59
I. Panduan Wawancara
NO ASPEK
INDIKATOR PERTANYAAN
1. Valence
Hasil
Penghargaan Apa hasil yang
diperoleh selama menjadi prajurit?
Apa saja penghargaan yang
sudah diperoleh sampai saat ini?
2. Expectancy
Ketertarikan
Keistimewaan Tersendiri
Sejak kapan tertarik untuk
menjadi prajurit dan bagaimana
ceritanya? Apa yang membuat
tertarik untuk menjadi prajurit?
Apa keistimewaan prajurit yang
membedakan dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60 Keinginan
Ada Usaha abdi dalem
lainnya? Keinginan seperti
apa yang membuat hati tergerak untuk
menjadi prajurit? Apa yang
diinginkan dengan menjadi prajurit di
usia yang masih muda?
Usaha seperti apa yang akan
dilakukan untuk menjadi prajurit
dan tetap menjadi prajurit?
3. Instrumentally
Sarana yang mendukung
Apa saja sarana atau hal-hal yang
mendukung untuk menjadi prajurit?
61 Keyakinan
Tindakan
Kemampuan Apa yang membuat
yakin menjadi prajurit?
Apa saja tugas yang sudah
dilakukan sebagai prajurit?
Ada kegiatan lain yang mendukung
keinginan menjadi prajurit?
Kemampuan seperti apa yang
harus dimiliki seorang prajurit?
62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Pada bulan November 2015, peneliti bertemu dengan Informan pertama yang direkomendasikan teman kemudian berkenalan atau
membangun rapport dan sedikit mewawancarainya untuk melengkapi Bab I. Setelah itu peneliti mendatangi Tepas Keprajuritan untuk meminta ijin
dan mewawancarai Kepala Tepas Keprajuritan, Kanjeng Kusumonegara dengan maksud melengkapi Bab I dan melihat data-data prajurit. Akan
tetapi, data tersebut tidak peneliti foto ataupun catat karena belum lengkap dan belum diperbaharui.
Berikut ini adalah rekapan waktu dan tempat pelaksanaan pengambilan data kepada para informan :
Tabel 1. Rekapan waktu wawancara
Wawancara Informan A
Informan B Informan F
I 01-10-2015
Angkringan BK 21.00
– 22.00 WIB 06-03-2016
Kedai 24 Bugisan 19.00
– 20.00 WIB
03-03-2016 Kedai 24 Bugisan 20.00
– 21.45 WIB
II 21-10-2015
Angkringan BK 13-03 2016
Rumah 15-03-2016
Rumah Informan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63 20.30
– 22.00 WIB Informan 18.00 – 21.00 WIB
19.00 – 21.30 WIB
III 28-03-2016
Rumah Informan 18.00
– 20.30 WIB 23-04-2016
Member checking Rumah
Informan 21.00 – 22.00 WIB
23-04-2016 Member checking
Rumah Informan 20.00
– 21.00 WIB
IV 23-04-2016
Member checking Rumah Informan
21.00 – 22.00 WIB
14-07-2016 Wawancara
tambahan via chat BBM
V 14-07-2016
Wawancara tambahan via chat
BBM
Pertanyaan-pertanyaan ketika melakukan wawancara kepada setiap informan tidak urut dan beberapa ada yang bertambah serta berkurang
tergantung dari jawaban informan. Informan dalam penelitian ini berjumlah 3 orang yang merupakan prajurit muda sekitar usia 19-22 tahun.
