Peserta didik dapat menyelesaikan tugasnya. Compassion √ Ada dua peserta didik yang belum selesai tugasnya. c. Observasi kelas Observasi kelas merupakan pengamatan yang dilakukan peneliti untuk mengamati kondisi kelas II SD Negeri Daratan pada saat proses pembelajaran berlangsung sebagai lokasi penelitian. Instrument yang digunakan adalah catatan anekdot. Berdasarkan observasi, kelas II SD Negeri Daratan merupakan kelas yang layak untuk melakukan proses pembelajaran. Selain catatan anekdot, dalam observasi kelas peneliti juga melihat dokumentasi nilai kognitif yang terdapat dalam daftar laporan pendidik. Nilai yang dilihat adalah nilai Bahasa Indonesia dan IPA karena kedua mata pelajaran tersebut menurut pendidik perlu mendapat perhatian lebih. Berikut ini adalah data nilai kognitif mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA: Tabel 6 Kondisi Awal Nilai Competence Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA No Nama Nilai Competence B. Indonesia IPA 1 A 60 54 2 B 70 68 3 C 84 78 4 D 60 50 5 E 74 56 6 F 80 82 7 G 62 56 8 H 60 64 9 I 62 60 10 J 86 84 Jumlah 716 654 Rata-rata 71,6 65,4 Dari tabel 6 di atas, terlihat ada beberapa peserta didik yang nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia masih berada di bawah KKM. Begitu juga dengan mata pelajaran IPA, masih ada peserta didik yang nilainya berada di bawah KKM. Peserta didik yang nilai Bahasa Indonesianya berada di bawah KKM ada 5 peserta didik. Sedangkan 5 peserta didik yang lain, nilainya sudah memenuhi KKM. Untuk Mata Pelajaran IPA, peserta didik yang nilainya di bawah KKM ada 6 dan 4 peserta didik yang lain nilainya sudah di atas KKM. Sedangkan untuk tabel kondisi awal conscience nya adalah sebagai berikut: Tabel 7 Kondisi Awal Nilai Conscience No Nama kelompok Aspek yang dinilai Jumlah Nilai Rata- rata Siap alat tulis Mengerjakan Tugas sungguh- sungguh Aktif mengerjakan tugas Tidak mengganggu teman lain 1 A 4 4 4 4 16 4 2 B 4 5 5 4 18 4,5 3 C 2 3 2 2 9 2,25 4 D 2 2 2 2 8 2 5 E 2 2 2 2 8 2 6 F 4 5 4 5 18 4.5 7 G 1 2 2 2 7 1.75 8 H 1 2 2 2 7 1,75 9 I 2 2 3 2 8 2,25 10 J 5 4 5 4 18 4,5 Dari tabel di atas, terlihat sebagian besar peserta didik belum menunjukkan keseriusan dalam mengerjakan tugas. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-ratanya yang masih di bawah 3,00. Dari 10 peserta didik, 6 peserta didik masih belum menunjukkan keseriusan, sedangkan 4 peserta didik lainnya sudah menunjukkan keseriusan. Untuk kondisi awal Compassion peseta didik, tabelnya adalah sebagai berikut: Tabel 8 Kondisi Awal Nilai Compassion No. Nama Peserta Didik Aspek yang dinilai Jumlah Rata- rata Mau bekerja kelompok Aktif dalam kelompok Berani mengemukakan pendapat Menghargai pendapat Orang lain 1. A 4 4 4 4 16 4 2. B 4 5 5 4 18 4,5 3. C 2 2 3 2 9 2,25 4. D 2 2 2 2 8 2 5. E 4 5 4 5 18 4,5 6. F 4 5 4 4 17 4.25 7. G 2 2 1 2 7 1.75 8. H 1 2 2 2 7 1,75 9. I 2 2 2 2 8 2 10. J 4 4 4 4 16 4 Berdasarkan tabel di atas, 5 peserta didik menujukkan adanya kerjasama dengan teman sekelompoknya, sedangkan 5 peserta didik yang lain, belum menunjukkan adanya kerjasama dengan teman sekelompoknya. 