Informan F 22 Hasil Wawancara
72 seseorang terutama prajurit keraton akan semakin termotivasi
dengan adanya hasil tertentu. Ketiga informan memiliki jawaban yang berbeda mengenai hasil yang diperoleh. A lebih memandang
hasil yang ia peroleh berupa kepuasan batin karena panggilan jiwanya sudah tersalurkan dengan masuk menjadi prajurit keraton.
Panggilan jiwa yang tersalurkan ini sama halnya dengan hobi yang tersalurkan.
“Ya yang paling mendasar itu kaitannya dengan panggilan jiwa,
ketika panggilan jiwa itu tersalurkan dengan maksimal yang didapat adalah kepuasan batin. Itu yang mendasar. Sama halnya
kaya hobi. Kadang malah bukan uang malah tombok malah kan ada. Ya kepuasan batin kaya hobi tersalurkan gitu” A 1437-1446
A memaknai panggilan jiwa sebagai suatu keinginan yang akan diwujudkan dengan perbuatan-perbuatan agar dapat
merasakan kepuasan apabila yang diinginkan tercapai. Keinginan A adalah mengabdikan diri pada raja dan kraton. Pengabdiannya
ini merupakan cara agar A mendapat kepuasan batin. Hal ini dibuktikan pada lampiran halaman 184.
73 Selain tersalurnya panggilan jiwa, A juga merasa mendapat
berkah manfaat
yang diterima
dan dirasakan
berupa bertambahnya relasi dengan orang lain baik yang masih muda
maupun yang sudah tua. Relasi yang semakin luas akan memudahkan seseorang untuk mewujudkan harapannya, seperti
harapan A yaitu ingin semakin dikenalnya keprajuritan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat oleh seluruh dunia.
“Tapi kalau berkah yang saya dapat itu yang paling saya rasakan ketika ngabdi itu adalah srawung, jadi relasi banyak kenalan itu
berkah paling besar. Jadi ketika saya mengabdi itu saya banyak temen dan relasi dari muda sampai tua itu sebuah berkah untuk
saya.” A 1510–1518
Penjelasan mengenai berkah dan harapan A dibuktikan pada lampiran halaman 187.
B juga merasakan bahwa hasil yang ia dapatkan berupa relasi yang semakin banyak. Disamping itu,mendapat kemampuan dalam
74 bermain alat musik, pengetahuan akan budaya, dan kesempatan
untuk ikut serta dalam melaksanakan grebeg juga merupakan hasil yang telah ia peroleh sampai saat ini.
“hasilnya ya bisa main musik mbak, kenal teman lebih banyak tua muda, bisa ikut serta dalam grebeg, lebih tau tentang budaya, tau
kalau bisa ngajeni siapa dan apapun itu ada baiknya juga” B 1069-1075
Berbeda dari A dan B, F justru tidak memahami hasil apa yang ia peroleh. selama ini hanya paringan dalem dan kemampuan
bermain musik. Paringan dalem dijelaskan oleh A dan F sebagai pemberian dari pihak kraton dan biasanya berupa uang ataupun
barang. Penjelasan tersebut dapat dilihat pada lampiran halaman 186, 187, dan 192.
75 Bagi seorang prajurit keraton hasil yang akan diperoleh tidak
terlalu dipikirkan. F juga menyatakan bahwa hasil bukanlah yang utama bahkan ia tidak tahu apa saja hasil yang akan diperoleh
selama menjadi prajurit selain paringan dalem dan bermain musik.
“saya belum dapat apa-apa, ya cuma paringan dalem berupa uang itu aja. Ya kemampuan bermain musik. Kalau tau sejarah itu tau
dari temen-temen, ga diajarin oleh kraton. ya Kalau sekolah Dalang ada juga itu kalau mau belajar, di Praci itu ada. Sulingnya
Nyutra juga ada yang ikut mbak. Padahal kerjanya ga nyambung gitu ya mungkin karena seneng seni, nah dia ikut sekolah Dalang
di kraton. Tapi nek saya gak mikir hasil sih mbak. Ya gak tau juga
hasilnya apa” F 1084-1099