Rata-rata setiap informan menghabiskan waktu wawancara selama 1-2 jam. Hasil observasi ketiga informan akan dipaparkan oleh peneliti pada
bagian paling akhir dari penelitian ini setelah lampiran-lampiran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
B. Hasil Wawancara
Sebelum menganalisis data, peneliti meringkas dan menarasikan hasil wawancara ketiga informan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
mempermudah peneliti dalam melakukan analisis data sesuai dengan aspek dan indikator yang sudah ditentukan. Berikut adalah ringkasan yang dibuat
peneliti :
1. Informan A 21
A tumbuh di lingkungan yang berbudaya sehingga sejak kecil ia sudah menyenangi musik tradisional. Saat SD, informan A pertama kali
mengenal apa itu prajurit keraton ketika membaca majalah yang berisi gambar dan penjelasan mengenai prajurit keraton. A mulai tertarik dan
meminta kepada ayahnya untuk diajak menonton grebeg. Keinginannya untuk masuk ke prajurit keraton muncul pada waktu itu. Ia merasa
memiliki panggilan jiwa untuk melestarikan budaya dengan cara masuk ke prajurit. Keberadaan prajurit yang langka juga membuat A ingin
menjadi pelestari budaya sebagai prajurit. Saat SMP ia masuk dalam prajurit kampung dan mencari informasi tentang penjual trompet ke
tetangganya yang bernama Pak Parjan. Pak Parjan yang kebetulan juga prajurit keraton itu mau mencarikan dan membelikan trompet second
untuk A. Pertama kali A belajar trompet secara mandiri dan beberapa pengetahuannya diperoleh dari memainkan musik prajurit di
kampungnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65 Setelah lulus SMP, A mendapat tawaran dari Pak Parjan untuk
magang di prajurit dan kebetulan keluarga A juga mendukung. Selama 3 tahun ia magang, lulus SMKI A langsung masuk di bregada
Jogokarya untuk menggantikan Pak Mul yang sudah tidak dapat melanjutkan tugasnya memegang trompet. Sampai saat ini, A yang
kuliah di ISI jurusan Karawitan sudah mengikuti grebeg sekitar 12 kali sejak 2012. Bahkan pada bulan Agustus 2015 kemarin, A ditugaskan
untuk “nabuh” ke Jepang bersama putra-putri Sultan. Di tepas keprajuritan, A mempelajari semua alat musik dan berusaha
menguasainya sehingga saat ini ia memiliki keyakinan untuk tetap di prajurit meskipun sebenarnya A mampu masuk di Krida Mardawa.
Usaha A untuk terus mempelajari alat musik menunjukkan pendapatnya tentang kemampuan yang seharusnya dimiliki semua prajurit agar dapat
masuk di bregada manapun dengan musik yang berbeda-beda. Selain terus belajar, A juga mengikuti beberapa kegiatan di luar prajurit seperti
ikut di sanggar Pujakusuman, Suryawijayan, Tirtadipuran, dan Irama Citra Kepatihan yang masih berhubungan dengan pelestarian budaya.
Pengetahuan A tentang prajurit juga menunjukkan bahwa selama ini ia tertarik untuk lebih mengenal pekerjaannya seperti tugas pokok,
tugas rutin, siraman alat musik, dan perbedaan fungsi serta peran prajurit dengan orang karnaval pawai budaya. Selama menjadi
prajurit, A paling senang ketika bertugas dan memakai seragam. Kepuasan batin merupakan hasil yang A peroleh karena dapat
66 melestarikan budaya. Gaji atau upah tidak menjadi hasil yang utama
menurut A karena ia sudah berniat untuk melestarikan budaya. Meskipun ada dana is, tetapi niat A untuk tetap di prajurit yang
memang gaji dan pangkat termasuk kecil tidak tergoyahkan. Keinginan A untuk tetap berada di Yogyakarta demi melestarikan
grebeg dibuktikan dengan pendapatnya tentang ketidakmungkinan jika grebeg hilang. Namun ia tetap menjelaskan bahwa tugas prajurit masih
banyak, tidak hanya grebeg saja. Menurut A, saat ini banyak anak muda yang masuk di prajurit dan abdi dalem keraton. Ketidakinginan A jika
grebeg hilang diperkuat dengan sarannya untuk anak muda agar tetap mempertahankan budaya dan berharap agar prajurit tetap eksis di
Yogyakarta.
2. Informan B 19
Kemunculan niat B menjadi prajurit baru muncul setelah mengikuti latihan. Kenyamanan dan keakraban antar sesama prajurit menjadi
faktor pendukung B menjadi tertarik masuk di keprajuritan. Selain itu, pelatih dan musik prajurit beserta notasinya juga membuat B semakin
tertarik untuk bergabung di keprajuritan. Ketertarikan B ini membuat dirinya terdorong untuk selalu belajar dan mengetahui tentang budaya
bahkan ia berniat untuk mencari kerja di Yogyakarta agar dapat melaksanakan grebeg serta terus belajar. Apabila ia mendapat pekerjaan