2. Penerapan PPR dalam Pembelajaran Tematik Kelas II SD Negeri Daratan dengan Menggunakan PTK a. Siklus I Pertemuan I a Perencanaan Pendidik akan melaksanakan proses pembelajaran tematik untuk meningkatan competence C1 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia aspek membaca, conscience , dan compassion. Oleh karena pada penelitian ini, Bahasa Indonesia berkaitan dengan IPA tema “Lingkungan Sekitar”, maka peneliti menyiapkan materi bacaan berjudul “Matahariku” dengan media teks bacaan dan gambar tempel. Selain itu, Pada tahap perencanaan pertemuan pertama siklus pertama ini, peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP untuk pembelajaran tematik dengan menerapkan PPR, lembar kerja siswa, media pembelajaran, lembar evaluasi, dan lembar observasi. Perangkat pembelajaran tersebut dikonsultasikan kepada pendidik kelas II SD Negeri Daratan dan juga kepada dosen pembimbing. b Tindakan i. Konteks Matahari sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal itu berkaitan dengan adanya satu bacaan yang berjudul “Matahariku”. Isinya menggambarkan tentang ciri-ciri matahari dan kedudukannya dari pagi sampai malam. ii. Pengalaman Pendidik mengajak siswa membaca teks bacaan yang berjudul “Matahariku”, dilanjutkan tanya jawab tentang isi teks bacaan. Kemudian, peserta didik mengerjakan tugas di LKD. iii. Refleksi Pendidik mengajak peserta didik untuk bekerjasama dengan teman dalam mengerjakan tugas mengisi dan menempel gambar. iv. Aksi Pendidik mengajak peserta didik untuk bekerjasama compassion dengan teman, dalam mengerjakan tugas mengisi dan menempel gambar secara serius conscience . Kemudian peserta didik membaca hasil kerja tersebut dengan baik dan benar competence . v. Evaluasi Peneliti mengamati hasil competence C1 Bahasa Indonesia, conscience C2 , dan compassion C3 . c Observasi Observasi pada pertemuan pertama siklus pertama dilakukan untuk mengamati penerapan PPR dalam rangka meningkatkan aspek competence Bahasa Indonesia , conscience dan compassion . Adapun data hasil observasi dapat peneliti paparkan sebagai berikut: Pada pertemuan pertama siklus pertama, skor rata-rata kelas peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 74. Peserta didik yang memperoleh nilai Bahasa Indonesia di atas KKM sebanyak 7 dari 10 peserta didik atau mencapai 70. Sedangkan peserta didik yang belum tuntas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sebanyak 3 dari 10 peserta didik atau 30. Hal yang berhubungan dengan competence ini perlu diperbaiki supaya pada pertemuan kedua siklus pertama hasilnya lebih baik. Aspek conscience pertemuan pertama siklus pertama ini menunjukkan hasil dari 10 peserta didik, 7 peserta didik memperoleh nilai di atas KKM atau mencapai 70. Sedangkan peserta didik yang belum mencapai KKM sebanyak 3 peserta didik atau 30. Untuk aspek compassion , peserta didik yang mencapai KKM juga ada 7 peserta didik atau 70. Yang belum mencapai nilai KKM 3 peserta didik atau 30. d Refleksi Skor akhir untuk mata pelajaran Bahasa Indonsia yang meliputi competence, conscience dan compassion adalah sebagai berikut: Tabel 9 Skor Akhir Competence Bahasa Indonesia, Conscience , Compassion pada Pertemuan I Siklus I Berdasarkan tabel 9 maka diketahui bahwa competence untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia masih belum maksimal dan masih harus ditingkatkan lagi pada pertemuan kedua siklus pertama. Conscience pada pertemuan pertama siklus pertama juga belum terlaksana secara maksimal. Peserta didik membaca teks bacaan “Matahariku” kurang menunjukkan keseriusan. Pada pertemuan kedua siklus pertama harus ditingkatkan supaya peserta didik mempunyai kepekaan dan ketajaman suara hati khususnya tentang keseriusan. Caranya dengan membaca teks dengan lafal dan intonasi yang tepat. No Nama Aspek Competence Consciene Compassion 1 ADK 80 4 4,5 2 AB 80 4,5 4 3 ASP 100 3,75 4 4 CGPH 40 2 2,25 5 DK 80 4 4 6 FNK 80 4,25 4,25 7 HSI 40 2,25 2 8 NAW 80 4 3,75 9 RVEP 60 2 2 10 WNS 100 4 4 Jumlah 740 34,75 34,75 Rata-rata 