Perkembangan Kognitif Perkembangan Fisik, Kognitif, dan Sosio-emosional

22 perkembangan identitas remaja yang dapat dilihat dari gaya pengasuhan otokratis yakni mengendalikan perilaku dan menghambat identitas remaja dan pengasuhan permisif yang memberi bimbingan pada remaja dan mengijinkan mereka untuk mengambil keputusan sendiri Bernard dkk dalam Santrock, 2002. Marcia dalam Santrock 2002 menyimpulkan teori Erikson tentang empat status identitas yakni penyebaran identitas identity diffusion, pencabutan identitas identity foreclosure, penundaan identitas identity moratorium, dan pencapaian identitas identity achievement. Penyebaran identitas identity diffusion digunakan Marcia untuk menggambarkan remaja yang belum menjajaki pilihan yang bermakna untuk hidupnya. Pencabutan identitas identity foreclosure untuk menggambarkan remaja yang sudah berani membuat komitmen tetapi belum mengalami krisis. Penundaan identitas identity moratorium digunakan untuk menggambarkan remaja yang sedang berada di tengah-tengah krisis namun komitmenya belum kuat bahkan tidak ada. Sedangkan pencapaian identitas identity achievement untuk menggambarkan remaja yang telah mengalami krisis dan sudah membuat komitmen yang kuat. Berdasarkan uraian di atas, peneliti mendapat pemahaman bahwa remaja laki-laki identik dengan pertumbuhan kumis dan mengalami mimpi basah, sedangkan remaja perempuan identik dengan pertumbuhan buah dada dan pengalaman seksualnya lebih awal 23 daripada laki-laki. Selain itu, remaja juga identik dengan memasukkan informasi baru sebanyak-banyaknya dalam pengetahuan dan menyusun atau merencanakan sesuatu untuk menyelesaikan masalah walaupun tidak jarang banyak anak remaja yang salah mengambil keputusan dengan memakai narkoba dan melakukan kenakalan remaja yang identik dengan berkelahi. Remaja juga identik dengan pemahaman akan diri bahwa ia unik dan ingin dihargai layaknya orang dewasa yang memiliki kebebasan dalam hidupnya. Penelitian ini berfokus pada remaja akhir yang memiliki ciri yaitu tanggung jawab dalam memilih dan mengidentifikasi diri agar sama dengan orang dewasa kemudian membuat komitmen yang tepat bagi dirinya.

B. Motivasi 1.

Pengertian Motivasi Sebelum mendefinisikan pengertian motivasi, motivasi itu sendiri berasal dari kata motif. Motif dan motivasi merupakan satu kesatuan tetapi memiliki arti yang saling berkaitan. Menurut McClelland Martaniah, 1984, motif merupakan dorongan untuk berubah dalam kondisi yang afektif dan mendasari suatu perbuatan. Senada dengan pengertian tersebut, Atkinson dalam buku yang sama milik Martaniah 1984 menganggap motif sebagai suatu disposisi laten yang berusaha dengan kuat untuk menuju ke tujuan tertentu. Uno 2008 juga menjelasan bahwa motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 tertentu. Berdasarkan beberapa definisi tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa motif adalah dasar suatu perbuatan yang akan dilakukan untuk tujuan tertentu. Definisi motivasi menurut Lubis 2008 adalah pendorong seseorang untuk berbuat sesuatu yang dapat memberi pengaruh dalam menambah semangat maupun tidak sesuai dengan apa yang diperintah otak. Pendapat Uno 2008 juga serupa mengenai motivasi yaitu dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Motivasi merupakan suatu tenaga atau faktor yang menimbulkan, mengarahkan, dan mengorganisasi suatu tingkah laku manusia agar tujuannya tercapai. Atkinson dalam Martaniah 1984 mendefinisikan motivasi sebagai keadaan individu yang terangsang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Berdasarkan beberapa definisi tersebut, motivasi menurut peneliti adalah suatu tenaga pendorong manusia yang mengarahkan pada tujuan tertentu yang ingin dicapai.

2. Tokoh-tokoh dan Teori Motivasinya

Gomes 2003 mengemukakan bahwa teori motivasi dapat dikelompokkan dalam dua kategori utama yaitu Content dan Process. Teori content meliputi teori-teori kebutuhan yang menjelaskan bahwa perilaku manusia didorong oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu. Teori ini lebih cocok digunakan oleh seorang manajer untuk menebak kebutuhan karyawannya sebab seseorang akan lebih giat melakukan pekerjaan ketika