Informan A 21 Hasil Wawancara

68 B juga mengutarakan perbedaan prajurit dengan orang karnaval yaitu dari segi kemampuan dan tujuannya karena menurutnya prajurit keraton tidak sembarangan orang dapat masuk dan tujuannya hanya melestarikan budaya dari keraton. Meskipun di keprajuritan terutama di korps musik banyak anak mudanya, B masih berharap agar anak muda semakin menyadari tentang pelestarian budaya sehingga prajurit- prajurit muda semakin banyak. Namun B mengingatkan kembali bahwa menjadi prajurit tidak mudah, harus ada niat pengabdian dari hati agar profesi seseorang sebagai prajurit dapat langgeng. Hasil yang B peroleh selama menjadi prajurit adalah dapat memainkan alat musik, memiliki banyak relasi, ikut serta dalam grebeg, dan pengetahuan akan budaya semakin bertambah. Nilai yang B peroleh sampai saat ini adalah nilai melestarikan budaya dan menjadi lebih mengetahui tentang keraton. Apabila berbicara tentang penghargaan, B menyatakan bahwa jarang prajurit yang mendapat penghargaan meskipun adanya gelar dan pangkat merupakan sebuah penghargaan baginya.

3. Informan F 22

Ajakan teman menjadi awal mula F untuk mau mencoba ikut latihan di tepas keprajuritan. Berawal hanya ingin belajar ternyata membuat F mulai berkeinginan untuk melestarikan budaya. Alasan F ikut melestarikan budaya di keprajuritan adalah membantu keamanan 69 dan pertahanan di Yogyakarta serta belajar tentang kebudayaan. Namun sejak kecil ia sudah menyenangi hal-hal yang berhubungan dengan kebudayaan seperti upacara-upacara dari kraton termasuk Grebeg. Selain itu, F juga merupakan seorang pemain marching band dan keahliannya ini membuat F tidak merasa asing dengan pelestarian budaya dibidang musik. Keyakinan F untuk terus dapat melestarikan budaya ditandai dengan rasa selalu ingin belajar terutama di keprajuritan. F juga merasa sangat bangga memiliki pengalaman yang berbeda dari orang lain karena dapat masuk menjadi prajurit keraton. Perasaan senang F pertama kali saat grebeg dan masuk di prajurit Surakarsa karena antusias masyarakat yang besar. F dapat masuk menjadi prajurit keraton karena menggantikan salah satu prajurit di Surakarsa yang sakit. Selama 3 tahun berada di keprajuritan, 2 tahun magang dan 1 tahun resmi menjadi prajurit serta sudah 10 kali ikut melaksanakan grebeg, F tidak memperdulikan hasil apa yang akan ia dapatkan karena niatnya adalah ingin belajar melestarikan budaya. Bahkan gaji yang diterimanya selalu disyukuri dan disimpan dengan alasan kepercayaan akan membawa dampak yang baik walaupun hanya 2000 atau 7000 karena F menjalani grebeg dengan ikhlas. Meskipun pangkatnya di prajurit adalah jajar dan tidak akan bisa naik lagi kecuali yang memegang trompet, tidak membuat F patah semangat untuk terus mengabdi dan mencari pengetahuan tentang prajurit. 70 Tugas yang ia pahami sebagai seorang prajurit adalah “ngayahi” grebeg, caos atau ronda, dan merawat alat musik yang menjadi tanggung jawabnya. Perbedaan prajurit dengan abdi dalem keraton juga ia pahami dari segi tugasnya, namun untuk pengabdian F merasa semuanya sama-sama mengabdikan dirinya untuk keraton. Menurut F, nilai yang selama ini ia peroleh di keprajuritan yaitu memahami tentang unggah-ungguh saja karena ia tidak terlalu memikirkan akan mendapat hasil atau penghargaan seperti apa jika menjadi prajurit karena menurutnya sudah dapat ikut grebeg, menjalin relasi dengan orang yang tua, dan dekat dengan keraton membuat dirinya senang. Selain keinginan belajar tentang budaya yang kuat, F juga mengikuti kegiatan lain di luar prajurit yaitu grup karawitan yang dimotori atau dikelola oleh A untuk mengisi acara-acara atau pagelaran tertentu. F menuturkan bahwa jurusan kuliahnya saat ini tidak ada hubungannya dengan budaya, namun ia tetap ingin melestarikan budaya karena senang, ikhlas, dan bahagia menjalani profesinya sebagai prajurit. Keinginan F untuk tetap melestarikan dengan ikut grebeg juga ditandai dengan ketidakinginan dia grebeg hilang dan ketidakinginannya pindah dari Yogyakarta. Namun apabila memang ia akan pindah, F tetap ingin minimal datang untuk tugas wajibnya yaitu grebeg. F juga merasa prihatin dengan kesadaran yang kecil dari anak muda tentang budaya, meskipun saat ini banyak anak muda di prajurit