74 3,475 3,475 Compassion pada pertemuan pertama siklus pertama ini juga belum terlaksana secara maksimal khususnya dalam hal kerjasama. Masih ada peserta didik yang tidak mau bekerjasama dengan temannya dalam kelompok. Hal ini perlu ditingkatkan pada pertemuan kedua siklus pertama dengan cara melakukan percobaan tentang kedudukan matahari. Pertemuan II a Perencanaan Pendidik akan melaksanakan proses pembelajaran tematik untuk meningkatan competence C1 pada mata pelajaran IPA, conscience , dan compassion. Pada penelitian ini, peneliti mempersiapkan halaman sekolah dan mengamati posisi matahari untuk pelaksanaan percobaan pengamatan posisi matahari. Selain itu, pada tahap perencanaan pertemuan kedua siklus pertama ini, peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP untuk pembelajaran tematik dengan menerapkan PPR, lembar kerja siswa, media pembelajaran, lembar evaluasi, dan lembar observasi. Perangkat pembelajaran tersebut dikonsultasikan kepada pendidik kelas II SD Negeri Daratan dan juga kepada dosen pembimbing. b Tindakan i. Konteks Pembelajaran dengan tema “Lingkungan Sekitar” membahas tentang ketergatungan manusia terhadap matahari sebagai sumber energi yang utama. Bumi mengelilingi matahari selama 24 jam. Itulah sebabnya dari waktu ke waktu, kedudukan matahari selalu berubah. ii. Pengalaman Pendidik mengajak siswa ke halaman sekolah untuk melakukan percobaan sederhana dengan tujuan untuk mengetahui kedudukan matahari. Peserta didik melakukan tugas pengamatan tersebut, dengan mengerjakan tugas di LKS. iii. Refleksi Pembelajaran dengan tema “Lingkungan Sekitar” hendak menyadarkan peserta didik untuk selalu bersyukur atas keberadaan matahari. iv. Aksi Pembelajaran dengan tema “Lingkungan Sekitar” mengajak peserta didik untuk mengucap syukur atas keberadaan matahari dengan mewarnai matahari dan menulis “Terima Kasih Matahari”. v. Evaluasi Peneliti mengamati hasil competence C1 IPA, conscience C2 , dan compassion C3 . c Observasi Pada pertemuan kedua siklus pertama skor rata-rata kelas peserta didik pada mata pelajaran IPA adalah 72. Peserta didik yang memperoleh nilai IPA di atas KKM sebanyak 8 dari 10 peserta didik atau mencapai 80. Sedangkan peserta didik yang belum tuntas pada mata pelajaran IPA sebanyak 2 dari 10 peserta didik atau 20. Hal ini perlu diperbaiki supaya pada siklus kedua hasilnya lebih baik. Aspek conscience pertemuan pertama siklus pertama ini menunjukkan hasil dari 10 peserta didik, 7 peserta didik memperoleh nilai di atas KKM atau mencapai 70. Sedangkan peserta didik yang belum mencapai KKM sebanyak 3 peserta didik atau 30. Untuk aspek compassion , peserta didik yang mencapai KKM juga ada 8 peserta didik atau 80. Yang belum mencapai nilai KKM 2 peserta didik atau 20. d Refleksi Skor akhir untuk mata pelajaran IPA yang meliputi competence, conscience dan compassion adalah sebagai berikut: Tabel 10 Skor Akhir Competence IPA, Conscience , Compassion Pada Pertemuan Kedua Siklus I No Nama Aspek Competence Consciene Compassion 1 ADK 80 4,5 4 2 AB 80 4 4 3 ASP 100 4 3,75 4 CGPH 50 2,75 2 5 DK 70 4 3,75 6 FNK 80 4,25 4 7 HSI 40 2,5 2,25 8 NAW 90 4 4 9 RVEP 80 2,5 4,5 10 WNS 80 4,5 4,5 Jumlah 750 37 36,75 Rata-rata 75 3,7 3,675 Berdasarkan tabel 10 maka diketahui bahwa competence untuk mata pelajaran IPA masih belum maksimal dan masih harus ditingkatkan lagi pada siklus kedua. Conscience pada pertemuan kedua sudah menunjukkan kenaikan namun belum maksimal. Peserta didik menggambar hasil pengamatan kurang menunjukkan keseriusan. Pada siklus kedua harus ditingkatkan supaya peserta didik mempunyai kepekaan dan ketajaman suara hati khususnya tentang keseriusan. Caranya dengan membaca teks dengan lafal dan intonasi yang tepat. Compassion pada pertemuan kedua siklus pertama ini juga sudah menunjukkan kenaikan, walaupun belum terlaksana secara maksimal khususnya dalam hal kerjasama. Masih ada peserta didik yang tidak mau bekerjasama dengan temannya dalam kelompok. Hal ini perlu ditingkatkan pada siklus kedua dengan cara menjawab pertanyaan dari bacaan yang berjudul “Pembuatan Garam”. b. Siklus II Pertemuan I a Perencanaan Mengintegrasikan mata.pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA dalam satu pertemuan dengan tema “Lingkungan Sekitar”. Penekanannya pada materi salah satu manfaat matahari dalam proses pembuatan garam. Media yang disiapkan berupa teks bacaan dan gambar. Selain itu, Pada tahap perencanaan pertemuan pertama siklus kedua ini, peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP untuk pembelajaran tematik dengan menerapkan PPR, lembar kerja siswa, media pembelajaran, lembar evaluasi, dan lembar observasi. Perangkat pembelajaran tersebut dikonsultasikan kepada pendidik kelas II SD Negeri Daratan dan juga kepada dosen pembimbing. b Tindakan i. Konteks Pembelajaran dengan tema “Lingkungan Sekitar” membahas tentang salah satu kegunaan matahari bagi petani garam, yaitu dalam proses pembuatan garam. ii. Pengalaman Pendidik mengajak peserta didik untuk membaca teks yang berjudul “Pembuatan Garam”. Kemudian, peserta didik mengamati gambar pembuatan garam. Peserta didik mengerjakan tugas dalam LKS. Selanjutnya peserta didik memeragakan cara menghindari bahaya panas matahari. iii. Refleksi Pembelajaran dengan tema “Lingkungan Sekitar” hendak menyadarkan peserta didik bahwa selain bermanfaat, matahari juga berbahaya bagi manusia. iv. Aksi Pembelajaran dengan tema “Lingkungan Sekitar” mengajak peserta didik untuk memeragakan cara menghindari bahaya panas matahari . v. Evaluasi Peneliti mengamati hasil competence C1 Bahasa Indonesia, conscience C2 , dan compassion C3 . c Observasi Pada pertemuan pertama siklus kedua, skor rata-rata kelas peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 84. Peserta didik yang memperoleh nilai Bahasa Indonesia di atas KKM sebanyak 10 dari 10 peserta didik atau mencapai 100. Hasil nilai peserta didik ini sudah cukup memuaskan karena tidak ada peserta didik yang memperoleh nilai di bawah KKM. Sedangkan untuk mata pelajaran IPA, skor rata-rata kelas peserta didik adalah 84. Peserta didik yang memperoleh nilai IPA di atas KKM sebanyak 10 dari 10 peserta didik atau mencapai 100. Hasil nilai peserta didik ini sudah cukup memuaskan karena tidak ada peserta didik yang memperoleh nilai di bawah KKM. Akan tetapi, untuk memantapkan hasil penelitian ini, akan melanjutkan ke pertemuan kedua siklus II. Aspek conscience pertemuan pertama siklus kedua ini menunjukkan hasil dari 10 peserta didik, 9 peserta didik memperoleh nilai di atas KKM atau mencapai 90. Sedangkan peserta didik yang belum mencapai KKM sebanyak 1 peserta didik atau 10. Untuk aspek compassion , peserta didik yang mencapai KKM ada 9 peserta didik atau 90. Yang belum mencapai nilai KKM 1 peserta didik atau 10. d Refleksi Skor akhir untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA yang meliputi competence, conscience dan compassion adalah sebagai berikut: Tabel 11 Skor Akhir Competence Bahasa Indonesia, Competence IPA, Conscience , Compassion pada Pertemuan I Siklus II Berdasarkan tabel 11 maka diketahui bahwa competence untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA sudah menunjukkan peningkatan yang cukup maksimal. Tetapi, peneliti ingin lebih memantabkan hasilnya pada pertemuan kedua siklus II. Conscience pada pertemuan pertama siklus II juga sudah menunjukkan peningkatan. Tinggal satu peserta didik yang nilai conscience nya masih di bawah standar. Pada pertemuan kedua siklus kedua akan lebih ditingkatkan lagi supaya peserta didik mempunyai kepekaan dan ketajaman suara hati khususnya tentang keseriusan. Caranya No Nama Aspek Competence Consciene Compassion B.Indo IPA 1 ADK 80 100 4 4 2 AB 80 80 4 4 3 ASP 100 80 4 4 4 CGPH 80 80 4,25 4 5 DK 80 80 4 4 6 FNK 80 80 4 4,25 7 HSI 80 80 2,75 4 8 NAW 80 80 4 4 9 RVEP 80 80 3,75 2,5 10 WNS 100 100 4,25 4 Jumlah 840 840 39 38,75 Rata-rata 84 84 3,9 3,875 dengan menulis pengalamannya ketika berjalan-jalan di lingkungan sekitar . Compassion pada pertemuan pertama siklus kedua sudah terlaksana dengan cukup maksimal khususnya dalam hal kerjasama. Masih ada satu peserta didik yang tidak mau bekerjasama dengan temannya dalam kelompok. Hal ini perlu ditingkatkan pada pertemuan kedua siklus kedua dengan cara menempel dan mengurutkan gambar pengolahan padi. Pertemuan II a Perencanaan Mengintegrasikan mata.pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA dalam satu pertemuan dengan tema “Lingkungan Sekitar”. Penekanannya pada materi salah satu manfaat matahari dalam proses mengeringkan bulir-bulir padi. Media yang disiapkan berupa keadaan lingkungan sekitar. Selain itu, Pada tahap perencanaan pertemuan pertama siklus pertama ini, peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP untuk pembelajaran tematik dengan menerapkan PPR, lembar kerja siswa, media pembelajaran, lembar evaluasi, dan lembar observasi. Perangkat pembelajaran tersebut dikonsultasikan kepada pendidik kelas II SD Negeri Daratan dan juga kepada dosen pembimbing. b Tindakan i. Konteks Pembelajaran dengan tema “Lingkungan Sekitar” membahas tentang salah satu kegunaan matahari bagi petani, yaitu mengeringkan bulir-bulir padi. ii. Pengalaman Pendidik mengajak peserta didik untuk membaca teks yang berjudul “Manfaat Matahari”. Kemudian, peserta didik diajak berjalan-jalan ke lingkungan sekitar untuk mengamati masyarakat sekitar yang sedang menjemur padi. Peserta didik megerjakan soal dalam LKS. iii. Refleksi Pembelajaran dengan tema “Lingkungan Sekitar” hendak menyadarkan peserta didik bahwa matahari sangat banyak manfaatnya bagi manusia. iv. Aksi Pembelajaran dengan tema “Lingkungan Sekitar” mengajak peserta didik untuk memeragakan cara menjemur padi yang benar v. Evaluasi Peneliti mengamati hasil competence C1 Bahasa Indonesia dan IPA, conscience C2 , dan compassion C3 . c Observasi Pada pertemuan kedua siklus kedua, skor rata-rata kelas peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 84. Peserta didik yang memperoleh nilai Bahasa Indoneisa di atas KKM sebanyak 10 dari 10 peserta didik atau mencapai 100. Hal ini menunjukkan bahwa competence mata pelajaran Bahasa Indonesia menunjukkan peningkatan yang sudah memuaskan. Skor rata-rata kelas peserta didik pada mata pelajaran IPA adalah 86. Peserta didik yang memperoleh nilai IPA di atas KKM sebanyak 10 dari 10 peserta didik atau mencapai 100. Hal ini menunjukkan bahwa competence mata pelajaran IPA menunjukkan peningkatan yang sudah memuaskan. Aspek conscience pertemuan kedua siklus kedua ini menunjukkan hasil rata-rata kelas 77,5. Dari 10 peserta didik, 10 peserta didik memperoleh nilai di atas KKM atau mencapai 100. Sedangkan peserta didik yang belum mencapai KKM sebanyak 0 peserta didik atau 0. Untuk aspek compassion , peserta didik yang mencapai KKM juga ada 10 peserta didik atau 100. d Refleksi Skor akhir untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA yang meliputi competence, conscience dan compassion adalah sebagai berikut Tabel 12 Skor Akhir Competence Bahasa Indonesia dan IPA, Conscience , Compassion Pada Pertemuan Kedua Siklus II No Nama Aspek Competence Consciene Compassion B.Indo IPA 1 ADK 80 80 4,5 4 2 AB 80 80 4 4,25 3 ASP 100 100 4 4,5 4 CGPH 80 80 4 3,75 Berdasarkan tabel 12 maka diketahui bahwa competence untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA sudah menunjukkan peningkatan yang cukup maksimal.. Conscience pada pertemuan pertama siklus II juga sudah menunjukkan peningkatan. Compassion pada pertemuan kedua siklus kedua sudah terlaksana dengan cukup maksimal khususnya dalam hal kerjasama. B. Pembahasan Komparasi Tentang Competence, Conscience Dan Compassion Peserta Didik Sebelum Dan Sesudah Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR Berdasarkan data yang diperoleh mulai dari pra penelitian kondisi awal sampai pada siklus kedua, perkembangan peningkatan prosentase perolehan nilai di atas KKM untuk mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia peserta didik kelas II SD Negeri Daratan dapat dilihat pada tabel berikut: 5 DK 80 80 4 4 6 FNK 100 100 4 4 7 HSI 80 80 3,5 4 8 NAW 80 80 4 4 9 RVEP 80 80 4 4 10 WNS 80 100 4 4 Jumlah 840 860 40 40,5 Rata-rata 84 86 4,00 4,05 Tabel 13 Tabel Perkembangan Peningkatan Prosentase Perolehan nilai di atas KKM Pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II Pra Penelitian Siklus I Siklus II Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II C1 C. Indo 50 70 - 100 100 IPA 40 - 80 100 100 C2 40 70 70 90 100 C2 50 70 80 90 100 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa prosentase perolehan nilai di atas KKM untuk competence mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia mengalami peningkatan. Mata pelajaran Bahasa Indonesia prosentase perolehan nilai di atas KKM pada kondisi awal 50, pada pertemuan pertama siklus pertama meningkat menjadi 70, kemudian pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua siklus kedua meningkat lagi menjadi 100. Mata pelajaran IPA pada kondisi awal prosentase perolehan nilai di atas KKM 40, pada pertemuan kedua siklus pertama meningkat menjadi 80 dan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua siklus kedua meningkat menjadi 100. Pembelajaran tematik dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR membantu peserta didik memperoleh pengalaman yaitu pengalaman mengamati secara langsung perubahan kedudukan matahari dan kegunaan matahari melalui percobaan, bekerjasama selama proses pembelajaran. Dengan melakukan langsung dalam proses pembelajaran, peserta didik dapat menyadari bahwa proses pembelajaran yang dilakukan bermanfaat untuk kehidupan sehari- hari. Keberhasilan pembelajaran juga ditunjukkan dengan peningkatan prosentase perolehan nilai di atas KKM pada pengukuran aspek conscience pada siklus pertama dan siklus kedua, yang ditunjukkan pada tabel 10. Peningkatan prosentase perolehan nilai di atas KKM conscience di atas dilihat dari kondisi awal, siklus pertama dan siklus kedua. Prosentase perolehan nilai di atas KKM pada kondisi awal conscience adalah 40, kemudian pada pertemuan pertama siklus pertama meningkat menjadi 70, pertemuan kedua siklus pertama tidak menunjukkan peningkatan masih diangka 70. Sedangkan pada pertemuan pertama siklus kedua, prosentase perolehan nilai di atas KKM mengalami peningkatan menjadi 90, dan pada pertemuan kedua siklus kedua meningkat kembali menjadi 100. Hal ini menunjukkan bahwa hati nurani peserta didik semakin mampu menyadari bahwa keseriusan dalam mengerjakan suatu hal sangat bermanfaat untuk kehidupannya. Prosentase perolehan nilai di atas KKM compassion di atas dilihat dari kondisi awal, siklus pertama, dan siklus kedua. Prosentase perolehan nilai di atas KKM compassion pada kondisi awal adalah 50, kemudian mengalami peningkatan pada pertemuan pertama siklus pertama menjadi 70, dan dilanjutkan dengan peningkatan pada pertemuan kedua siklus pertama menjadi 80. Sedangkan pada pertemuan pertama siklus kedua, prosentase perolehan nilai di atas KKM compassion mencapai 90, dan diperkuat kembali pada pertemuan kedua siklus kedua menjadi 100. Pada siklus pertama peserta didik bisa bekerjasama dengan baik. Hanya terdapat dua kelompok yang belum bisa bekerjasama dengan baik. Mereka hanya membagi soal melainkan tidak berdiskusi. Pada siklus kedua, peserta didik mampu bekerjasama dengan lebih baik lagi. Peningkatan yang dialami oleh peserta didik tidak hanya pada skor competence, conscience dan compassion , peningkatan juga terjadi pada keadaan kelas. Pada siklus pertama, peserta didik saling berebut untuk menjawab pertanyaan sedangkan pada siklus kedua peserta didik terlebih dahulu menunjukkan jari sebelum berbicara untuk menjawab pertanyaan. Setiap akhir pembelajaran, peserta didik diajak untuk merefleksikan apa yang sudah didapatkan selama proses pembelajaran berlangsung. Dari hasil refleksi dapat dilihat apa yang masih menjadi kekurangan dalam melakukan pembelajaran untuk dapat diperbaiki pada tahap berikutnya. Dengan demikian, pada proses pembelajaran berikutnya tidak akan terjadi kekurangan atau kesalahan yang sama dengan pembelajaran yang lalu.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada bab V, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Penerapan PPR dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion 3C Peserta Didik Kelas II SD Negeri Daratan dapat berjalan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap pertemuan terjadi peningkatan competence, conscience , dan compassion . 2. Penerapan PPR dalam pembelajaran tematik dapat meningkatkan competence, conscience , dan compassion 3C peserta didik kelas II SD Negeri Daratan. Hal ini dapat diketahui dari prosentase nilai di atas KKM pada aspek competence, conscience , dan compassion 3C peserta didik kelas II SD Negeri Daratan pada kondisi awal, pertemuan pertama siklus pertama, pertemuan kedua siklus pertama, pertemuan pertama siklus kedua, dan pertemuan kedua siklus kedua. Setelah dilakukan 2 siklus tindakan yang terdiri dari empat kali pertemuan, prosentase nilai di atas KKM pada aspek competence, conscience , dan compassion 3C peserta didik kelas II SD Negeri Daratan menunjukkan adanya peningkatan. Pada pra penelitian prosentase perolehan nilai di atas KKM aspek competence peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sebesar 66 50 sedangkan pada akhir siklus I sebesar 30 dan pada siklus II menjadi 100. Untuk mata pelajaran IPA pada pra penelitian sebesar 40 pada siklus I yaitu 80 dan pada siklus II 100. Conscience dan compassion juga mengalami peningkatan dimana pada pra penelitian prosentase perolehan nilai di atas KKM aspek conscience sebesar 40, pada akhir siklus I 70 dan pada akhir siklus II menjadi 100, sedangkan prosentase perolehan nilai di atas KKM compassion pada pra penelitian sebesar 50, pada akhir siklus I 80, dan pada akhir siklus II menjadi 100.

B. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih mempunyai banyak keterbatasan. Salah satunya adalah uji validasi perangkat pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini hanya dilakukan sebatas berkonsultasi dengan dosen pembimbing dan guru kelas saja.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti dapat memberikan beberapa saran dan masukan untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion di SD Negeri Daratan antara lain: 1. Bagi SD Negeri Daratan SD Negeri Daratan perlu melanjutkan Penerapan pembelajaran PPR agar competence, conscience dan compassion peserta didik dapat meningkat. 2. Bagi Pendidik Pendidik dapat menerapkan PPR dalam pembelajaran tematik untuk mata pelajaran yang lainnya. Selain itu pendidik juga perlu kreatif menggunakan media pembelajaran supaya peserta didik dapat menjadi pribadi yang utuh. DAFTAR PUSTAKA Darmodjo, Hendro. 1991. Pendidikan IPA 2 . Jakarta: Depdikbud. Djajadisastra, Jusuf. 1982. Metode-metode Mengajar . Bandung: Angkasa. Iskandar, Srini. 1996. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam . Jakarta: Depdikbud. Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar . Yogyakarta: Pustaka Belajar. Subiyanto, 1988. Evaluasi Pendidikan Imu Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdikbud. Trianto. 2010. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi Pustaka Subagya. 2010. Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta: Kanisius Suharsimi, Arikunto. 1993. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta: PT Rineka Cipta. Susilo. 2007. Penelitian Tindakan Kelas . Yogyakarta: Pustaka Book. Sutarno, Nono. 2008. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Syaodih, Nana. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan . Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Tanlain, Wens. 2006. Modul Mata Kuliah Perkembangan dan Belajar Peserta Didik . Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Ulihbukit Karo-karo, Ign. S. 1984. Metodologi Pengajaran . Salatiga: CV Saudara. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia , Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Pasaribu, Simandjuntak. 1986. Didaktik dan Metodik . Bandung: Tarsito Pasaribu, Simandjuntak. 1986. Proses Belajar dan Mengajar . Bandung: Tarsito Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran . Jakarta: Prenada Media Singer, Kurt. 1987. Membina Hasrat Belajar di Sekolah . Bandung: Remadja Karya CV 68 LAMPIRAN JARING-JARING TEMA ILMU PENGETAHUAN ALAM 4.1 Mengidentifikasi kenampakan matahari pada pagi, siang dan sore hari. LINGKUNGAN SEKITAR BAHASA INDONESIA 7.1 Menyebutkan isi teks agak panjang 20-25 kalimat yang dibaca dalam hati.

Dokumen yang terkait

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi uang dan perbankan untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) siswa kelas XC SMA Negeri I Kasihan Bantul.

3 26 221

Peningkatan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA peserta didik kelas II SD Negeri Daratan.

0 5 175

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi uang untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta.

3 19 299

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience dan Compassion (3C) peserta didik kelas II SD Kanisius Kenteng semester 2 - USD Repository

0 6 240

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion peserta didik kelas III SD Kanisius Kenteng - USD Repository

0 1 140

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) peserta didik kelas II SD Kanisius Gayam - USD Repository

0 2 176

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) peserta didik kelas I SD Kanisius Gayam - USD Repository

0 0 167

Penerapan Paradigma Pedagogik Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) peserta didik kelas II SD Maria Assumpta Klaten tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

0 1 214

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) peserta didik kelas III SD Kanisius Kembaran tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 168

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience dan Compassion (3C) peserta didik kelas II A SD Kanisius Demangan Baru semester II tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 212